20. Sadnees and happiness

248 19 16
                                    

Happy reading ❤




****
Daniel menghentikan mobilnya tepat dipinggir sebuah gang yang cukup kecil. Di sana tampak sepi.. tak ada satupun kendaraan yang melintas saat itu. Karna memang tempat itu bukanlah tempat yang awam dikunjungi oleh orang.

Desika sudah menduga, ada yang tidak beres dengan obrolan telphon yang ia dengarkan tadi. Dan terbukti sekarang.

Setelah mematikan mesin mobilnya Daniel berjalan menuju sebuah gudang kosong disudut jalan diikuti oleh Desika yang diam diam mengamati dari kejauhan.

Dari pandangan Desika terlihat Daniel tengah berbincang dengan beberapa laki laki seumurannya.

Tak lama kemudian 1 bogeman mendarat diwajah mulus Daniel, namun dengan segera Daniel membalas dengan tonjokan yang tak kalah kuat hingga lawannya tak mampu menahan keseimbangan tubuhnya. Laki laki itu ambruk menubruk beberapa puing bangunan di sekitar gudang.

Dari balik persembunyiannya Desika tersenyum bangga dengan pandangan yang masih fokus. Tak rugi ia mengajak Daniel khursus bela diri selama ini, laki laki itu cukup handal untuk menghalau musuhnya.

Desika masih asik menonton tanpa perduli pada Daniel yang terkepung sendirian. Tak ada terbesit dalam jiwanya untuk sededar membantu sang adik.

Definisi kakak laknat memang😥

Beberapa saat kemudian ia memutuskan untuk pergi meninggalkan Daniel karna dirasa laki laki itu mampu mengatasi musuh musuh kecilnya itu sendiri. Ia juga sudah cukup lelah bersembunyi dibalik semak semak belukat yang bisa saja menjadi tempat persembunyian para ulat bulu yang menjijikkan.

Untuk terakhir kalinya Desika menoleh demi memastikan Daniel sanggup. Namun responnya seketika berubah panik mendapati adiknya telah terkepung dengan beberapa orang yang menodongnya dengan senjata tajam.

"SIALL ... berani juga mereka nyerang Daniel yang cuma seorang diri dengan alat alat berbahaya itu" Batin Desika geram.

Secepat mungkin Desika berlari mendekat. Mengalihkan atensi mereka yang menolehnya bingung. Begitupun Daniel.

Bagaimana bisa kakaknya ada ditempat ini?? apa ia sengaja membututi dirinya sejak tadi??
Aishhh sungguh menyebalkan." Batin Daniel menggerutu.

Persetanan dengan banyaknya orang di sana, dengan berani Desika masuk dalam lingkaran manusia yang kini mengepung Daniel. Ia memberikan kode pada Daniel dengan mata yang kurang lebih berarti kau lawan setengah dan aku setengah. Daniel mengangguk paham. Dan dengan sekali gerakan Desika, beberapa orang berhasil tumbang. Sedang yang lain masih tegak berdiri melawan sang adik.

Bruukkk

Brakkkk..

Desika menyerang tanpa ampun.
Ia terus melayangkan pukulan serta tendangan bertubi tubi hingga membuat peluh keringat jatuh begitu saja sangking lelahnya.

"Sreetttt...!!" Tiba tiba bunyi sebuah benda tajam mendenging ditelinganya. Sontak Desika menoleh.

" DANIELLL... !!!" Ia memekik histeris ketika mendapati Daniel sudah tertunduk sembari memegangi bagian perutnya yang terus mengeluarkan cairan pekat berwarna merah.
Desika seketika menghentikan kegiatannya lantas segera berlari menghampiri Daniel gusar.

Namun karna keteledorannya yang fokus pada Daniel. Ia lupa bahwa para musuh masih tegak berdiri siap melukainya kapan saja.

"Sretttt...." Pisau tersebut berhasil menggores pergelangan tangan Desika hingga menimbulkan segaris luka.
Desika tidak perduli, bahkan ia tak mengaduh sedikitpun sangking paniknya.

Can You Love Me..??Where stories live. Discover now