8. PERDULI

353 45 4
                                    

"Ambil aja...!!" ucap Vano sembari melirik Desika kemudian melangkah pergi dengan santai.

Bukan.. bukan... Vano tidak menyerahkan dompet yang ia pegang.

Ia malah memilih memasukkannya kembali dan meninggalkan Desika begitu saja dalam gerumbunan preman preman bertubuh gempal itu.

Para preman reflek menoleh Vano heran begitupun Desika, mereka fikir ia akan memilih memberikan dompetnya.... Namun ternyata dugaan mereka sangat salah besar, ia malah dengan entengnya meninggalkan Desika seolah dialah barang yang paling tidak berharga.

Desika yang tadinya tersipu sontak berubah menjadi sangat kesal sekaligus tak mengerti, mulutnya sempat terbuka sempurna melihat Vano memilih pergi begitu saja.

"Anjir... gue kira bakal nyerahin dompetnya buat lindungin gue.. dasar cowok batu..." batin Desika sembari memandang pria yang semakin menjauh dari pandangannya.

Para preman memilih tak ambil pusing,, toh ia masih punya satu mangsa. Mereka kembali menoleh mangsa mereka, ya... siapa lagi kalo bukan Desika.

Menyadari ia masih dalam kerumpunan para preman, Desika memutar bola matanya malas kemudian menghela nafas bosan.

"Lo semua yakin mau goda gue??" tanya Desika tenang.

"Wah.. nantang nih cewek." Salah seorang preman mendekati Desika sembari memperlihatkan smirk menggoda. Sedang preman lainnya memilih diam menikmati aksi temannya.

Preman itu mengangkat sebelah tangannya mencoba menyentuh tubuh Desika. Namun dengan segera Desika menyambutnya dengan tendangan dan tonjokan bertubi tubi hingga preman jatuh tak berdaya.

Menyadari lawannya bukan wanita biasa mereka pun mulai menyerang bebarengan, beberapa ada yang terjatuh dan beberapa lagi masih berjuang mengalahkan Desika.

Ketika Desika masih fokus menghadapi beberapa preman, tak disangka preman lain dari belakang sedang merindik dan mencoba memukulnya dari belakang menggunakan balok kayu.
Dan____

"Duggg..." Bunyi balok berhasil mengenai punggung sasaran.

"Lo gak papa ??" tanya sesosok lelaki jangkung yang tiba tiba datang pada Desika.

Desika mendongak menatap laki laki itu lalu menggelengkan kepalanya pertanda baik.

flashback.....

Sebelum sang preman menghantamkan baloknya Kepada Desika ternyata ada seseorang laki laki yang dengan sigap lebih dulu memukul pria tersebut menggunakan balok yang lebih besar. Hal itu membuat preman tersebut jatuh tersungkur di belakang Desika.

Flash on...

Laki laki itu kemudian membantu Desika melawan preman preman jalanan.

Desika tampak lihai mengeluarkan jurus jurus karate nya,  di tambah lagi kini ia dibantu oleh laki laki yang entah datang dari mana.
Mereka terlihat seperti sedang melakukan pertujukkan duet handal hingga semua preman kini tertunduk lemas tak berdaya.

"Masih mau lawan gue??" tantang Desika sembari membuang nafas angkuh.

"Mana bos lo semua?? sini gue adepin," sombongnya dengan senyum miring.

Laki laki di samping Desika sontak menatap Desika frustasi, ia tak percaya apa maksud dari gadis itu. Bukannya apa, ia hanya khawatir jika mereka benar benar memanggil bos dan teman teman mereka yang lain.

Bisa mati ia di kroyok.😑

Dan benar saja beberapa saat setelah itu, datang seorang laki laki bertubuh besar dengan beberapa tato yang melekat di tubuhnya. Ia membawa senjata tajam sembari terus berjalan menghampiri Desika dengan tatapan ganas bersiap mencabik cabik mangsa di depannya.

Can You Love Me..??Where stories live. Discover now