[27] Cerai?

10.9K 565 5
                                    

Aku tidak mengerti pada orang-orang yang berusaha memisahkan kita.

"Lea, kamu mendingan tinggal di rumah orangtua kamu atau orangtua aku dulu ya sementara," pinta Genta

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

"Lea, kamu mendingan tinggal di rumah orangtua kamu atau orangtua aku dulu ya sementara," pinta Genta.

Elea menoleh dan menatap pria itu dengan bingung. "Emangnya kenapa? Aku nyusahin kamu ya?"

Genta menggeleng. "Bukan. Kamu tau kan aku akhir-akhir ini banyak banget kerjaan karena kantor lagi ada proyek. Belum lagi soal lembur yang hampir tiap hari. Kehamilan kamu udah delapan bulan dan aku juga malah makin sibuk. Jadi biar ada yang jagain kamu dan pantau keadaan kamu, kamu mau ya tinggal di rumah orangtua kamu dulu?"

Elea menggeleng, menolak keras perintah Genta. Selama ini Elea selalu menghindar untuk tidak berkunjung ke rumahnya yang nantinya Elea akan bertemu sang papa. Elea tidak mau mendengar penuturan yang sama dari Henry; menyuruhnya berpisah dari Genta.

"Aku bisa sendiri, Gen. Aku nggak papa kok." Elea tersenyum. "Kamu nggak usah khawatir. Di sini nggak ada tangga jadi kamu nggak perlu khawatir aku bakalan kepeleset di tangga." Elea terkekeh, berusaha menyingkirkan kekhawatiran yang dirasakan Genta.

"Aku serius, Lea, aku nggak tau kapan pekerjaan aku tidak sesibuk ini. Aku takut nggak bisa mantau dan jagain kamu full. Mau ya? Di rumah orangtuaku deh."

Elea tetap menggeleng. "Nggak, Gen. Aku nggak mau."

"Hanya sampe kamu lahiran, Lea."

"Nggak." Elea menolak lagi. "Aku nggak akan mau pergi kemana pun. Aku akan tetap di sini sama kamu. Lagian kamu juga nggak pergi ninggalin rumah, 'kan? Kamu masih tetap akan pulang, 'kan?"

"Iya. Tapi, kan, Lea—"

"Aku nggak mau denger apapun lagi. Pokoknya jawaban aku tetep sama. Aku nggak mau."

"Aku cuma khawatir, Lea, kehamilan kamu sudah semakin tua."

"Apa yang harus kamu takutkan? Aku bisa jaga diri aku sama anak kita ini, Gen. Kamu nggak perlu khawatir gini ah."

"Lea tolong, aku nggak mau ambil resiko karena aku kurang menjaga kamu."

Elea menghela napasnya lelah. "Oke, tapi aku mau tinggal di rumah orangtua kamu. Aku nggak mau tinggal di rumah orangtua aku."

Genta tersenyum lalu mengangguk. "Gitu dong. Ini baru namanya Nyonya Pradipta."

***

"Mama, mulai hari ini Elea tinggal di sini nggak papa ya? Cuma sampe Elea lahiran. Semenjak kerja, Genta sedikit sibuk jadi Genta nggak bisa ngawasin Elea lebih intens lagi. Apalagi kan kehamilannya udah delapan bulan."

Ina tersenyum. "Nggak papa dong. Mama senang kalo Elea tinggal di sini, jadi Mama ada temennya. Nanti Mama bakalan jagain Elea juga kok, Gen, kamu tenang aja."

Our RelationshipHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin