[21] Pekerjaan Baru

11.5K 647 4
                                    

Seperti kamu yang selalu memanggilku 'Sayang' setiap hari. Aku berharap rasa sayangmu untukku tumbuh setiap hari.

Kejadian satu minggu yang lalu dimana mereka berciuman, itu sungguh membuat Genta canggung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kejadian satu minggu yang lalu dimana mereka berciuman, itu sungguh membuat Genta canggung. Ia sendiri tidak mengerti kenapa dia bisa melakukan hal itu. Saat Genta sadar jika ia mencium Elea, Genta pikir Elea akan memukulnya karena Genta sudah lancang, tapi ternyata tidak. Bahkan saat Genta melepaskannya pun, Elea masih tidak bereaksi.

Satu minggu ini Genta bersikap canggung, meski Elea sendiri bersikap biasa saja. Tidak marah dan tidak canggung sepertinya.

Hari ini Genta libur, dengan alasan ingin mencari tahu tempat kuliah yang cocok untuknya. Padahal, Genta sedang mencari lowongan pekerjaan yang lebih bagus, gaji yang tinggi dan pekerjaan yang tetap. Memang sih uang yang ia dapat dari bekerja di cafe juga cukup besar, tapi bonus yang lebih besar daripada gaji, dan itu tidak akan bertahan selamanya. Bagaimana pun juga, Genta harus mempunyai bekal untuk Elea lahiran dan pas anaknya lahir nanti.

Cowok itu duduk di depan halte, bukan untuk menunggu angkutan umum, tapi dia lelah berjalan kaki. Hari ini Genta memang tidak membawa kendaraan. Jalanan cukup sepi, tidak banyak kendaraan yang lewat, hanya beberapa motor saja.

Genta mengembuskan napasnya lelah. Baru saja dia hendak memejamkam matanya, tapi Genta mengurungkannya saat ia tak sengaja menangkap seseorang sedang menodongkan pisau kepada seorang wanita. Genta langsung berlari menghampiri mereka untuk menyelamatkan wanita itu.

"Woy!"

Preman itu menoleh. "Siapa lo? Nggak usah ikut campur urusan gua lo!"

"Nggak punya harga diri ya lo? Bisanya cuma ngerampok," ujar Genta.

Tiba-tiba saja preman itu mengayuhkan pisau yang ditangannya hingga penyayat lengan Genta tanpa bisa cowok itu hindari.

"Banyak bacot lo anak kecil!" ujarnya penuh kekesalan. Dia hendak menyerang Genta lagi namun wanita yang hendak dirampoknya tiba-tiba menelepon polisi.

Preman itu buru-buru lari tanpa mendapatkan apapun. Hanya darah Genta yang tersisa di pisau yang di pegangnya.

"Astaga! Kamu berdarah! Kita ke rumah sakit," ujar wanita itu.

"Saya nggak papa, Mbak," ucap Genta sambil sesekali meringis.

Wanita itu tetap membawa Genta mendekati jalan lalu menyetop taksi yang kebetulan lewat.

***

"Mas, makasih udah nolong saya ya dan maaf juga Mas jadi terluka karena preman itu," ujar Sonia, perempuan yang Genta tolong tadi.

"Nggak papa, Mbak. Makasih juga udah bawa ke rumah sakit, padahal kan nggak perlu," Genta tertawa renyah.

Sonia mengeluarkan sejumlah uang dari dalam dompetnya lalu menyerahkannya kepada Genta. "Sebagai tanda terima kasih dan maaf saya."

Our RelationshipWhere stories live. Discover now