[16] Sakit

12.2K 696 0
                                    

Sesimple itu namun membuatku amat bahagia.

Elea masih menangis, padahal ia sudah menjelaskan yang sebenarnya mengenai kesalahpahaman ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Elea masih menangis, padahal ia sudah menjelaskan yang sebenarnya mengenai kesalahpahaman ini. Mungkin Elea sudah mengerti, tapi dia belum berhenti menangis dan terus mengatai Genta selingkuh.

"Gue nggak selingkuh, Lea. Gue punya istri yang sempurna kaya lo, mana mungkin gue masih selingkuh sama anak kecil kayak Lestari," jelas Genta lagi.

Cowok itu membingkai wajah Elea dengan tangannya. Lalu mengusap wajah Elea, membersihkan air mata yang terus membasahi wajah cantik istrinya.

"Gue nggak mungkin segila itu," katanya.

Tadi Elea sempat menuduhnya jika Genta selingkuh dengan Lestari karena Elea belum mencintai Genta sampai sekarang. Padahal, itu tidak benar sama sekali. Jika Elea belum mencintainya sekarang, maka Genta akan menunggu dengan sabar sampai waktunya.

"Lea, jangan nangis terus. Gue harus berangkat kerja."

"Yaudah berangkat aja sana. Dasar nggak pengertian!" Elea memutar posisinya menjadi memunggungi Genta.

Genta menghela napas. "Sayang, udah ya kamu jangan nangis lagi. Nanti pulangnya aku belikan eskrim," ujar Genta selembut mungkin.

Elea tersentak saat Genta merubah panggilannya menjadi aku-kamu. Sedikit meringis saat merasakan wajahnya menghangat. Buru-buru ia mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Jangan nangis lagi. Jelek banget kalo nangis. Nanti Baby-nya ngetawain di dalem sana," ujar Genta lalu terkekeh.

"Udah ah pergi sana. Rese banget."

"Senyum dulu dong," goda Genta.

"Gen, jangan bikin gue marah lagi," Elea mendengkus.

"Kalo marah, nanti gue cium aja," ucap Genta.

Tanpa sadar panggilan mereka kembali lo-gue lagi.

"Genta!"

"Iya." Cowok itu tersenyum konyol, membuat Elea memukul bahu cowok itu kesal.

"Ih, Genta! Pergi sana! Pokoknya awas kalo lo masih berhubungan sama cewek itu!" ujar Elea kesal.

Genta terkekeh. "Iya. Aduh, posesif banget sih istri gue. Jadi makin cinta."

"Nggak lucu Genta!" Elea mengerucutkan bibirnya dan melipat tangannya di depan dada.

Genta terkekeh. Sekarang ia senang menggoda Elea karena perempuan itu akan berubah ketus dan malu-malu secara bersamaan.

***

Ujian nasional telah selesai. Kini semua murid kelas duabelas bisa tenang dan santai, hanya tinggal menunggu kelulusan lalu perpisahan.

Genta juga kembali ke kehidupannya. Kembali bekerja sampai larut malam setiap harinya. Bekerja sekeras mungkin untuk menarik perhatian pelanggan lebih banyak lagi. Sebab, beberapa hari yang lalu pemilik kontrakan menagih uang bulanannya. Mau tidak mau Genta harus bekerja keras agar mendapat bonus besar.

Our RelationshipOn viuen les histories. Descobreix ara