[11] Mengganggu

12.7K 664 7
                                    

Mulai sekarang aku akan belajar. Bukan belajar mencintaimu, melainkan belajar hidup tanpamu.

 Bukan belajar mencintaimu, melainkan belajar hidup tanpamu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Tadi malam adalah malam paling indah dalam hidup Genta. Tidur bersama Elea tanpa takut perempuan itu akan menolak, memaki, ketakutan dan apa pun itu. Tidur dengan nyenyak karena saling memeluk, sampai-sampai mereka bangun siang dan Genta lagi-lagi tidak berangkat ke sekolah.

Jika bukan karena ponsel Elea yang berbunyi, membangunkan mereka, mungkin baik Elea mau pun Genta sama-sama akan terlelap sampai siang.

Genta izin lagi dengan alasan urusannya belum selesai. Tapi ia tidak bisa meninggalkan pekerjaannya. Jadi, mau tidak mau ia harus berangkat bekerja.

Jika kalian bertanya bagaimana reaksi Elea saat bangun tidur, maka jawabannya adalah marah.

Elea marah walau perempuan itu terlihat malu sendiri dan wajahnya memerah. Saat kesadarannya terkumpul, Elea menendangnya hingga Genta jatuh dari tempat tidur dan kepalanya membentur nakas.

Mungkin bukan marah, tapi terkejut. Mungkin Elea terlalu terkejut sampai-sampai refleks menendangnya pagi itu. Selanjutnya Elea tidak memarahinya, membentaknya atau memakinya. Perempuan itu malah menghindarinya.

"Ngelamun aja, Kak Gen."

Lestari menyadarkan lamunan Genta. Cowok itu hanya tersenyum tipis.

Sore ini cafe sedang tidak seramai biasanya, jadi Genta punya waktu luang, ia menemani Lestari yang sedang mengerjakkan tugas.

"Kak Gen, kalo yang ini gimana ya?" Lestari menunjuk salah satu Fisika nomor soal dalam buku paketnya.

"Oh, yang ini gampang, tinggal gini..." Genta menjelaskan cara mengerjakan soal itu.

Selanjutnya, Lestari tersenyum dan mengerjakan kembali soal sesuai ajaran Genta.

"Temen-temen kamu kemana? Nggak ikut?" tanya Genta, basa-basi.

"Nanti nyusul katanya," sahut Lestari. Beberapa menit kemudian gadis itu telah selesai mengerjakan tugasnya. "Kak Genta sebentar lagi berarti ujian ya?"

"Iya. Satu bulan lebihan lagi."

Lestari mengangguk mengerti. "Kalo udah lulus, rencana mau kuliah dimana?"

Genta tersenyum kecut. Jangankan memikirkan soal kuliah, memikirkan bagaimana Elea tidak meninggalkannya setelah melahirkan nanti saja membuatnya pusing. Genta bahkan tidak kepikiran untuk melanjutkan pendidikannya setelah lulus nanti. Yang Genta pikirkan adalah bagaimana caranya mendapatkan pekerjaan bagus dan gaji yang cukup dengan berbekal ijazah SMA.

"Nggak tau. Belum kepikiran," ucap Genta.

"Nggak ikutan SNMPTN?"

"Nggak tau," ucap Genta lagi. "Kamu udah selesai ngerjain tugasnya? Aku mau balik dulu ngelayanin pelanggan."

Our RelationshipWhere stories live. Discover now