[7] Sarapan

13K 671 6
                                    

Sebuah harapan muncul saat kamu melakukan itu tanpa sadar.

Genta mengerjapkan matanya perlahan saat hujan di luar mengusik tidurnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Genta mengerjapkan matanya perlahan saat hujan di luar mengusik tidurnya. Ia meringis pelan, merasa tubuhnya sakit-sakit karena tidur di sofa yang sudah tidak lagi empuk. Genta ketiduran setelah makan semalam.

Cowok itu perlahan bangun. Badannya terasa remuk karena tidur di sini. Namun sedetik kemudian ia tersadar dengan kehadiran benda yang tidak seharusnya ada di sini.

Selimut Elea. Mengapa ada di sini? Dan mengapa menutupi tubuhnya? Sejak kapan?

Aroma stroberi milik Elea tercium di selimut itu. Aroma yang selalu menjadi kesukaannya sejak dulu. Genta menekuk lututnya di depan, melebarkan selimut itu untuk menutupi tubuhnya lagi. Rasanya hangat, seperti dipeluk Elea.

Genta memejamkan matanya dan bibirnya tersenyum. Menghangatkan sekali.

"Lo udah bangun?"

Genta tersentak. Ia menoleh. "Elea," katanya pelan. Genta langsung melepas selimut Elea yang membungkus hangat tubuhnya, tidak ingin Elea marah karena ulahnya itu.

"Maaf selimut lo gue pake barusan sebentar," katanya setelah Genta berdiri. "Nanti gue cuci selimutnya. Janji," katanya.

Dalam hati Elea ingin tertawa terbahak melihat ekspresi Genta sekarang. Lucu karena ketakutan setelah Elea memergokinya memakai selimut miliknya.

"Nggak usah. Lo sekolah? Hari ini hari senin kan."

"Astaga!" Genta terperanjat. "Jam berapa sekarang?"

"Masih jam setengah enam lebih. Lo mandi sana. Gue lagi bikin sarapan," ujar Elea.

"Ah, iya. Gue man—tadi lo bilang apa?"

Perempuan itu mengangkat bahunya lalu meninggalkan Genta yang melongo karena ucapannya tadi.

...Gue lagi bikin sarapan...

Sejak kapan Elea mau membuatkannya sarapan?

Genta mengerjapkan matanya. Ingin ia bertanya lagi tapi Elea sudah pergi ke dapur. Melupakan keterkejutannya, Genta pergi untuk menyegarkan tubuhnya yang terasa remuk. Ingin rasanya Genta tidak pergi ke sekolah hari ini. Ingin tidur saja dan bergelung dibawah selimut milik Elea. Apalagi hujan pagi ini yang mengguyur dari semalam menambah kemalasannya.

Sepuluh menit kemudian Genta keluar dengan baju seragam yang telah ia pakai. Ia menemukan makanan yang dimasak Elea sudah tersaji di meja.

Mungkin pagi ini adalah pagi terindahnya. Saat bangun tidur mendapati Elea menghampirinya, memulai pembicaraan dengannya dan membuatkan makanan untuknya. Sesuatu yang mungkin tidak akan Genta rasakan untuk kedua kalinya nanti.

"Ngapain bengong?"

Cowok itu tersentak.

"Nggak mau dimakan?" tanya Elea. Suaranya terkesan dingin seperti cuaca pagi ini.

Our RelationshipWhere stories live. Discover now