32.

616 57 175
                                    

*MOHON DI BACA*

Anyeonghaseoyo, yorobun...

Disini aku mau kasih tau kalian, bahwa nama Rara akan aku ganti. So, yang tadinya, 'Meyra Rivera' bakal aku ganti jadi 'Rara Reviona'. Karna nama sebelumnya menurut aku ngga nyambung dan kurang srek di hati. Hehe.

Jadi, mohon di maklumi ya... Semoga dengan ini, ngga mengurangi niat kalian untuk membaca cerita ini:)

Happy Reading...

****

Bell pulang sekolah berbunyi, sesuai rencana awal, Agi dan Charli yang berniat mengunjungi rumah Dirga untuk mengetahui dan menanyakan apa alasan Dirga yang menghilang tanpa adanya kabar selama tiga hari ini.

Beberapa menit di perjalanan, mereka berdua pun sudah sampai di sebuah rumah mewah nan megah, yang notabenya itu adalah rumah Dirga. Tanpa berlama-lama, mereka berdua akhirnya turun dan segera menuju ke pintu utama.

Charli memulai mengetuk pintu rumah Dirga, sesekali Agi juga ikut mengetuknya. Tak lama kemudian, seseorang bergeming di dalam rumah dan berjalan ke arah pintu.

"Sebentar," ucap seorang wanita paruh baya di dalam rumah. Wanita paruh baya itu kemudian membukakan pintu, dan menyambut ke hadiran Agi dan Charli dengan senyuman hangatnya, yang di ketahui namanya bi Ratih, pembantu rumah tangga di rumah itu.

Agi dan Charli pun membalas senyuman bi Ratih tak kalah hangatnya. Keduanya sudah mengenal baik bi Ratih, sejak berteman dengan Dirga.

"Aden yang ganteng-ganteng, masuk dulu yuk. Nanti bibi buatkan minuman dan cemilan," tawar bi Ratih dengan sangat sopan.

Charli yang mendengar tawaran bi Ratih pun sudah bersemangat untuk memasuki rumah itu, tapi segera di tahan oleh Agi. Agi menatap tajam ke arah Charli, sedangkan Charli hanya memanyunkan bibirnya serta memasang wajah sedihnya.

"Eh, ngga usah repot-repot bi. Kita berdua cuma mau tau keadaan Dirga, kira-kira Dirganya ada ngga ya, bi?" Tanya Agi pada bi Ratih.

"Memangnya, Tuan muda tidak memberitahu?" pertanyaan bi Ratih sukses membuat Agi dan Charli saling menautkan kedua alisnya dan menatap satu sama lain, kemudian keduanya menggeleng.

"Ngga bi, Dirga ngga bilang apa-apa sama kita berdua, ya, kan, Gi?"

Agi membenarkan perkataan Charli dan mengangguk, keduanya kembali menatap ke arah bi Ratih dengan tatapan serius.

"Emangnya Dirga kenapa bi?" Agi kembali melontarkan pertanyaan dengan rasa penasaran yang luar biasa.

"Itu lho, den. Tuan muda sedang pergi ke Amerika, katanya mau jalan-jalan, sambil mengunjungi kerabatnya yang ada di sana," jelas bi Ratih.

Mendengar penjelasan bi Ratih, sontak mereka berdua syok, dan membulatkan kedua mata mereka.

"Hah? Amerika, bi?" ulang Charli yang masih setengah syok. Bi Ratih pun mengangguk mantap.

"Kalau boleh tau, sama siapa, bi? Apa Dirga pergi sendirian?" Kini giliran Agi yang bertanya.

"Tuan muda sama Non R... Aduh, siapa ya namanya? Bibi lupa, Den. Yang jelas si, Non itu cantik, putih, wajahnya imut-imut gitu, em... Terus rambutnya panjang, lurus, dan warnanya kecoklat-coklatan. Sering main ke sini juga," jelas bi Ratih kembali.

Mirip Rar... Ah ngga mungk-- ketika Agi tengah membatin di dalam hatinya, seketika terpotong oleh ucapan bi Ratih.

"Rara! Ah iya, namanya Non Rara!" pekik bi Ratih.

Just For YouWhere stories live. Discover now