Chapter 29

669 91 451
                                    

"Vin, lo belah kanan, gue sebelah kiri, ya."

"Oke!"

"Tapi yang bersih, jangan sampe ada debu sedikit pun!" ucap Rara persis seperti apa yang di perintahkan pak Bambang.

Vino terkekeh, lelaki itu mengacak-ngacak puncuk kepala Rara. "Lo udah mirip kaya pak Bambang, Ra! Swear!" Vino mengangkat ke dua jarinya ke atas membentuk tanda V.

"Heh! Rusak nih rambut gue, ish lo mah!" protes Rara sambil memanyunkan bibirnya.

"Iya sorry, ndoro." Vino ikut membereskan rambut Rara kembali.

"Ga usah manyun gitu dong, jadi mirip kaya bebek," ledek Vino kembali membuat Rara semakin memanyunkan bibirnya.

"Jahat lo mah jahat! Ah udah lah kita musuhan aja!" ucap Rara sambil memasang wajah juteknya.

"Yah, jangan dong. Ntar gue kehilangan temen yang super duper cantik ini, yang mirip kaya Bidadari yang jatuh dari kayangan, terus...," Vino menggantung perkataannya.

"Terus?"

"Terus nemplok deh di hati gue," celetuk Vino sambil terkekeh kecil membuat Rara menoleh.

"Ekhem." Dehem seseorang, siapa lagi kalau bukan Agi? Sesekali lelaki itu melirik keduanya dengan ekor matanya.

"A-apaan sih! Ngga lucu!" Rara membuang mukanya ke arah lain, ia kembali melanjutkan pekerjaannya.

Vino hanya terkekeh melihat respon Rara yang sangat terkesan biasa saja. Vino sadar, sudah ada lelaki lain di hati Rara, dan itu sudah jelas bukan dirinya.

"Ekhem!" Kini deheman Agi sedikit lebih keras.

Vino sadar, Agi tengah memperhatikannya. Ia akhirnya mempunyai ide licik, untuk membuat lelaki itu merasa cemburu.

Gue juga tau lo pasti masih ada rasa, sama Rara

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.


Gue juga tau lo pasti masih ada rasa, sama Rara. Gue kerjain tau rasa lo! Batin Vino tersenyum licik.

Vino langsung mendekat ke arah Rara dan langsung merangkulnya. "Nanti sore ada acara ngga? Gue ke rumah lo ya!"

"Ekhem, ekhem." Dehem Agi terus menerus yang berniat membuat keributan.

Vino yang sudah geram pun membanting kain lap ke sembarang arah.

"Lo kalo batuk, beli obat sono di koprasi! Batuk lo ganggu tau!" Protes Vino.

"Serah gue lah. Hidup-hidup gue," jawab Agi santai.

"Dasar human," cibir Vino.

"Emang gue manusia, terus menurut lo gue apa, hah?" timpal Agi sambil menggengam erat sapu yang ada di tangannya.

"Sebahagia lo aja dah!" Vino mengambil lap kain yang ia lempar tadi dan menatap ke arah Rara smabil menyenderkan badannya di rak buku.

"Jadi gimana? Gue boleh kan ke rumah lo, Ra? Free dong?" Goda Vino kembali.

Just For YouOù les histoires vivent. Découvrez maintenant