Chapter 13

770 140 306
                                    

    "Stop ngitungnya, jantung gue
       berdebar-debar kaya mau di
         tembak gebetan tau gak."
                             -T

      "Pantes aja lo bentukkannya
        kaya gini, ternyata lo makan
       apa aja. Wah jangan-jangan 
       lo juga suka makan temen?
                       Ngaku lo!"
                             -N

****

Rara bangun dari tempat tidurnya, matanya terasa berat, karena ia baru tidur beberapa jam yang lalu sehabis menghabiskan menonton drama korea.

Ia melihat Teri dan Naya masih tertidur nyenyak.

"Ter, Nay, bangun." Rara menepuk pantat Naya dan Teri secara bergantian.

"Enghh... Nanti ajaa, please."

"Entaran aja, Ra. Gue masih ngantuk," ucap Naya dengan mata yang masih tertutup.

"Serah lo pada dah."

Rara langsung meninggalkan kamarnya dan melangkahkan kakinya menuju arah dapur, yang hendak mengambil segelas air minum untuk di teguknya. Tenggorokan nya terasa kering saat ia tidur.

Dengan langkah gontai dan mata yang masih mengerjap-ngerjap, kakinya masih terus melangkah menuruni anak tangga satu persatu. Hingga ia sampai di dapur dan segera mengambil air di dalam kulkas.

Lalu ia kembali melangkahkan kakinya ke meja makan sambil membawa sebotol air yang akan ia minum tadi.

Setelah ia meminumnya, matanya melirik jam yang ada di dinding.

"Jam setengah lima, masih pagi," guman Rara.

"Mandi ah, gerah bet dah ini." Rara langsung berjalan menuju kamarnya kembali.

Ketika Rara telah sampai di kamarnya, matanya melotot melihat kamarnya begitu berantakan, bekas makanan tercecer di lantai. Selimut bantal sudah tidak berada di tempatnya lagi.

"Masya Allah. Kamar guee!" pekik Rara menatap tak percaya kamarnya ini sudah tidak jelas bentuknya.

"Bodo yang penting gue mandi dulu! Gak tahan gerah banget." Rara langsung berjalan menuju kamar mandi.

Setelah lima belas menit ia melakukan ritual mandinya di kamar mandi, Rara keluar dengan wajah yang begitu fresh.

"Ahh... Kalo gini kan enak tuh," ucap Rara. Kemudian, Rara teringat kembali pada dua sahabatnya, Rara pun mengarahkan pandangannya ke arah kasur, dan benar mereka masih tidur dengan amat pulas.

"Woi! bangun lo padaa!!!" pekik Rara sambil memukul pantat Teri dan Naya kembali, kali ini dengan keras dan secara bergantian pula.

"Aduh! Apaan sih lo!"

"Iya nih apa-apan sih lo, Ra. Ganggu bocan gue aja, taek ah!" protes Teri tak terima karna sudah mengganggu waktu bocannya.

"Lo pada kaga mau sekolah apa? Ini udah jam 7 begoo!"

Teri dan Naya pun melotot ketika mendengar ucapan Rara.

"APAAAA!!!" pekik keduannya.

"Lo becanda pasti. Udah deh ga usah becanda, gue masih ngantuk ini," gerutu Naya sambil mengaruk kepalanya.

"Bodo, telat tanggung sendiri!" ucap Rara membuat keduanya bangun, dan terduduk di kasur.

Rara pun meninggalkan kamar sambil cekikikan.

Just For YouWhere stories live. Discover now