Chapter 4

1K 234 471
                                    

"I miss you but I don't know what to say."

-A

****

"Ternyata, bisa balik juga lo, gue pikir lo ga akan balik selamanya," sindir Agi.

"Kenapa gitu sih ngomongnya, lo ga kangen apa sama gue?" tanya Fitta.

Ya, ia adalah Fitta, mantan pacarnya, yang lima bulan yang lalu memutuskan dan meninggalkanya dengan alasan yang tidak jelas. Dan sekarang, ia kembali setelah sekiann lama menghilang.

"Gak!" ketus Agi.

Sebenarnya di dalam lubuk hati Agi yang paling dalam, menyatakan bahwa dirinya memang sangat sangat merindukan gadis yang ada di hadapannya saat ini. Mengingat semua yang sudah gadis itu perbuat ia lebih memilih tak mengungkapkannya.

"Ish! Gitu banget sih, lo!"

"Kenapa lo manggil gue kesini?" tanya Agi dingin.

"Kita ngobrol di dalem aja yuk," pinta Fitta sambil menggandeng tangan Agi.

Agi menepis tangan Fitta dari tangannya.

"Kenapa ngga di sini aja si?" protes Agi.

"Gi... Please!" rajuk Fitta terus menerus.

"Ya udah!" Kini Agi pun mengalah.

Agi menuruti permintaan gadis itu, kemudian, mereka pun duduk di ruang tamu.

"Lo mau minum apa?" tanya Fitta.

"Ga usah," tolak Agi.

"Ihh, masa gitu, sih? Gue ga enak sama lo, lo kan udah jauh-jauh dateng kesini, masa ga gue suguin apa-apa." Fitta pun menunjukkan wajah memelas.

"Ya udah, terserah lo."

"Ya udah, gue ambilin minuman sama cemiliannya dulu." Fitta pun langsung berjalan ke arah dapur.

Tak lama kemudian Fitta pun datang membawa cemilan kering dan minuman.

"Nih, buat tamu spesial gue," ucap Fitta smabil menaruh nampan yang berisi makanan tadi ke meja.

"Thanks!"

"Gi, sebelumnya gue mau minta maaf sama lo."

"Buat?"

"Karna gue udah minta putus dan ninggalin lo gitu aja. Tanpa ngasih tau alesan sebenernya."

"Gue bisa jelasin kok sama lo," ucap Fitta dengan gampangnya.

"Jadi apa alesan lo yang sebenernya?" tanya Agi cepat.

"Gue terpaksa harus ninggalin lo, ninggalin sekolah, ninggalin temen-temen gue. Karna waktu itu gue kabur sama nyokap gue ke luar negri. Gue ga tahan Gi sama bokap yang terus menerus marahin nyokap gue, setiap nyokap gue ngelakuin kesalahan, yang menurut gue itu masalah sepele sih."

"Gue juga sering di pukul, di tampar sama bokap, hanya karna ngebelain nyokap gue. Gue cape, Gi. Gue gamau hidup gue terus terusan kaya gini." nada suara Fitta berubah sedih.

"Terus gimana keadaan nyokap lo sekarang?" tanya Agi dengan hati-hati.

Fitta pun menghela nafas berat.

"Satu bulan yang lalu nyokap meninggal karna dia punya penyakit kanker otak, dan bodohnya gue ga tau penyakit itu! Tiap hari gue nyalahin diri gue sendiri atas kematian nyokap gue." kini Fitta pun menangis di hadapan Agi dan memeluk Agi dari samping

Just For YouWhere stories live. Discover now