Chapter 18: Terkuak.

2.5K 339 35
                                    

Gadis itu berlari ke kamarnya ketika sampai di rumah. Lalu ketika sampai di ruangan berwarna ungu mudanya, ia langsung membuka semua laci yang ada di dalam kamar ini. Tapi, tak ada satupun yang ia temukan.

Argh, Mecca semakin penasaran saja. Apa iya kalau umma Prilly sebenarnya adalah ibu kandungnya? Karena yang ia tangkap dari obrolan abi dengan oma ketika umma Prilly menangis memeluk abi dari belakang Mecca jadi mengerti segalanya. Mecca memang cuma anak kecil berumur tujuh tahun, tapi pola pikirnya sudah berjalan dengan baik, ia mencerna semua ucapan-ucapan abi dan juga umma.

Jangan pernah bawa pergi anak saya, Li hiks hiks. Saya mau abisin sisa hidup saya sama dia hiks hiks.

Bahkan lebih baik dia nggak tau kalau kamu orang tuanya. Selama ini dia baik-baik aja sama orang asing yang justru dia kenal sebagai ibu kandungnya.

"Apa orang asing yang abi maksud itu... umi Aisa?" Mecca bertanya pada dirinya sendiri. "Nggak, pasti tadi aku salah denger. Nggak mungkin umi bukan umi kandung aku. Pokoknya aku harus cari bukti!" lanjutnya.

Setelah tidak mendapatkan bukti apapun di kamarnya, Mecca pergi ke kamar abi. Sebelumnya ia melongok sebentar untuk memastikan apa abi ada di kamarnya atau tidak.

Ternyata Ali tak ada di sana, ini kesempatan emas untuk Mecca. Lalu gadis itu membuka lebar pintu kamar Ali, menutupnya kembali perlahan-lahan agar tidak menimbulkan suara sedikitpun. Kemudian Mecca mulai membongkar semua tempat yang ada di sini; laci meja, laci di bawah tempat tidur, dan terakhir laci lemari. Tapi, tak ada satupun yang ia dapati.

Tersisa sebuah kotak berwarna coklat tua yang terdapat di atas lemari, Mecca bingung karena ia tidak sampai. Kemudian ia mulai mencari ide, mendorong sofa kecil yang terletak di sisi depan ranjang Ali.

Walaupun sedikit kesulitan, akhirnya Mecca berhasil juga. Sebelum membuka kotak itu Mecca merapal doa agar yang ia cari ada di dalam sini.

Allah mengabulkan permintaannya. Di dalam kotak yang berdebu ini, berisi beberapa foto yang masih tersimpan baik meskipun sedikit usang. Mata Mecca terbelalak, mendapatkan foto umma Prilly menggendong seorang bayi perempuan yang ia yakin itu adalah dirinya.

Mecca mengeluarkan foto-foto itu, melihat satu-persatu dan membaca kalimat yang abi tulis di sana.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Suatu Hari NantiWhere stories live. Discover now