15✨ Hari pertama

Magsimula sa umpisa
                                    

Farel mendecih, "Yaelah. Yakali serumah gak pulang bareng"

Gio berdecak dan segera menarik tangan Bella untuk pergi dari sana meninggalkan Farel dan Aluna yang masih menatap mereka.

Gio dan Bella masuk ke mobil,
"Lo mau langsung pulang?"

Bella menoleh, "Aku mau ke tempat Vanya. Dia sakit. Kita kesana ya"

"Hmm oke" Gio mengangguk pelan.

Selama diperjalanan tidak ada yang membuka obrolan. Hening. Sepi. Bella sibuk dengan lamunannya. Gio yang fokus menyetir.

Bella dan Gio turun dari mobil dan langsung memencet bel rumah milik Vanya.

Pintu terbuka dan keluarlah ibu-ibu berumur sekitar 30an yang memegang lap dapur dan sapu.

"Non Bella! Yaallah cantiknya! Mari masuk" sapa bik Indah.

Bella tersenyum, "Makasih bik. Oh ya, Vanya mana bik?"

"Non Vanya tiduran diatas! Sok, langsung aja keatas non. Nanti bibik buatkan minum yo" Bik Indah segera berlalu dan menuju dapur.

"Eh ada Bella"

Bella dan Gio menoleh ke sumber suara, yaitu mama Fany.

"Mom!" seru Bella.

Mama Fany langsung memeluk Bella dan kemudian beralih menatap laki-laki yang disamping Bella.

"Loh. Gio?"

Gio langsung menyalim tangan mama Fany dengan wajahnya yang kikuk.

"Mom kenal Gio?"

"Yaiyalah Bel! Orang dia itu sering banget kesini. Kenapa udah jarang kesini nak Gio?" tanya mama Fany.

Bella mengernyitkan alisnya,
apa ini maksudnya? batinnya.

Gio menggaruk tengkuknya yang tak gatak itu, "Hmm, Oh i-itu tante. Mobil Gio dibengkel"

Vanya menatap bingung Gio yang sedang menyengir kearah mama Fany.

"Emang kapan mobil kamu rusak?" tanya Bella yang tak paham dengan perkataan keduanya yang nampak akrab dan sudah lama kenal itu.

Gio menoleh dan menyenggol pelan lebgan Bella. Gio menatap Bella seolah memberi kode agar Bella diam dahulu.

"Oh yasudah. Kalian keatas ya! Vanya pasti seneng didatengin kamu!" ucap mama Fany yang terasa janggal dipikiran Bella.

Tak mau pusing akan hal itu, Bella dan Gio langsung menaikki tangga dan membuka pintu kamar yang bertuliskan Vanya's room.

"Vanya!"

"Bella!!! Yaampun lama amat lo" pekik Vanya yang berusaha duduk.

"Lo sakit apa sih Van?"

Vanya terkekeh, "Biasalah ngedrop dikit doang"

"Eh Gio" Vanya yang tersadar Gio disana pun langsung beralih menatap Gio.

Gio hanya tersenyum simpul dan menatap sekelilingnya.
Bik Indah masuk dan membawakan camilan dan minum untuk Bella dan Gio.

Gio menatap Vanya yang sedang menatapnya juga. Terasa canggung semenjak kejadian di kafe itu. Keduanya bungkam.

"Van!"

Mama Fany masuk ke kamar dan membawakan makanan untuk Vanya.

"Vanya ini bandel banget anaknya. Gak nurut Bel. Makanya deh sakit" canda mama Fany.

Bella tertawa pelan, "Sama Bella juga gitu. Banyak gak nurutnya mom!"

Vanya mengerucutkan bibirnya, "Yakali nurut sama lo Bel!"

"Tapi kalo sama pacarnya, pasti ampuh deh!"

"Emang ada pacar Vanya nya mom? perasaan jones berkarat gitu" Bella terkekeh,

"Kan Gio pacarnya Vanya Bel! Masa sih kamu gak tahu? Apa anak mama ini nyembunyiin dari sahabatnya biar Bella nya gak minta pajak jadian gitu. Ada-ada aja ah. Mama tinggal ya"

Mama Fany berlalu pergi dan menutup pintu kamar Vanya.

Ruangan yang tadinya hangat akan bercanda mendadak hening,diam dan mengerikan.

Bella menatap tajam Gio dan Vanya bergantian, "Ada yang mau lo berdua jelasin?"

Vanya dan Gio mendadak bungkam dan saling bertatapan meminta tolong.

"Jadi lo selingkuhan Gio selain Aluna?"

"Bukan gitu Bel" sela Gio cepat.

Bella tak percaya dengan apa yang ada dihadapannya sekarang. "Terus apa? Kamu mau bilang kalo kamu udah lama main di belakang aku sama sahabat aku sendiri?"

"Gue dan Gio pacaran sebelum lo nikah sama Gio" ucap Vanya.

Deg

Entah mengapa hati Bella sangat sakit menerima kenyataan bahwa dirinyalah yang merusak hubungan sahabatnya sendiri dengan Gio.

"Tapi lo gak pernah bilang kalo Gio pacar lo Van! Lo keterlaluan" Bella menangis dan pergi dari rumah Vanya, meninggalkan dua orang yang masih bungkam menatap satu sama lain itu.

Bella berlari dan menyetop taksi untuk pulang. "Gue gak nyangka dihari pertama gue dan Gio. Dikejutkan dengan pernyataan masa lalu Vanya dan Gio"

YOUNG MARRIAGETahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon