9✨ Zio

28.1K 842 5
                                    

Paginya Bella terbangun dari tidurnya dengan mata yang sembab dan bibir yang kering karena semalaman ia tak mau keluar dari kamarnya yang tentu saja bukan kamarnya dan Gio. Ia sengaja tidur di kamar yang terletak didepan kamarnya dan Gio. Dengan alasan yang sepele, menghindar.

'Apa aku sama sekali gak ada artinya disini?'batinnya berteriak

Bella bangkit dan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Ia menatap dirinya didepan cermin. Kantung mata yang besar mirip seperti boneka kesukaannya, panda.

'Untung aja ini hari libur'batinnya.

Tok tok tok

Bunyi ketukan pintu menyadarkan Bella dari lamunannya.

Bella menghembuskan nafas kasar karena ia sudah tau siapa yang mengetuk pintunya itu.

"Kenapa?"tanya nya saat sudah didepan pintu

"Gue minta maaf."

Bella mengangguk pelan, "Ya"

"Ada yang harus lo tau. Lo siap-siap, nanti kita kerumah mama!" Gio pergi begitu saja setelah mengatakan hal yang bisa dikatakan nanggung dan membuat Bella penasaran.

Bella memilih dress simple selutut yang berlengan pendek dan bermotifkan garis-garis putih serta wedges 5cm. Ia memoleskan liptint ke bibirnya guna menutupi mukanya yang pucat itu.

"Ayo!" Gio menarik pelan lengan mungil milik Bella.

---

"Ada yang mau ketemu lo"

Bella mengernyitkan alisnya pelan, "Siapa?"

"Mama ya?"

Gio menggeleng pelan, "Lo belum pernah ketemu sama orangnya."

Setelah itu tidak ada lagi percakapan antara Bella dan Gio. Memang keduanya masih sama-sama canggung akan kejadian kemarin. Kalau bukan karena disuruh datang dan mengajak Bella, Gio mungkin tidak mau untuk berkomunikasi dengan Bella.

Gio turun dari mobilnya dan membukakan pintu Bella, "Turun"

Bella melihat sekelilingnya, "Masih sama seperti dulu"gumamnya.

Sampainya didepan pintu, mereka disambut baik dengan Elle dan Dion yaitu mama dan papanya Gio.

"Hai dear!" Elle berlari memeluk menantunya itu.

"Assalamualaikum ma"

Elle melepaskan pelukkannya, "Waalaikumsalam mantu cantik. Gimana? Gio masih nakal gak setelah nikah?"

"Ya gitu deh ma" jawab Bella dengan nada bercandanya

"Anaknya siapa sih kok Bella yang dipeluk"

"Gak usah dihirauin kalo Gio begitu. Emang dasarnya cemburuan dan manja!" ucap Elle.

Gio mengerucutkan bibirnya, "Gio keatas!"

"Sekalian suruh adik kamu turun ya"teriak Elle kepada Gio yang baru saja menaikki tangga itu.

"Mama udah masak?"

"Udah dong! ayo kita ke meja makan. Kamu pasti laper kan?" ajak Elle.

Bella duduk dimeja makan dengan mama dan papa mertuanya.

Terdengar suara ricuh dua orang yang sedang bercanda dan turun dari tangga.

"Ini yang mau ketemu sama lo"

Bella menoleh dan menatap laki-laki didepannya itu.

Bella tersentak. Dua orang laki-laki yang sangat mirip mulai dari mata,hidung,tinggi, dan rambutnya.

Apa-apaan ini? Bagaimana bisa?

Ia baru tahu kalau suaminya itu kembar dan bukan itu yang ia fokuskan.

Mata itu,
Hidung mancungnya yang terpahat sempurna serta bibirnya yang selalu memancarkan senyum manisnya.

Bella masih menatap ke dua orang itu lebih tepatnya yang disamping suaminya.

"Kenalin Bel, ini Zio."

Bella menelan ludahnya pelan sambil mengulurkan tangannya, "Bella Putri Adaline"

Laki-laki itu membalas ulurannya, "Zio Kevin Alexander. Saudara kembar Gio"

Keduanya masih saling tatap dan tidak ada yang berniat melepaskan tautan tangan mereka.

"Lo masih seperti dulu, Bebel gue yang cuek"batin Zio.

"Udah laper semua kan? ayo makan. Mama udah masak banyak. Apalagi Zio suka cumi goreng tepung kan?" Elle menyadarkan dua insan itu yang masih dalam lamunan mereka masing-masing.

Gio menatap aneh keduanya yang tampak seperti salah tingkah.

Bella melirik Zio yang duduk dihadapannya itu yang ternyata sedang meliriknya juga tanpa ekspresi.
Setelah selesai makan, Bella buru-buru mengajak Gio untuk pamit.

"Kok cepet banget sih!" gerutu Elle tak terima.

Bella terkekeh dan melepas pelukkannya pelan, "Besok-besok Bella kesini lagi deh ma"

Elle tersenyum lebar, "Yaudah deh"

"Pamit ya pa" ucap Bella dan Gio.

"Lo jangan kangen gue yo" ucap Gio kepada Zio.

Zio menatap malas Gio yang sedang menggodanya ini, "Ogah"
Tatapannya beralih ke perempuan yang disebelah kakaknya, lebih tepatnya istri dari kakaknya sendiri.

"Aku pamit" ucap Bella singkat tanpa menatap Zio.

Saat melangkah, tanpa siapapun sadari, Zio menautkan pelan sejenak tangannya dengan Bella.

YOUNG MARRIAGEWhere stories live. Discover now