MY KETOS IS COLDBOY

SHE IS BACK

Perkenalan-->hanya orang yang ingin bersilaturahim.
Pertemanan-->orang yang melengkapi hari mu.
Persahabatan-->orang yang tau kesedihanmu.
Pacar-->orang yang mengetahui apa yang ada didalam hatimu.
Jodoh--> lebih dari semua itu.

----------------------------------------------------

Kemunculan Jeje dengan tiba-tiba tentu saja membuat satu sekolah geger, apalagi aksi berani Jeje memeluk Sam. Dan satu lagi, Jeje bersikap seolah-olah mereka baik-baik saja. Seperti yang diketahui, Jeje dan Sam sudah putus lalu terdengar kabar mereka bertunangan namun batal, perlakuan kasar Sam terhadap Jeje pun sudah terendus oleh sebagian siswa.

Apakah Jeje amnesia? Apakah hanya berpura-pura? Hanya Jeje yang tau jawabannya. Dan saat ini, Jeje mengajak Sam untuk datang kerumahnya untuk menemaninya. Seperti biasa, orang tua nya sibuk dengan bisnis.

Saat sudah sampai, Jeje langsung memanggil Riko untuk menemani Sam selagi ia berganti pakaian.

Riko langsung turun menemui Sam yang tengah duduk santai di ruang tamu.

"Bahagai?" Tanya Riko saat sampai pada anak tangga terakhir.

"Maksud Lo?"

"Maksud Gue, Lo bahagia nggak sama kepulangannya Jeje? Atau Lo merasa terganggu karena Lo pacaran sama orang lain?"

"Gue Bahagia dan Gue nggak pacaran sama siapa pun," Balas Sam. "Gue malah bingung, kenapa Jeje bersikap kayak gitu."

"Udah Gue tebak. Sebenernya kejadian ini menguntungkan Lo Sam dan nggak merugikan keluarga Gue."

"Kejadian apa?"

Riko menceritakan semua kejadian yang keluarganya alami saat di Jerman.

Flashback

Setelah beberapa hari mereka menikmati keindahan kota Berlin , Jeje bersama Abang dan orang tuanya akan pergi ke salah satu rumah sakit di sana untuk memulai pengobatan. Jangan lupakan Ajay yang juga akan ikut. Walaupun fisik Jeje sudah sehat dan bisa tertawa kembali, tapi hatinya masih hancur dan rusak. Jeje kerap menangis sendiri dan kadang sering menatap sesuatu dengan tatapan kosongnya.

Tapi, sebelum itu, mereka akan pergi berbelanja terlebih dahulu. Berjalan kaki ditengah-tengah ramainya kota.

Saat di tengah perjalanan, Jeje melihat seorang anak kecil berdiri di tengah jalan, dan sebuah mobil truk mrlaju dengan kencang. Mobil itu memang cukup jauh, dan anak kecil itu hanya melihat disekelilingnya tanpa ada niatan untuk berlari. Semakin mendekat mobil itu, kecepatannya juga tidak berubah.

Sampai dimana saat anak kecil itu berteriak, Jeje berlari dengan kencang dan mendorong anak itu menjauh.

Brakkkk

Suara tubuh seseorang yang terguling akibat tabrakan itu membuat semua orang panik. Yah. Jeje tertabrak. Waktu seakan berhenti. Darah mengalir dari kepalanya. Orang tuanya langsung berlari melihat putri semata wayangnya itu sambil menangis. Riko hanya berdiam diri ditempatnya dan langsung terduduk lemas. Untunglah ada Ajay yang bisa membuat Riko sedikit tenang.

Riko tak mengucapkan satu katapun saat melihat adiknya itu dibawa dengan Ambulance, melihat adiknya itu dibawa ke ruang IGD. Riko hanya diam.

"Riko. Lo nggak boleh gini. Lo liat dong, keluarga Lo lagi sedih gini. Seharusnya Lo bisa tenangin mereka."

"Dia adek Gue Jay. Dia udah sakit dan sekarang, di dalem sana. Gue ngerasa Gue emang nggak becus jadi abangnya." Ucap Riko lirih.