Jeje and Rian

7.4K 336 12
                                    

Terkadang kita memang harus memperjuankan apa yang sudah kita inginkan dengan segala resiko dan tantangan. Tapi tidak dengan Jeje, ia hanya bisa menunggu dan mengerti dengan keadaan Sam.

Mungkin memang benar Sam sedang sangat sibuk mengurus perusahaannya. Just positive thinking. Seperti saat ini, Sam berjanji untuk mengajaknya jalan-jalan tapi tidak jadi. Dengan alasan ada meeting. Dan Sam menyuruh Rian untuk menemaninya jalan-jalan.

Saat di perjalanan menuju sebuah restoran, Jeje dan Rian terus saja mengobrol seperti teman yang sudah sangat akrab.

"Kok kak Sam nyuruh kakak yah yang nemenin aku? Segitu sibuknya dia dikantornya. Tapi perasaan kak Sam kayak berubah yah." Ucap Jeje.

"Emang Sam ngomong sama lo dia kerja gitu?"

"Iya. Kak Sam udah makan belum yah? Gimana kalo dia sakit?"

"Yaudahlah. Pasti dia bisa kontrol kesehatan dia kok."

Sam benar-benar beruntung!!! Jeje bisa-bisa nya menghawatirkan seseorang yang belum tentu menghawatirkannya. Disaat Sam sedang bersenang-senang dengan perempuan lain, Jeje jutru merasakan sedih.

Mungkin otak Sam sudah pindah ke telapak kaki karena Sam tidak bisa berfikir dengan baik.

Entah mengapa, walaupun Rian mulai dekat dengan Jeje, tapi ia tidak merasa jatuh cinta kepada Jeje, malah Rian ingin menjadikan Jeje sebagai adiknya.

Tapi, siapa yang bisa mencegah takdir. Perasaan itu bisa berubah kapan saja. Mungkin sekarang Rian akan menganggap Jeje sebagai adiknya, entah untuk kedepannya bagaimana. Cinta itu datang karena terbiasa bukan? Jadi, jalani saja apa yang sudah ditakdirkan.

Ditengah lamunan Rian, ia mendengar suara dentingan HP milik Jeje. Ia melihat Jeje memasang wajah serius ketika menanggapi pesan tersebut. Tak diduga, Jeje menangis dalam diam. Entah apa yang ia lihat, tapi Rian yakin bahwa itu bukanlah hal yang menyenangkan.

Rian langsung mengambil ponsel milik perempuan itu. Terkejut. Itulah reaksi Rian saat melihat sesuatu yang mungkin mencengangkan.

Sam membuat snapgram. Dan snapgram itu berisi foto Angel dan Sam ketika di rumah sakit.

"Kak Sam bilang, dia sibuk di kantor. Tapi dia malah foto sama cewek." Ucap Jeje dengan terisak.

"Jangan buruk sangka dulu, Je. Mungkin itu sepupunya." Balas Rian dengan bohong.

Rian tau bagaimana perasaan Jeje sekarang. Perempuan mana yang rela pacarnya bersama orang lain. Dia yang laki-laki saja tidak mau pacarnya jalan dengan laki-laki mana pun, apalagi perempuan.

"Kak, anterin aku pulang." Ucap Jeje dan langsung dituruti oleh Rian.

Sampai dirumah, Jeje langsung masuk kekamarnya dan mengeluarkan ponsel miliknya.

"Abang, Jeje kangen." Ucap Jeje kepada orang di seberang sana.

"Tumben Lo nelpon Gue. Lo kenapa? Abis nangis? Gara-gara apa?"

"Nggak apa-apa kok bang. Cuman kangen sama abang aja."

"Lo nggak mungkin kayak gitu kalo bukan pengen ngadu."

"Aku udah besar, masa masih ngadu sih."

"Walaupun Lo udah besar, tapi Lo tetep adek gue yang harus gue jaga. Lo cerita aja."

"Nggak kok bang. Cuman masalah kecil aja kok. Abang kapan pulang?"

"Masalah apa?Sam? Gue pulang sekitar satu minggu lagi."

"Iya bang, Kak Sam lebih sibuk dikantornya sekarang."

"Cuman masalah itu, Lo nggak perlu nangis. Itu resiko punya pacar yang super duper sibuk. Mungkin dia nggak sempat ngabarin Lo. Dia kan harus sekolah, harus kerja juga."

"Tapi bang, tadi aku lihat di snapgram nya kak Sam dia foto sama cewek lain. Tapi kata kak Rian itu sepupunya." Ucap Jeje sambil menangis.

"Yah, Lo percaya aja sama Rian. Kan mereka sahabatan, pasti udah tau seluk beluk keluarga lah. Yaudah gih, mandi. Tuh muka udah kayak apaan aja. Udah jelek tambah jelek."

"Abang mah, orang lagi sedih juga."

"Iyadeh, abang minta maaf yang adekk."

"Yaudah aku mau bersih-bersih dulu." Ucap Jeje langsung mematikan sambungan telpon tersebut.

Lega rasanya sudah mencerirakan semuanya kepada Riko. Walaupun abangnya itu tidak memberika saran apapun, tapi ia bisa menenangkan Jeje dengan baik.

Kak Rian :
Je, jaket gue sama Lo kan?

Jessica :
Oh iya kak, aku lupa ngemabliin

Kak Rian :
Santai aja, gue nanyain cuman mau mastiin aja, jaketnya nggak ilang.

Jessica :
Ohh iya kak, besok aku kembaliin

Kak Rian :
Ok sip. Oh iya Je, gue mau kasih tau Lo tentang cewek yang sama Sam. Namanya Angela. Dia itu baru sembuh dari koma nya Je. Tapi soal hubungan mereka, gue nggak tau.

Jessica :
Iya kak, nggak apa-apa.

Mengingat tentang jaket, ia teringat pada waktu Sam yang meminjamkan jaketnya. Masa itu adalah masa awal tumbuhnya perasaan di hati Jeje terhadap Sam. Membayangkan hal itu, membuat Jeje tersenyum.

Tapi, senyumnya tergantikan dengan ekspresi datar ketika mengingat foto itu. Jeje kurang percaya bahwa perempuan itu adalah sepupu Sam. Dan Sam tidak akan berbohong kepadanya jika perempuan itu memang sepupunya.

Keraguan itu muncul dengan sendirinya, menghancurkan kepercayaan yang yang sudah tinggi di bangun.

-----------

Tinggalkan jejak gengs :v
Vote+komen+follow yahh :v
Evol uoy :v

Partnya super pendekkkk :")

MY KETOS IS COLDBOY Where stories live. Discover now