SAFIRA [SUDAH DITERBITKAN]

34

Open PO
Safira by PO2310
Rp. 88.500
Sinopsis
Takdir.

Apa itu takdir?

Apa kalian mempercayainya?

Aku percaya terhadap takdir, aku percaya dia begitu kuat, dan aku percaya bahwa dia akan menuntunku pada kebaikan.

Aku, Safira Rinandani gadis yang baru akan genap berusia dua puluh tahun sangat percaya akan takdir.

Ketika takdir berbicara...

Disinilah aku berada, menjadi ibu sambung dan istri dari Andi Putra Bagaskara.

Bagaimana hidupku? Bagaimana aku menjalaninya? Hanya disini kalian bisa mengetahuinya!

"Kamu tau, kamu layaknya lentera di hidup saya dan gadis kecil ini. Kami tidak ada apa-apanya tanpa kamu. Terimakasih, saya cinta sama kamu Safira."
#Safira #PO2310 #Novelindo77 #NovelindoPublishing #Selfpubish #Wattpad

Caranya?

Langsung kesini aja ya!

Format pemesanan
Nama
Alamat
Kota
Kelurahan
Kecamatan
Kode pos
Nomer hp
Judul buku
Transfer ke rek 0560368836 an Diana bank bca

Online Order

https://api.whatsapp.com/send?phone=62818331696

SALAM DARIKU UNTUK KALIAN SEMUA ❤❤❤

***
[DIHAPUS UNTUK KEPERLUAN PENERBITAN]

Aku menyeduh kopi hitam dan cappucino instan. Lalu membawanya ke gazebo belakang rumah.

"Mas" sapaku melihatnya yang sepertinya sedang merenung?

Aku meletakkan kopi tadi di dekatnya. Ikut diam bersamanya, entah mengapa aku hanya ingin membiarkannya menyelesaikan apa yang sedang ia pikirkan.

"Kenapa ikutan diam?" katanya padaku. Aku menoleh memperhatikan wajahnya, ada raut kecemasan disana.

"Lagi ngebiarin mas merenungi dosa" balasku nyengir.

Dia tertawa sejenak lalu mencubit pipiku gemas. "Nih dosa mas sama kamu"

"Mas sakittt" hebohku padanya.

Dia melepas cubitannya, lalu mengecup pipiku yang sebelumnya dia cubit. "Udah gak sakit lagi ni" katanya.

"Nih minum, ntar keburu dingin" kataku menyerahkan gelas kopi hitamnya. Aku mengambil gelasku lalu menyeruputnya bersamaan dengan mas Andi.

"Mas, mau cerita gak?" tanyaku karena dari tadi kayak gak ada niatan cerita.

"Cerita apa?" tanyanya.

"Ya cerita aja" kataku.

Hening.

"Mas cuma takut Kristal ngambil Tata" akhirnya dia ngomong.

"Gak ada yang perlu ditakutin mas, kamu yang ngurus Tata bukan dia jadi kamu lebih berhak dari dia" jelasku.

Dia memelukku menumpahkan rasa khawatirnya padaku. "Kita jemput Tata yuk" ajakku.

"Yaudah mandi dulu" katanya.

"Kamu mandi duluan atau aku?" tanyaku.

Dia tersenyum jail.

"Kita mandi berdua"

Baru aku ingin menentang, dia mengangkatku kepundaknya seolah aku karung beras.

"Mas!"

***

Udah ges, mohon maaf masih di kampung jadi jaringan susah. Mager nulis juga. Hehe.

SEKALI LAGI MOHON MAAF LAHIR BATHIN, SELAMAT LIBURAN BAGI YANG LIBUR, SELAMAT SEKOLAH BAGI YANG SEKOLAH. SEKIAN.

Update selanjutnya bakal ada Tata lagi kok, amannnnn.