06.

34.1K 1.9K 8
                                    

Setelah acara tangis tangisan itu, mas Andi mengantarkan ku pulang kerumah. Aku menerima tawarannya karena kupikir aku perlu menenangkan diri. Tidak mudah menjalani semuanya, meskipun aku tampak baik baik saja tapi yang sebenarnya adalah aku berusaha untuk baik baik saja. Menutup kesedihanku dengan alasan 'demi Tata' si gadis kecil yang sudah mencuri hatiku.

"Jangan terlalu memikirkannya, jalani jika menurutmu ini yang terbaik. Saya pulang dulu salam sama orang tua kamu" ujar mas Andi sebelum beranjak dari perkarangan rumahku.

"Hati hati dijalan" sahutku pelan.

Akupun melangkah memasuki rumah, kulihat ayah yang sedang menikmati secangkir kopi sorenya dan ibu dengan secangkir tehnya. Beginilah kebiasaan santai sore hari keluargaku.

"Safira pulang" ujarku yang langsung mengalihkan pandangan orang tua yang sedang bercengkrama itu.

"Darimana tadi nak?" tanya ibu, aku lupa memberitaunya jika aku langsung ke rumah mas Andi.

"Dari rumah mas Andi bu, kangen sama Tata"

"Jangan terlalu sering, kalian belum sah. Gak enak dilihat orang" titah ayah padaku. Benar juga, aku selalu kesana terlebih lagi pasti berakhir dikamar mas Andi yang tentunya dengan Tata.

"Iya ayah, aku masuk dulu" akupun melangkahkan kakiku menuju kamar. Memilih membersihkan diri, kemudian berbaring sejenak.

Teringat dengan foto yang kuambil tadi siang, akupun memilih untuk meng- uploadnya ke salah satu akun media sosialku.

Safira_fira

❤ 504Safira_fira S Q U A D 😎Britney_ GUYS, DIA FOTO ANAK LAGI NI

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

504
Safira_fira S Q U A D 😎
Britney_ GUYS, DIA FOTO ANAK LAGI NI. KITA BUTUH PENJELASAN @azzahra11 @faley_nata
Azzahra11 (2)
Faley_nata (99)
Safira_fira RIBUT!  @azzahra11 @britney_  @faley_nata

Aku memang belum bertemu dengan teman temanku, karena Britney yang saat itu sedang pulang kerumah orang tuanya di kota seberang, sedangkan Faley sedang sibuk dengan pekerjaan paruh waktunya dan Zahra? Dia akan menikah muda. Sama seperti diriku.
Hanya saja Zahra mendapat suami yang diinginkannya. Sudah ta'aruf sejak tamat SMA. Kan keren.

Lalu mengapa aku tak menghubungi mereka? Karena aku tak ingin mereka heboh di sosmed. Pernikahan Zahra pertengahan bulan ini, itu tandanya seminggu dari sekarang. Otomatis kami semua akan berkumpul bukan? Nah saat itulah mungkin aku akan membicarakannya.

Saat aku sedang berusaha untuk mencapai alam tidurku, terdengar ketukan pintu kamar yang kuyakini adalah ibu. Kubuka pintu tersebut dan benar saja ada ibu disebaliknya. "Apa bu?"

"Makan malam dulu yuk" ajaknya.

"Tapi aku lagi gak laper bu, pengen langsung tidur aja" tolakku, karena aku benar benar lelah.

"Loh yasudah, nanti ibu sisakan lauknya. Jadi kalau kamu kebangun tinggal panasin aja"

"Iya bu, Ra tidur dulu ya" Ibupun melangkah menjauh dari kamarku. Aku mulai memejamkan mata sebelum akhirnya terdengar suara pesan masuk. Arghh, ini sangat menyebalkan.

Mas Andi
Kamu sedang apa?

Pertanyaan macam apa ini, aku sudah mengantuk tapi dia mengacaukannya.

Safira
Sedang tidur

Mas Andi
Maaf saya mengganggu, tapi bagaimana bisa orang yang tertidur mengetik pesan?
Betapa polosnya si papahmuda ini. Tentu saja dia tidak tertidur. Hal ajaib apa yang bisa membuat orang tertidur mengetik pesan? Tidak ada.

Safira
Aku bercanda, ada perlu apa?

Mas Andi
Jika tidak mengganggu, bisakah saya menelfon kamu?

Safira
Bisa

Dengan sedikit malas aku iyakan ajakannya. Entah mengapa aku sendiri tak kuasa untuk menolak, setelah terdengar dering ketiga dari hpku, langsung saja ku angkat telefon darinya.

"Ya?"

"Kamu sudah mengantuk?"

"Aku rasa sudah" nah loh dia tau aku ngantuk kok masih telefon sih mas.

"Saya rasa saya sangat mengganggu"

"Sepertinya iya" dengan tidak tau malunya aku menjawab.

"mamamamama" aku terpaku dengan suara gadis mungilku.

"Dia sedang berbicara denganmu, itulah sebab saya menelfon. Sedari tadi dia memanggil manggil kamu"

"Iya Tata, mommy disini" aku mulai mengajaknya berbicara.

"Tata bobok dong nak, udah malam kasian daddy besok bakalan kerja"

"Kini dia sedang menatap saya dengan mata bulatnya, sepertinya dia mengerti apa yang kamu maksud"

"Ya sepertinya, coba berikan botol susunya siapa tau dia akan tertidur"

"Baiklah, benar dia meminumnya. Padahal tadi dia sangat menolak. Besok kamu kemari?"

"Sepertinya tidak, bagaimana jika kamu yang mengantar Tata kerumahku. Jika kamu percaya padaku"

"Tentu, kamu tidak ada kuliah besok?"

"Kebetulan kosong"

"Baiklah saya akan mengantar Tata sebelum saya bekerja besok. Selamat malam Safira"

"Malam Mas Andi, malam Tata"

Sambungan telepon terputus setelah ucapan selamat malam itu. Besok Tata akan kemari dan aku tidak sabar menunggu hari esok. Kantuk kembali menyerang. Dan akupun mulai tertidur.

***

Singkat, padat, gak jelas. Readersnya sulit untuk ditemukan. But, terimakasih buat yang masih tetap baca cerita ini.

SAFIRA [SUDAH DITERBITKAN]Where stories live. Discover now