"Makanya itu, berhenti bicara yang tidak-tidak dan fokuslah menyetir, June-ya....sudahlah, aku mau tidur sebentar.."

Hanbin hanya bisa menghela napas panjang dan berat sebelum memejamkan mata. Ada begitu banyak hal yang ada di pikirannya,entah yang mana dulu yang harus dia selesaikan karena semua penting dan mendesak.

------

Setibanya di Busan, Hanbin dan June mencari detektif Song yang ternyata sedang berpatroli dan akan kembali dalam waktu satu jam. Mereka pun memutuskan mencari kedai makanan untuk makan malam. Selagi berjalan kaki mereka mendengar suara ribut-ribut di sebuah gang sempit. Karena penasaran, keduanya mencari tahu asal suara itu dan mereka terkejut melihat detektif Song sedang kewalahan dikeroyok beberapa preman.

Berbekal keahlian beladiri jiujitsu yang dimiliki keduanya, hanya dalam beberapa menit, semua preman itu kocar-kacir. Hanbin membantu detektif Song berdiri, lalu membawanya ke kantor polisi.

"Terima kasih untuk bantuan kalian. Para bajingan itu semakin kuat saja..entah apa yang mereka makan setiap harinya.." ujar Song Mino sambil mengobati luka bekas pukulan di mulutnya.

"Kau masih ingat aku, Detektif?"

"Tentu saja, Tuan Muda Kim Hanbin..kau sudah dewasa sekarang, itu artinya aku sudah semakin tua. Sepertinya aku sudah harus pensiun..hahaha.."

"Tidak sebelum kau menemukan orang yang bertanggung jawab atas tewasnya pamanku dan penculikanku"

"Nak, kasus itu bahkan sudah ditutup, semua tersangka punya alibi sempurna, apalagi yang kau inginkan?"

"Kau tahu dari dulu aku mencurigai seseorang dan dia masih bebas berkeliaran di sekitarku.."

"Bawakan aku bukti, bukan kecurigaan tak berdasar..dengan bukti itu aku akan pastikan dia dihukum sesuai perbuatannya"

"Untuk saat ini, sayangnya aku belum menemukannya..tapi berjanjilah kau akan bekerjasama denganku jika aku bawakan bukti yang cukup untuk membuatnya mendekam di penjara atau bahkan dihukum mati karena menghilangkan nyawa seseorang"

"Baiklah..aku mengerti..sekarang pergilah, seharusnya aku sudah sampai rumah jam segini.."

Hanbin lalu mengajak June pulang ke Seoul, namun June meminta izin untuk pergi ke kamar kecil sebelum mereka pulang. Diam-diam June menemui Detektif Song yang juga sedang bersiap pulang.

"Oh..kau masih disini, kupikir kalian sudah pergi.."

"Aku ingin menanyakan sesuatu sebelum kami pergi, ini tentang kecelakaan mobil yang terjadi di dekat lokasi penculikan Tuan Kim. Apakah itu ada hubungannya dengan kasus ini?"

"Kasus itu diluar kewenanganku tapi yang bisa kukatakan adalah benar, kecelakaan itu berkaitan dengan penculikan Hanbin..Bagaimana dengan Hanbin sendiri? Apakah dia belum bisa mengingat apa yang terjadi setelah pamannya diseret keluar dari kamar itu? jika ingatannya sudah kembali, sebenarnya itu akan sangat membantu kasus ini.."

"Dia masih berjuang mengatasi trauma itu, mungkin pikirannya sendiri yang terus menolak mengingat kejadian di hari itu"

Sejak kejadian 20 tahun lalu itu Hanbin terus berusaha mencari tahu pembunuh pamannya. Dia seperti mengenal pelakunya namun karena kejadian malam itu begitu samar dari ingatannya, dia tak bisa mengingat dengan baik detail kejadiannya.

"Katakan pada bocah itu, jangan terlalu memaksakan diri. Selama puluhan tahun aku menjadi polisi, tidak ada kejahatan yang sempurna. Pasti ada celah dan bukti yang ditinggalkan pelakunya. Pelan-pelan saja..kalian bisa menghubungiku jika sudah temukan bukti dan sudah ingat kejadiannya..semoga berhasil, Nak.."

BINHWAN_PERHAPS LOVE_🔚Where stories live. Discover now