Part 26

16.4K 658 28
                                    

Karen berdiri di balik jendela kamarnya seraya mengamati kendaraan yang sedang berlalu lalang. Air matanya sejak tadi tidak pernah mau berhenti untuk menetes. Karen tak tahu lagi apa yang harus ia katakan kepada suaminya itu. Ia sudah berusaha untuk menjelaskan semuanya tadi. Tapi amarah dan rasa cemburu menguasai diri Regan. Mungkin ia akan mencobanya lagi nanti.

Karen menghapus buliran air matanya menggunakan ujung jarinya. Ia beranjak menuju nakas untuk mengambil Handphone nya. Ia akan menelepon suaminya. Sudah satu jam lalu Regan meninggalkan rumah tanpa ada kabar. Biarlah sekarang Karen yang mengalah. Menyingkirkan semua egonya demi rumah tangganya.

Tak ada sahutan dari seberang telepon. Regan sengaja tidak mengangkat teleponnya. Karen semakin cemas dibuatnya. Ia memilih untuk mengirimkan pesan kepada Regan.

Re, kamu sekarang ada dimana? Ini udah malam. Pulanglah..

Karen menekan tombol kirim. Setelah itu, ia memilih untuk membaringkan tubuhnya. Ia mencoba untuk memejamkan matanya, tapi nihil. Usahanya itu sia-sia saja. Matanya tak mau berkompromi dengan dirinya. Tak terasa air matanya kembali menetes.

Detik berganti menit. Menit berganti dengan jam. Sudah hampir pukul 03.00. Tapi tidak ada tanda-tanda Regan akan pulang. Tak terasa Karen sudah terlelap.

🌛🌛🌛

Regan memarkirkan mobilnya di depan sebuah club kenamaan di Jakarta. Sudah sangat lama ia tak mengunjungi tempat itu. Mungkin semenjak pernikahannya dengan Karen. Regan bahkan sudah melupakan masa lalunya yang kelam saat masih berada di Amerika setelah mengenal sosok wanita yang mengisi relung hatinya hampir setahun itu.

Tapi entah angin apa yang membawanya kembali ke masa lalunya. Mungkin karena amarahnya kepada Karen malam ini. Ia ingin melupakan kemarahannya dengan meminum beberapa gelas wine.
Mungkin semua itu akan sedikit meredakan amarahnya.

Regan memasuki club tersebut. Pemandangan yang pertama kali menyambutnya adalah hingar bingar kehidupan malam. Pasangan muda-mudi sedang asik berjoget mengikuti alunan musik yang dimainkan oleh seorang DJ kenamaan Jakarta. Regan membelah kerumunan tersebut dengan kedua tangannya tanpa ada niatan untuk bergabung bersama mereka. Yang Regan butuhkan saat ini hanyalah segelas mungkin beberapa gelas wine.

Regan menuju ke arah meja bar. Di sana sudah ada bartender yang sedang menyiapkan beberapa gelas minuman untuk para tamu lainnya.

"Satu gelas wine, tolong" Ucap Regan seraya duduk didepan meja bar.

Tak butuh waktu lama, segelas wine sudah digenggaman Regan. Regan meminumnya sekali tegakan. Regan menghabiskan hampir dua botol penuh.

Regan merasakan punggungnya diusap oleh seseorang. Ia membalikkan badannya dan mendapati seorang wanita dengan pakaian seksi membungkus tubuhnya. mini dress berwarna merah tanpa lengan melekat di tubuh indahnya.

Dengan pandangan setengah kabur, Regan mengenali sosok perempuan itu. "Amel...." gumamnya.

"Hai, sayang..." sapa Amel. Tanpa sungkan Amel mencium pipi kanan Regan dan tanpa diduga, Regan membiarkannya. Amel duduk di pangkuan Regan seraya mengelus dada bidang Regan.

"Sudah lama sekali kita tidak pergi kesini. I miss you, Baby.." ucap Amel dengan suara menggoda.

Regan diam saja tanpa menjawab perkataan Amel. Bahkan ia membiarkan Amel mengusap rahangnya yang ditumbuhi oleh rambut-rambut halus.

"Aku ingin melepas rindu denganmu, Re. Maukah kau menemaniku malam ini. Aku janji akan memberikanmu kepuasan malam ini" Ucap Amel seraya memajukan tubuhnya hingga dadanya membentur dada bidang milik Regan.

"Pergi dari hadapanku, Amel. Aku ingin sendiri" Ucap Regan akhirnya.

"Ayolah, Re. Aku tahu kau juga merindukanku. Jangan berbohong kepada dirimu sendiri. Aku tahu, kau pasti sedang ada masalah dengan istrimu itu kan? Aku berjanji akan membuatmu melupakan masalahmu" Goda Amel sekali lagi.

Regan tampak berpikir. Kalau Karen bisa mengkhianatinya kenapa tidak dirinya? Regan akhirnya mengangguk menuruti Amel. Amel tersenyum penuh kemenangan.

Amel membantu Regan masuk ke dalam mobilnya. Ia lalu menutup pintu mobil dan berjalan memutari mobil untuk duduk di balik kursi kemudi. Ia menjalankan mobilnya membelah jalanan ibu kota yang sepi.

Tak butuh waktu lama, Amel tiba di apartemen miliknya. Ia lalu mengemudikan menuju ke basemant. Setelah memarkirkan mobilnya, Amel membopong tubuh Regan untuk keluar dari mobil dan menuju ke kamar apartemen miliknya.

Amel membuka pintu apartemen miliknya dan langsung menguncinya. Amel membaringkan Regan di kasur king size miliknya. Setelah itu, ia beranjak ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuh miliknya.

Setelah beberapa saat, Amel keluar dari dalam kamar mandi hanya dengan lilitan handuk di tubuhnya. Ia lalu duduk disamping tubuh Regan seraya melepaskan baju milik Regan.

'Akhirnya, aku kan memilikimu sekali lagi Regan. Aku berjanji tidak akan pernah melepaskanmu lagi untuk kedua kalinya. Aku sangat mencintaimu.....' Batin Amel dalam hati.

Malam itu, Regan menghabiskan sepanjang malam bersama Amel tanpa memikirkan perasaan Karen.

🌹🌹🌹

Sinar sang surya mulai memasuki celah kamar apartemen milik Amel. Cahayanya yang mengenai wajah tampan milik Regan membuat yang empunya mengerjapkan matanya. Regan mengucek matanya seraya berusaha untuk mengumpulkan kesadarannya. Saat ia berhasil membuka matanya, ia menyadari sedang tidak berada di dalam kamarnya. Ia melihat ke sekeliling kamar dan menyadari ada seseorang sedang memeluk tubuhnya. Saat ia melihat kearahnya, betapa terkejutnya dirinya.

Mengapa ia bisa berada disini? Bersama Amel pula. Ia melihat kearah tubuhnya dan terkejut mendapati dirinya tanpa sehelai benangpun.Apa yang sudah diperbuatnya dengan Amel semalam. Regan berusaha untuk mengingat kejadian semalam. Ingatannya mulai berputar bagaikan potongan film yang kembali diputar.

Ia menyingkirkan kepala Amel dari dadanya dan beranjak dari tempat tidur menuju ke dalam kamar mandi.

Suara gemericik air membangunkan Amel dari mimpi indahnya. Ia menggeliatkan tubuhnya lalu duduk diatas ranjang.

"Re, Are you in??" Tanya Amel di balik pintu kamar mandi. Amel tahu itu Regan, tapi ia hanya ingin memastikannya. Tak ada jawaban dari dalam. Amel memilih untuk mengambil handphonenya dan memesan makanan untuk dirinya dan Regan sarapan.

Beberapa menit kemudian, makanan yang dipesan Amel datang. Amel segera menyiapkannya di piring dan menunggu Regans selesai dengan ritual-ritual miliknya.

Regan keluar dari dalam kamar mandi. Ia tampak lebih segar dari semalam dan juga sangat tampan. Ia berjalan ke arah Amel dan menatapanya dengan tajam.

"Kamu lupakan kejadian semalam. Anggap saja itu semua tidak pernah terjadi" Ucap Regan dingin.

"Apa katamu? Setelah semalam kita menikmati semuanya, kamu ingin aku melupakan semuanya? Aku bukan j****g yang seenak saja kamu buang setelah kamu mendapatkan kenikmatan, Re" Jawab Amel penuh emosi.

"Aku rasa hanya kamu yang menikmati semalam. Jadi tolong lupakan semua itu" Regan berlalu meninggalkan Amel.

"Aku tidak akan menyerah begitu saja Regan. Aku yakin kamu akan jatuh lagi ke pelukanku. Tunggu saja Regan, ini hanya permulaan" Senyum jahat terukir di wajah Amel.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Hai... sorry baru up lagi.

Ditunggu lho vomentnya. Budayakan voment ya gaess.. Jangan jadi pembaca gelap.

Jodoh Dari Sahabatku (E N D) ✅Where stories live. Discover now