Part 20

26.2K 1.1K 62
                                    

Kesabaran akan membuahkan buah yang manis pada saatnya nanti.

~~~~~~~~

Tiga hari sudah tubuh Karen terbaring dirumah sakit. Masih setia tanpa membuka matanya. Hal itu membuat Regan hampir gila.

Saat ini Regan berada di kantor. Dengan berat hati, ia terpaksa pergi kekantor meninggalkan Karen yang masih terpejam. Karena ada meeting penting yang harus dipimpinnya. Ia sempat meminta sekertarisnya untuk mewakili dirinya, tapi kliennya itu meminta Regan yang memimpin. Tak ada pilihan lain, selain Regan menghadirinya.

"Selamat untuk kerja sama ini Mr.Atmadja. Senang bisa bekerja sama dengan Anda" ucap klien Regan sesaat setelah selesai meeting sambil menjabat tangan Regan.

"Sama-sama" balas Regan dengan menjabat tangan kliennya.

Regan lalu mengantar kliennya keluar dari ruang meeting. "Apa jadwalku selanjutnya?" Tanya Regan pada sekertarisnya setelah kliennya melangkah menjauh dari ruang meeting.

"Setelah ini, Anda akan ada meeting dengan Widjaya corp" ucap sang sekertaris.

"Oke, jam berapa meeting dimulai?" Tanya Regan.

"Setengah jam lagi, pak"

Belum sempat Regan menjawab, ponselnya berdering. 'Mama' itulah yang tertera pada layar ponsel.

"Iya halo?" Ucap Regan.

"Halo, Assalamu'alaikum"

"Iya ma, wa'alaikum salam. Ada apa ma? Tumben-tumbenan telfon." Ucap Regan.

"Kamu ini, kenapa ngga boleh mamanya telfon?"

"Bukan itu maksudku ma. Tapi ngga biasanya mama telfon jam segini."

"Kamu cepetan pulang ada sesuatu yang ingin mama sampaikan"

"Kenapa dirumah? Harusnya mama masih ada dirumah sakit. Terus siapa yang jagain Karen dirumah sakit"

"Kenapa kamu jadi marah-marah sama mama? Mendingan kamu cepet pulang sekarang"

"Aku akan kerumah sakit sekarang. Sepertinya ada yang mama sembunyikan dari Regan" selidik Regan.

"Ngga ada, Re. Kamu cepetan pulang"

"Ngga pokoknya aku mau kerumah sakit sekarang. Aku khawatir dengan keadaannya"

Tut...tut...tut....

Regan langsung menutup sambungan telfonnya. Jangan-jangan terjadi sesuatu pada Karen. Bisa aja kan. Nah lo?!!

"Kamu urus meeting hari ini. Aku ada urusan" ucapnya pada sekertarisnya yang dijawab dengan anggukan.

Regan segera berlari kearah basement kantornya. Disana sudah ada sang supir yang berada tak jauh dari mobilnya. Regan memilih menggunakan sopir pribadinya karena pikirannya sedang kalut saat ini.

"Antarkan saya kerumah sakit sekarang" ucap Regan pada sopirnya saat sudah berada didalam mobil.

"Baik tuan"

Selama perjalanan kerumah sakit Regan hanya diam. Pikirannya kembali melayang entah kemana. Memikirkan apa yang terjadi pada Karen. Ujian apa lagi yang diberikan Tuhan padanya?.

Tiba-tiba ponsel sopir Regan berbunyi. Ada yang mengiriminya pesan. Matanya membulat saat membaca isi pesannya.

"Maaf tuan, kita tidak bisa kerumah sakit sekarang" ucapnya.

"Maksudmu?"

"Itu tuan, anu..."

"Cepat katakan!!?!" Bentak Regan.

Jodoh Dari Sahabatku (E N D) ✅Where stories live. Discover now