Chapter 33

3.8K 430 46
                                    

Terima kasih banyak atas bantuan kalian semua yang menyempatkan diri membantu untuk vote cover. Salam peluk satu per satu dari jauh :D

Langsung aja ya ... Selamat membaca pembaca setiaku yang manis!

---

Perkataan Gabriel yang mengatakan Max untuk tidak ikut campur dalam usahanya memberi hukuman pada Elma, Ellen, dan Billy diikuti benar oleh Max. Pria itu menyerahkan seluruhnya pada Gabriel dengan tetap mengawasi segala apa yang dilakukan mertuanya. Hukuman yang diberikan Gabriel memang berdampak luar biasa bagi kehidupan ketiganya.

Setelah disiksa secara fisik, ketiganya dibebaskan begitu saja. Gabriel memang sengaja melakukannya karena hukuman secara mental menunggu ketiganya. Di luar sana, wartawan siap memburu ketiganya. Mereka menunggu klarifikasi skandal seks yang melibatkan Elma dan Billy juga dugaan bahwa Elma bukan putri kandung Gabriel Ashton. Itu berarti Ellen juga menjadi salah satu narasumber yang diburu.

Tidak hanya itu, hukum tentang penculikan dan penganiayaan terhadap Daisy Tertia menuntut ketiganya. Mau tidak mau, ketiganya harus siap mendapat ganjaran sesuai pasal hukum yang mereka langgar. Ketiganya tidak tinggal diam. Mereka juga berusaha menjatuhkan Gabriel atas dugaan penganiayaan terhadap ketiganya. Namun apalah daya, Gabriel seolah kebal hukum. Lagi pula uang mereka untuk menyewa pengacara handal tidaklah cukup.

Tidak ada pihak yang sukarela menjadi pembela ketiganya. Teman-teman yang seprofesi dengan Elma pun memilih menghindar. Setidaknya hal itu menjadi salah satu bukti bahwa nama Elma sudah tidak dapat tertolong. Beban batin Elma semakin lama semakin membuatnya nyaris gila. Terutama ketika beberapa minggu kemudian mendapatkan ibunya berakhir di rumah sakit jiwa.

Semua berita mengangkat sesuatu yang membuat nama Elma semakin dinilai begitu buruk. Dari berita yang terang-terangan menyudut dan menyalahkan Elma akan keberaniannya membuat video tidak senonoh. Sampai berita jenis satire yang menyindir perilaku tidak pantas seorang figur publik. Elma tidak sekuat yang ia bayangkan hingga akhirnya dia berakhir bunuh diri. Meninggalkan nama buruk yang bahkan oleh banyak orang dinilai sudah sepantasnya ia lakukan. Mengingat Elma memang sosok selebriti yang angkuh dan banyak tingkah.

"Aku bosan melihat berita tentangnya." Daisy berseru lalu mematikan layar televisi yang bahkan masih terhitung beberapa menit ia nyalakan. "Aku memang turut berduka atas kematiannya, tapi ya dia memang perlu mendapatkan hukuman atas perbuatannya. Tapi tentunya bukan dengan memilih jalan bunuh diri. Dia bisa berusaha berubah menjadi pribadi yang lebih baik, misal." Daisy mengungkapkan apa yang ia rasakan. Walau kalimatnya dinilai sedikit berantakan, namun tetap saja dapat ditangkap maksudnya oleh Max yang ssedang duduk di samping wanita itu.

"Kau tentunya tahu bahwa Gabriel tidak akan membiarkannya berakhir mudah seperti itu. Jika bukan Gabriel, ada aku juga keluargaku yang turut memastikan kesengsaraan hidupnya. Jadi bagiku bunuh diri adalah pilihan yang tepat." Max menyahut sembari menyesap pelan kopi hitam yang tersaji di depannya.

"Ya, aku tahu. Tapi tetap saja Daddy maupun keluargamu pastinya akan memberikan kesempatan orang lain untuk berubah ke arah lebih baik, bukan?"

"Rupanya kau masih belum tahu watak licik mantan saudara tirimu itu, Tertia. Elma tidak akan memilih mengubah sikapnya. Menjadi munafik sudah ia lakukan seumur hidupnya dan ia memilih bunuh diri karena sudah lelah dengan hidup yang penuh kepalsuan."

"Tapi, tetap saja ..."

Max menghentikan ucapan Daisy dengan isyarat tangan. "Sudahlah. Kau protes pun tidak akan membuat Elma kembali hidup. Kita cukup berdoa agar ia tenang. Setidaknya tidak lagi menjadi hantu gentayangan yang siap menghantui kehidupan kita nantinya. Kau juga perlu tahu bahwa tadi pagi Billy melakukan hal serupa dengan Elma."

Unfailing (#4 MDA Series)Where stories live. Discover now