Venustraphobia

2K 80 10
                                    

Narega Glaugh

>> Dingin *cek
>> Cuek *cek
>> Emosional *cek
>> Venustraphobia *cek

***

Hei, peringatan, kau lihat orang itu? Ya, yang tingginya menyamai tiang itu, jangan mengajaknya berbicara! Jika kamu, tidak ingin tahu apa artinya kacang secara bukan harfiah.

Kenalkan dirinya, Narega Glaugh, pemuda tampan asli buatan ayah dan ibunya. Pemuda dengan model rambut pomade itu memiliki tinggi 187 senti. Bisa kau bayangkan tingginya?! Mantan Model yang banting stir menjadi Direktur sebuah perusahaan pembangunan terkenal se Negara Averilium. --mantan Model..

Tentu saja itu membuatnya terkenal dikalangan para karyawan maupun para relasi-nya. Banyak yang memuja wajah tampan nan tegas miliknya; sorot tajam dan menggentarkan. Tidak sedikit yang iri, namun ternyata lebih banyak mereka yang mengagumi.

Ini bukan tong kosong nyaring bunyinya.

...

"Nara, hari ini kau temu kunjung dengan anak pemilik Spa Young, melakukan pembicaraan mengenai pembukaan cabang baru mereka, satu jam lagi." Beritahu Zaolin, Sahabat Narega yang berpangkat sekretaris lalu merambat asisten. Mengatakan jadwal satu jam kedepan. Hanya kepalanya yang dapat di Lihat Narega.

"Hm.." Narega membalasnya dengan itu, tampak sibuk dengan buku sketsanya. Telaten mengarsir sana - sini.

"Jangan lupa." pesan Zaolin, kemudian menutup kembali pintu.

Setelah itu ruangan senyap, terdengar helaan napas Narega.

"Lagi, huh?!"

...

Sepeninggalnya ia dari ruangan Narega, Zaolin duduk dan menyandarkan punggungnya pada sandaran kursinya. Matanya kosong menatap ke arah depan.

"Sampai kapan? ..." Bisiknya pelan. Entah pada siapa, yang pasti bukan pada dirinya sendiri. Napas tertahan di ujung pangkal tenggorokan. Zaolin tidak mengerti dengan semua yang terjadi disekitarnya.

Kenapa ia harus menyukai Nara--panggilan kecil untuk Narega? Kenapa?!

Jika seandainya perasaan ini tidak ada, Zaolin tahu ia tidak akan segelisah ini setiap saat berada didekat Nara. Rasa cemburu ini semakin lama semakin membelenggunya. Meski itu tidak mengikatnya, tapi ia tidak pernah bisa lepas.

Lalu, bagaimana jika seandainya Nara tahu?!

..

Narega melemparkan buku sketsanya asal, entah kemana. Yang pasti ia kesal ketika seseorang telah merusak konsentrasinya jika ia sedang membuat suatu gambar dibukunya, dengan suara sekecil apapun. Narega mendecih ketika suara benda jatuh itu terdengar lagi, lebih kencang dari sebelumnya.

Fix, orang ini minta digorok!

Narega menghela napas. Ia segera menghubungi Zaolin melalui saluran telepon khusus antara sekretaris dan bosnya.

"Ya, ada apa, pak?" Suara Zaolin terdengar cemas.

"Suara apa itu tadi?" Tanya Narega.

"Ah, hanya kecelakaan kecil, pak."

Narega langsung memutar bola matanya, "Kecelakaan kecil yang kau sebut adalah ketika suaranya terdengar hingga ketelingaku. Panggil orang itu."

Narega kira, itu adalah salah satu ulah karyawan yang belum tahu bagaimana caranya berpikir. Tapi ketika Narega malah melihat Zaolin masuk, tanpa seseorang yang mengikutinya. Narega yang pada awalnya ingin berteriak, malah diam dan bingung berkosa kata.

About Us! (BxB)Where stories live. Discover now