Tentang Pedopil Ini Mah :(

4.3K 166 32
                                    

Peringatan!!!
Konten berisi hal - hal yang tidak patut dibaca dan dicontoh!!

Silahkan tinggalkan halaman karena ini berisi cerita Pedo tak senonoh!

Akibat tanggung sendiri bila memaksa membaca!

//Itu juga kalau ada yang mau baca!//

***

Aku menatap sosoknya penuh damba. Sosok kecil yang manis. Ah, gadis kecil yang manis. Gadis kecil yang benar - benar manis.

Mata bulat beningnya. Hidung mungilnya yang mancung. Bibir tipis yang merekah laksana mirip mawar merah yang mekar. Pipi yang tembab dan bulat bagai bakpao. Dan, rambut hitam legam yang lurus. Benar - benar terlihat menggemaskan, kan?!

Dan dia milikku! MILIKKU!!!

Sebut aku Pedo, silahkan!

Umurku 20 tahun. Dan aku menyukai seorang bocah berumur 6 tahun. Huh, dia seumuran dengan keponakanku. Eh, gadis manis-ku kan memang teman keponakanku. Jujur, aku sedikit tidak suka melihat gadis manis-ku bermain dengan Acle -keponakanku. Acle itu bocah laki - laki. Tapi -aku pothink, mungkin karena mereka masih anak - anak, mereka tidak memilih gender untuk berteman.

Nama gadis manis-ku Rayn. Rayn Poterry, yang akan kuubah menjadi Rayn Zexcelly. Ohoho, Zexcelly itu marga keluargaku.

Gadis itu ... Akan kujadikan milikku!

-oh, dia memang milikku.

Maksudku, dengan ikatan pernikahan.

Aku tidak peduli meskipun gadis manis-ku itu tomboy. Memang. Rayn sangat tomboy. Rambutnya dipotong pendek seperti Acle. Oh, mereka pasti ingin memiliki potongan rambut yang sama. Rayn juga sering-oh, lebih tepatnya, selalu- memakai pakaian anak laki - laki. Maksudku- memakai celana dan kaus lengan pendek bergambar power rangers. Ah, aku tahu, Rayn pasti sangat menyukai tokoh pawer rangers yang memakai kostum berwarna merah muda. Lagipula, aku tidak mempermasalahkannya. Yang ada, aju malah senang. Sangat senang. Karena ketika Rayn memakai kaus lengan pendek seperti itu, aku bisa memanjakan mataku menatap kulit putih susu yogurt stroberi-nya yang terekspos. Yang bagiku, itu terlihat sexy dan menggairahkan.

Selama dua tahun aku mengenalnya, tidak sekali pun aku melihatnya memakai baju perempuan, meski saat perayaan ulang tahunnya sendiri.

Oh, pernah. Saat perpisahan taman kanak - kanak yang mengharuskannya memakai kostum putri salju karena terpilih menjadi pemeran utama drama kecil - kecilan yang diselenggarakan. Dan Rayn terlihat sangat manis-cantik-menggemaskan-dan-imut secara bersamaan.

Saat sekolah pun dia tidak pernah memakai rok. Saat ku tanya, Rayn menjawab dengan wajah memerah malu yang menggemaskan, "Malu, lah, om!"
.
.
.
Aku masih berdiam diri diambang pintu. Memerhatikan Rayn dan Acle yang memainkan mobil - mobilan yang dikendalikan remot kontrol, dengan bahu menempel didinding. Aku tidak memerhatikan siapa yang menang karena mereka sedang balapan. Aku menatap sedikit lapar pada bahu Rayn yang terekspos. Mungkin Rayn mandi disini dan memakai pakaian Acle terlebih dahulu. Pantas. Tinggi dan besar tubuh mereka memang berbeda. Oh, ayolah, Rayn itu perempuan. Sudah dipastikan tubuhnya ramping dan mungil. Nah, Acle. Tubuhnya lebih pantas disebut tubuh anak kelas satu SMP dibanding anak kelas satu SD.

Sebenarnya, berdekatan dengan Rayn dalam radius kurang dari 50 meter, sangat berbahaya untukku. Bukan untukku, sih. Tapi, sejanta masa depanku.

Aku selalu *tanda kutip* turn on bila berdekatan dengan gadis itu.

Seperti sekarang ini!

Oh, silahkan panggil aku si gila!

"Om, Joy!"

About Us! (BxB)Where stories live. Discover now