Something Interesting

2.1K 92 4
                                    


Kalian gak mau liat profil hayati gitu
😟😟







-----------------MPREG-----------------
***

Aku memainkan jari telujukku diatas punggung tangan yang melingkar diperutku, membuat gerakan abstrak atau mungkin tanpa sadar aku terus - terusan membuat bentuk hati, karena begitu aku menundukan kepadaku, aku melihatnya. Gila. Aku benar - benar merasa seperti itu. Aku gila. Tapi ke-gila-anku hanya untuknya. Aku gila karena dia. Dan well, kita sama. Maksudnya 'kita' tuh aku sama Dean. Iya, namanya Dean. Pria yang sedang memelukku itu. Btw, aku juga pria, ya. Aku gay--eh, nope! Yang benar, kami gay---and kami menjalin relationshit. Kami udah nikah, guys. Belum lama, kok. Baru dua bulan. Eh, kurang sih.

Kenapa? Ada masalah?!

Dean, eum, dia duda tapi belum punya anak. Katanya istri ---entah suami-aku gak tahu-soalnya gak pernah dikasih tahu jenis kelamin orang yang pernah nikah sama dia--- meninggal. Dan penyebab someone itu meninggal, aku juga meneketehe. Umur Dean 29 --oh, bentar lagi dia ulang tahun yang ke-30 lhoo-- dan umur aku sendiri baru 21. Hm, gak beda jauhlah. Dean masih kelihatan cakep kok. Masih seger; masih ganteng; masih bugar; dan yang pasti (dibaca: penting) masih bisa muasin diranjang. Awwww! Kok mesum?!?!?!?! Oke.. oke, neks! Dean kerja.. eh, dia CEO guys! Dan, plisss, jangan naksir, oke. Dia udah ada yang punya. Dan yang punya itu aku. A-K-U! Sengaja aku pakek-in hurup kapital, aku tebelin, aku garis bawahi, aku garis miringin supaya kalian tahu kalo DEAN PUNYA AKU! Cukup. Kebaca, kan?!?! Jadi jangan kegatelan, ya! Nanti kalo enggak, ta' peye' -peye' jadi rangginang. Tahu rangginang?!? Oh, syukur deh kalo gak tahu.

Nah, itu Dean. Sengaja aku gak kenalin lebih lanjut karena takut kalian naksir--bekos dia idaman banget! Pacarable, suamiable, kekasihable, selingkuhanable, ahh pokoknya, ya..., gitu deh!

Kalo soal aku.. eum.. Aku cowok, berkelamin lonjong, masih kuliah meski sering banget nitip absen karena males, mager-an, suka ngemil apapun yang bisa dijadiin cemilan, boncel --ngaku meski sebenernya gak suka dibilang boncel, tinggi 157 cm gak pendek - pendek amat, kan?!?! Makanan paporit apa aja yang pas dilidah --aku jenis omnivora, lah~ asal enak aku makan-- dan hemat dibawah --dompet maksud aku, ya, eum.. paan lagi, ya? Muka? Biasa aja ahh, aku gak ngerasa ganteng-- bekos semua cewek yang aku deketin --itu dulu, ya--, gak mau aku deketin. Sehh, bahasanya.. Wong edan!

Udah, ya?!? Oke, sipp!

Aku mulai memejamkan mataku yang gak tahu kenapa malah jadi berat. Pas banget udah merem--gak sih, yang pas, kelopak mata aku mau nempel ke bawah, Dean malah cium tengkuk aku yang langsung.. You know lah. Aku tahu kamu gak sepolos itu. Ngaku, hayoo.

"Dan," panggil Dean.

Oh, iya, kelupaan! May nem is, Danian. Danian Abrataraga. Abrataraga itu marga Dean, jeng. Yes, aku kan ist--suami Dean. Ugh, hampir aja salah nyebut.

"Eum.." aku bergumam pelan. "Apa, mas?"

"Mas laper." keluh Dean--upss, maksudnya Mas Dean. Uhh, sama suami harus sopan, kayak aku ini. Meski pun tadi sempet kelupaan.

"Mas mau makan?" tanyaku. "Yaudah, panasin dulu makanannya, ya?!" kataku. Baru saja mau berdiri--eh, Mas Dean malah langsung membalikan badanku. Tanpa aba - aba, dia nyium bibir aku. Lembut, tapi gerakannya gak sabaran. Pelan, Mas Dean medorongku agar terbaring diatas ranjang ini.

Eh, ini Mas Dean bilang dia laper, tapi malah.. aku kok ditahan gini?!

"M-mas?"

"Apa sayang? Bentar, Mas, lagi manasin makanan 'mas."

About Us! (BxB)Where stories live. Discover now