"Iya kan Ke?Iya kan?"tanya Kiki lagi yang entah sejak kapan sudah berada di atas tempat tidur Keke,

"Argghhh!Hiks.Pergi!"teriak Keke sambil menutup mukanya,

Detik kemudian Keke merasakan tangannya di sentuh oleh Kiki.Namun tangan Kiki terasa lengket dan basah..

"AYO MAIN SAMA KIKI!"Seru Kiki,

"ENGGAK!PERGI KAMU!PERGI!Hiks."seru Keke sambil memberontak berusaha melepaskan cekalan tangan Kiki di tangannya.

Namun tenaga Kiki sepertinya sebanding dengan kekuatannya sehingga Keke sedikit kewalahan.Dan pada akhirnya tangan Keke pun terlepas,

"JANGAN!AKU NGGAK MAU!AKU NGGAK MAU!"teriak Keke histeris sambil memberontak,

"KEKE!"bentak seseorang yang langsung membuat Keke membuka matanya,

"Claraaa.hiks.hiks.Di-dia ada di sini.hiks"kata Keke yang langsung menghambur ke pelukan orang itu-Clara-

"Dia?Dia siapa Ke?Nggak ada siapa siapa di sini."tanya Clara panik,

"Dia ada Clar!Dia ada!Tadi dia megang tangan aku Clar!Dia megang!"seru Keke histeris,

"Kiki ada di sini!Kiki ada di sini!"lanjutnya lagi,

Plak

Clara menampar wajah Keke dengan keras yang langsung membuat Keke terdiam,

"KIKI NGGAK ADA DI SINI KE!KIKI UDAH MENINGGAL KE!DIA UDAH MENINGGAL!"seru Clara marah,

Mendengar itu Keke kembali terisak,

"Tap-"

"Itu cuman mimpi lo doang Ke!Nggak mungkin orang yang udah mati ada di sini,di saat mata gue selalu merhatiin lo tiap detik!"seru Clara marah memotong perkataan Keke,

"Maaf-hiks-maaf.Gu-gue."

Keke tak melanjutkan kalimatnya dan langsung memeluk Clara dengan erat.

"Kiki itu udah meninggal Ke dan nggak mungkin dia ada di sini."kata Clara dengan suara yang lembut sambil mengelus bahu Keke perlahan,

"Ma-maaf.Hiks."kata Keke,

"Keke.Kamu kenapa?"tanya seorang pria yang baru masuk,

"B-Bryan."kata Keke yang masih terisak,

Bryan menatap Clara memberi isyarat untuk bertukar posisi dan langsung di turuti oleh Clara.

"Kamu kenapa?"ulang Bryan sambil mengusap puncak kepala Keke,

Keke hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Mimpi buruk?"tanya Bryan sekali lagi yang di jawab anggukan singkat oleh Keke,

"Nanti gue ceritain.Sekarang lo tenangin Keke dulu."kata Clara,

Bryan hanya mengangguk singkat sebagai jawaban.

"Ya udah sekarang kamu baring lagi.Biar aku temanin."kata Bryan yang langsung di turuti Keke,

Ternyata tak butuh waktu lama Keke pun sudah masuk ke alam mimpinya.

Clara menghela nafasnya perlahan kemudian mengambil posisi di sebelah Bryan,

"Gue nggak tega lihat Keke kayak gini."kata Clara membuka pembicaraan,

"Kejadian ini sangat memukul jiwa Keke waktu itu.Bahkan Keke sempat trauma akut."lanjut Clara,

Bryan yang mendengar hal itu langsung reflex melihat ke arah Clara,

"Maksud lo?"tanya Bryan,

Clara memalingkan wajahnya ke arah Bryan dan kemudian menghela napasnya,

"Kejadian yang lo lihat di LCD tadi semuanya benar terjadi.Tapi itu semua murni kecelakaan."terang Clara,

"Dan seperti yang lo lihat tadi.Waktu itu Keke masih terlalu kecil untuk mengerti semua itu.Jadi pantas aja kalau kejadian itu menyebabkan pukulan jiwa yang amat besar bagi Keke.Jadi-"kata Clara menggantung sambil kembali menatap Bryan lekat,

"Gue mohon sama lo untuk tetap berada di samping Keke saat ini.Karena kejadian itu kembali di ungkit sehingga rasa trauma Keke kembali.Dan mungkin aja dampak yang akan di hadapi Keke nantinya adalah menjadi Keke yang over protective sama orang orang yang dia sayang karena takut kelihangan untuk ke dua kalinya."lanjut Clara,

Bryan terdiam tak tau harus mengatakan apa sekarang,

"Lo bisa kan?"tanya Clara kemudian,

Hening

"Bry.Bryan."

"Eh iya kenapa?"jawab Bryan

"Lo bisa kan tetap ada untuk Keke dan sabar hadepin sifat Keke yang sedikit berubah untuk ke depannya?"ulang Clara,

Bryan menatap mata Clara.Mata yang memancarkan sinar harapan di sana.

"Shit.Gue harus apa sekarang?"ujar Bryan dalam hatinya,

Bryan menghela nafasnya panjang kemudian menghembuskannya dengan perlahan,

"Maaf."ujar Bryan sekali lagi dalam hatinya sebelum menjawab,

"Ya.Pasti."jawab Bryan sambil tersenyum manis,

Mendengar itu Clara ikut tersenyum,

"Gue pegang ucapan lo."

"Silahkan."jawab Bryan,

"Ya udah kalau gitu gue samperin yang lainnya dulu.Bye."

Bryan hanya mengangguk singkat sebagai jawaban dan Clara pergi meninggalkan tenda kesehatan meninggalkan Bryan dan Keke sendirian di sana.

#############

Di lain posisi seorang sedang berdiri di atas batu dekat sungai tak jauh dari tempat perkemahan,

"Ini baru permulaan Keizya Aliputri Purnawa.Semoga lo masih kuat untuk hadepin rencana gue selanjutnya."kata orang itu di akhiri dengan senyum mengerikan di bibirnya,

"Apa apaan ini?"timpal seseorang dari arah belakang,

"Pembukaan yang bagus bukan?"tanya orang pertama dengan senyum bangga,

"Kenapa lo nggak ngomongin hal ini dulu ke gue?"tanya orang ke tadi,

"Sengaja.Biar reaksi lo terlihat natural sehingga nggak ada yang bakal curiga."jawab orang pertama dengan santainya,

"Bukan itu maksud gue.Bukanya lo cuman mau neror Keke doang kan?Kenapa malah lo umbar ke semua orang?"tanya orang tadi dengan suara yang sedikit di tinggikan,

"Kenapa?Lo nggak suka?"tanya orang pertama dengan nada sinis,

Hening

"Upss gue ralat deh pertanyaannya.Maksud gue lo udah mulai peduli sama dia gitu?"lanjut orang pertama sambil tersenyum sinis,

"Bukan itu maksud gue."

"TERUS MAKSUD LO APA?!BUKANNYA DARI AWAL LO UDAH SETUJU UNTUK NERIMA APA AJA RENCANA GUE?!"

"Iya tap-"

"Kalau iya ya udah lo diam aja.Tinggal tunggu tanggal mainnya doang."

Perkataan orang pertama tadi sukses membungkam mulut orang itu.

"Gue udah siap rencana baru untuk Keke setelah ini."kata orang pertama sambil tersenyum penuh arti.

KEKE(Complete)✔Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora