16. Camping

3.6K 215 92
                                    

Jangan lupa vote, komen, dan share:)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan lupa vote, komen, dan share:)

Berada dalam fase dilema itu, adalah salah satu hal yang gue benci. Kalau buah Delima sih, gue suka.
-Aksa Gerald Pradipta

Versi Revisi

Semua murid SMA Adijaya sudah berkumpul di lapangan pada pagi-pagi buta seperti ini. Tas yang mereka bawa terisi penuh. Baik oleh berbagai makanan, pakaian, dan kebutuhan lainnya. Pak Burhan selaku ketua pelaksana Camping, tengah menyampaikan hal-hal penting kepada semua muridnya.

"Baiklah anak-anak, hari ini kita akan melaksanakan kegiatan camping. Untuk itu, dengarkan baik-baik hal-hal yang harus dilakukan disana," sahut Pak Burhan setengah berteriak.

"Yang pertama, kalian harus saling menjaga satu sama lain. Yang kedua, lakukan kegiatan sesuai intruksi dari Bapak. Dan yang ketiga, jaga kesehatan kalian selama disana, oke?!" teriak pak Burhan.

"Oke, Pak ...! " balas semua murid dengan semangat dan serentak.

Di London, Zidan tidak mengizinkan Arina Camping. Namun, putrinya itu tetap memaksa. Apalagi, Zidan tahu bahwa fisik Arina sedang tidak sehat. Saat Video call kemarin, Zidan sampai nekat pulang hari itu juga ke Indonesia. Namun, Arina meyakinkan bahwa ia sudah meminum obat. Perihal meminta izin untuk Camping, akhirnya Zidan mengizinkan. Asalkan Arina membawa jaket dan beberapa obat.

Saat 20 Bus saling berdatangan, semua murid SMA Adijaya langsung berseru gembira "Huuuu!" Lalu, segera menaiki Bus sesuai kelas mereka masing-masing. Ada yang dorong-dorongan karena memilih tempat yang nyaman, ada juga yang bodo amat duduk dimana saja. Seperti Arina, Dira dan Kiara. Mereka santai saja menaiki anak tangga Bus dengan perlahan.

Aksa Dkk baru saja datang. Gara-gara Andre yang mules, mereka jadi terlambat. Padahal, Aksa harus menanyakan keadaan Arina dan mengecek apa saja yang dibutuhkan kekasihnya itu. Kemudian, mereka bertiga langsung menaiki Bus yang berisikan anak-anak kelas 11 IPA-1. Tidak peduli jika nanti mereka akan berdiri. Yang terpenting bisa bertemu dengan para gebetan disana.

Aksa menajamkan penglihatannya dengan teliti. Mencari Arina disetiap kursi-kursi Bus. Senyuman merekah dibibirnya, saat cowok tampan itu berhasil menemukan Arina. Buru-buru Aksa langsung menghampirinya. Sementara ketiga temannya mengikuti dari belakang.

Tunggu. Arina tidak duduk sendirian disana, ia ditemani oleh seseorang. Tidak bukan Arisa, Dira ataupun Kiara. Sepertinya Akra—masa lalu Arina. Tentu saja, Aksa mengepalkan kedua tangannya emosi. Bagaimana tidak, sekarang Arina adalah kekasihnya. Seharusnya yang berada disamping Arina adalah dirinya bukan Akra.

Arina or Arisa? (Completed)Where stories live. Discover now