Aksa itu ibarat daun talas. Nggak bisa disatukan dengan air. Dan airnya itu ibarat Arina.
Aksa itu cowok tengil yang terang-terangan mencuri hati Arina, membuat jantung Arina dag-dig-dug, dan juga membuat semuanya berantakan dalam sekejap mata.
Kehi...
اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
Elang. Identik dengan kata tajam. -Elang Zanuar
Versi Revisi
Hari ini, SMA Adijaya tengah mengadakan pertandingan Basket di lapangan. Lawan mainnya adalah SMA Garuda, tempat sekolahnya Rayza dan Elang. Aksa—sang ketua Basket, sudah siap dengan bola yang dipegangnya. Matanya sinis menatap Elang yang juga menatapnya tajam. Belum apa-apa, emosi Aksa sudah terpancing hanya dengan melihat wajah tampan blasteran itu. Saat bunyi pluit terdengar, Cowok jangkung itu langsung mendrible bolanya lincah dan gesit.
"SIAPA KITA?!" Dave memimpin jargon sebagai dukungan untuk tim Basket kebanggaan. Diantara mereka berempat, hanya Dave yang tidak mengikuti ekskul Basket. Cowok itu hanya memiliki bakat di ekskul Band. Tak heran, jika Dave memang tak kalah keren. Apalagi, cowok humoris itu sebagai drummer.
"ADJ?!"
"ADIJAYA!"
"HIP-HIP?!"
"HURA!
"HIP-HIP?!"
"HURA!" Walaupun panas mulai terik, semangat Siswa-siswi SMA Adijaya tidak terkalahkan. Mereka terus meneriaki jargon kebanggaan. Tidak peduli jika suporter lawan menatap tidak suka. Toh, mereka hanya tamu.
Keringat yang bercucuran disekitar pelipisnya membuat Aksa menjadi artis dadakan pagi ini. Para kaum hawa langsung mengabadikan momen ini dan mempostingnya di berbagai sosial media. Captionnya bermacam-macam seperti : My Future lagi main❤, Aksa aku siap jadi menantu mama kamu😚, Aksa nikah yuk❤. Kurang lebih seperti itu, beberapa postingan alay yang mulai merebak di Instagram.
Berbeda dengan Prisilla. Cewek dengan antek-anteknya itu sedang melakukan tugasnya sebagai ketua Cheerleader. Menyemangati tim Basket SMA Adijaya. Tidak peduli jika lawan mereka adalah Elang, orang yang menyukainya. Beberapa menit pun telah berlalu. Sorak sorai kembali bergemuruh. Sesuai harapan, SMA Adijaya memiliki point yang lebih unggul daripada SMA Garuda. Aksa mengangkat kedua tangannya di udara. Bangga karena bisa mengalahkan lawan yang sangat spesial itu.
Kemudian, Aksa dan anggota lainnya berseru gembira, saling berpelukan. Siswa-siswi yang menonton pun langsung bertepuk tangan riuh merayakan kemenangan sekolah tercintanya. Sementara siswa-siswi SMA Garuda kembali menatap tajam. Mau tidak mau, mereka harus menerima kekalahan. Elang terlihat mengepalkan tangannya menahan emosi. Rayza yang menonton di pinggir lapangan langsung mengisyaratkan dari jauh bahwa Elang harus menahan emosinya.
Arisa yang menyaksikan pertandingan, sudah siap dengan sebotol air ditangannya. "Kak Aksa!" panggil Arisa setengah berteriak. Cewek cantik itu langsung menghampiri Aksa yang terlihat sedang mengelap keringatnya.
Aksa refleks menoleh. Didapatinya Arisa yang berlari-lari kecil. "Eh, Arisa," sapa Aksa ketika Arisa sudah benar-benar ada dihadapannya.
"Em ... kak ini buat kakak." Dengan penuh keraguan, Arisa mulai memberikan air itu kepada Aksa. Tentu saja, dengan senang hati Aksa langsung menerimanya.
