25. Kata Ansel

41.5K 5.2K 774
                                    

-Jangan lupa Vote dan Komen ya, pembaca yang baik😈💜✨

Absen presentase baterai HP yuk!
Aku: 24%🙂✨

🦋🦋🦋

Suara peluit terdengar nyaring dari dalam lapangan.

Pak Bandi-selaku guru kedisiplinan anak kelas 12 menatap satu persatu wajah penuh luka dari murid-murid yang berbaris di hadapannya. "BERANTEM LAGI?!"

Aldan, Cello, Gaska, dan Rico terperanjat kaget ketika Pak Bandi mengayunkan tongkat saktinya ke bokong mereka.

Yang mereka maksud dengan tongkat sakti adalah kayu panjang yang selalu Pak Bandi bawa kesana dan kemari.

"Anak siapa lagi yang kalian pukuli?!" teriak Pak bandi, galak.

Rico mengangkat tangannya. "Saya lupa tanya nama bapaknya, pak." Sekali lagi, jawaban super ngawur dari Rico membuat Pak Bandi mengayunkan tongkat saktinya untuk memukul bokong Rico, gemas.

Nafsu kali ini guru sama bokongnya Rico.

"Jawab yang benar, Rico! Aldan! Gaska!"

Pak Bandi melirik ke arah Cello yang seperti biasa diem aja, sumpah itu cowok kadang creepy anjir! Saking diemnya, napas doi aja suka nggak kedengeran.

"Cello! Ayo kamu ngomong, jangan diem aja!" seru Pak Bandi, mulai emosi dengan sikap muridnya yang selalu diam itu.

Aneh nih guru-punya murid berisik emosi, punya murid diem tambah emosi.

"Iya," Aldan, Gaska, dan Rico sama-sama menarik nafasnya lega mendengar suara Cello.

Alhamdulillah, belum ketemu malaikat jamal.

"Iya apa? Iya berantem?!" sanggah Pak Bandi penuh selidik.

"Kalau iya kenapa, pak?" Itu jelas suara Gaska, yang mana sukses membuat ketiga temannya langsung menahan nafas.

Itu mulutnya si Gaska, mending diem!

"Asu lo!" umpat Rico ke arah Gaska, dengan sorot mata kesal.

"Heh! Ngomong kasar kamu?!" Lah! Kok jadi Rico yang kena?

Rico menggeleng panik di tempatnya. "Nggak pak!!! Saya lagi nyanyi... asudahlah, gitu!" elak Rico, banyak alasan.

"Tutur katanya dijaga ya kalian! Saya tidak terima alasan, kalian berempat langsung lari keliling lapangan 10 kali!" ujar Pak Bandi, menjatuhkan vonisnya dengan tegas.

"Loh pak! Kok cuma kita berempat, si Saga kan juga ikut berantem," ucap Aldan nggak terima, cowok itu juga menunjuk Saga yang sejak tadi tidak ikut berbaris di tengah lapangan.

Masa si Saga cuma di minta Pak Bandi berdiri di pinggir lapangan, sementara mereka berempat di suruh panas-panasan di tengah lapangan?

Nggak adil si Bandi! Tai anjing, emang!

"Iya, tapi dia korban! Liat itu mukanya babak belur semua."

"Muka saya juga babak belur pak! Biru-biru kayak korban KDRT," balas Aldan seraya menunjuk wajah tampannya sendiri dengan emosi.

Falling For a Gangsta [SELESAI]Where stories live. Discover now