17. pertayaan tentang cinta ✔

89.2K 5.7K 253
                                    

PERTANYAAN TENTANG CINTA

"mungkin banyak manusia yang bilang, jatuh cinta itu adalah hal yang paling indah. Iya, Dia indah. Dengan syarat, bertemu dengan orang yang tepat.—dilla"

Mantan ngechat ngajak balikan
Mantan ngechat ngajak beli boba
Kalo mantan kalian ngapain?

Mantan ngechat ngajak balikan❌Mantan ngechat ngajak beli bobaKalo mantan kalian ngapain?

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Aira diam. Perempuan itu menatap lurus ponselnya. Tangannya yang tadinya untuk menggulir salah satu akun fandom besar, berhenti begitu saja.

Perempuan itu tersenyum dengan menghela nafasnya. Ia merasakan Bara di sekitar telinganya yang juga sama tersenyumnya dengan dirinya.

"ada yang bisik bisik, pergi woy pergi." Aira mendengar ucapan Joko yang menyuruh anak anak lain untuk semingkir. Benar, mereka yang tadinya duduk di teras, pindah semua ke area belakang dan di bawah pohon.

Bara menyadarkan badannya di sandaran kursi bambu. Tanganya ia letakan di belakang tubuh Aira. Laki laki itu mendongak ke atap atap yang terlihat ada jaring laba labanya. Kini tinggal mereka berdua di sana.

"gue tipe pemilih Ra." ucap Bara. Dia melirik Aira yang sepertinya mendengarkannya, "tapi bukan dari cantiknya. Tapi, sifatnya." Bara menarik dagu Aira untuk melihat wajahnya.

"lo liat sendiri kan," Bara mengarahkan matanya pada teman temannya, "lingkungan gue bukan tentang anak anak baik Ra." jelasnya.

Sepertinya ucapan Bara terheti di situ menurut Aira. Pasalnya laki laki itu menghembuskan nafasnya dengan terasa sekali.

Aira tersenyum lebar dengan memandang wajah Bara. Bara yang merasa di lihat, mengarahkan wajahnya juga ke Aira, "gue ga pernah ngelarang orang lain untuk ga suka sama gue Bar." ucap Aira.

"tapi—" Aira memandang lurus ke depan, "untuk jatuh cinta sama gue. Gue harus pintar seleksi." jelas Aira.

Bukannya menjawab ucapan Aira. Bara malah mengelus surai kecoklatan itu dengan lembut. Aira hanya mampu untuk memejamkan matanya.

***

Gurat merah langit senja itu terhampar luas di hadapan Aira dan Bara yan sedang menjelajahi kota dengan motor besar berwarna hitam milik Bara.

Niat Aira yang tadinya ingin pergi ke les, tergantikan arah karna Bara merayunya.

"Ra jadi manusia jangan ambisius ambisius kenapa?" ucap Bara sedikit teriak karna bisingnya kota di sore hari.

Aira mendekatkan wajahnya di telinga Bara, "Bar jadi manusia jangan tonjok tonjokan mulu kenapa?" bukanya menjawab Aira malah balik bertanya.

BARA[TERBIT]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz