11. Siraman✔

90.9K 5.8K 238
                                    

SIRAMAN: AIRA DAN AIR

Vensha dan teman teman Aira datang dengan satu ember air dan gayung yang tak terlupakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vensha dan teman teman Aira datang dengan satu ember air dan gayung yang tak terlupakan. Mereka betempat meletakan ember itu di sisi Aira. Teman teman Aira menyela di pinggir dekat anak inti G.O.VA.

"Ra lo mau ngapain?" tanya Deon yang sedikit binggung ketika Aira mengambil gayung dengan ancang ancang ingin melepar ke arah anak anak gimbal.

Leon dan yang lain mundur perlahan, tapi masih menatap Aira dengan enggan. Mereka tentu tidak mau kalah dengan perempuan.

Posisi Aira ada di paling depan anak anak G.O.VA. perempuan itu seperti induk bagi anak anaknya. Aira melangkah pelan sambil menyiram nyiramkan air itu di lantai paping depan sepatu anak anak gimbal.

Bukanya mundur ke gerbang, anggota Gimbal itu malah maju dengan sesama, memojokan Aira. Leon tersenyum miring dengan alis yang naik.

"mau apa?" tanya Cekra. Bara dan inti yang lain membeking Aira di antara sisi kanan dan kirinya. Tidak akan bisa menyentuh siswa siswi SMA PK jika mereka masih ada di sana.

"permainan yang lo buat malah mempermaluain diri lo sendiri." Aira berucap dengan berlangsungnya guyuran air itu ke kepala anggota Gimbal.

Leon dan sisa teman temannya yang berada di posisi depan sudah basah kuyup. Dari rambut mereka mengalir sisa air guyuran itu.

Leon menatap Aira tajam dengan rambut yang berjatuhan. Aira kembali menatap laki laki itu biasa saja. Leon melangkah dengan amarah ke arah Aira.

"ga ada yang bisa nyenyuh apapun di sini!" peringat Bara dengan menghadang Leon tepat di depan Aira. Laki laki itu mendorong bahu Leon.

Leon melirik Aira dari balik badan Bara. Laki laki itu tersenyum miring, "dimulai." ucapnya di depan Bara dengan senyum sinis.

"cabut!" perintah Leon yang berjalan ke gerbang dengan pakain basahnya. Anak buahnya yang di beri perintah menuruti ucapan sang ketua.

"ngapain masih di sini?" Aira mentap siswa sisiwi SMA PK dengan pandangan dingin, "balik!" titahnya.

"besok besok jangan di sekolah!" peringat Aira di depan Bara sambil membenarkan tas birunya.

"lo ga ngelarang gue berantem?" tanya Bara pada Aira yang hendak berbalik.

"enggak. Karna lo pasti tau yang terbaik untuk diri lo sendiri." jawab Aira yang niatnya ia urungkan.

"Aira ikut ibu bentar ya," panggil ibu Sukma di belakang mereka, "dan buat kalian semua, besok bantuin para guru dan minta tanda tangan mereka sebagai imbalan bantuan. Ibu tunggu pulang sekolah." perintah ibu Sukma pada anak anak G.O.VA. Ada dari mereka yang mengeluh ini dan itu.

"Aira kayak kesambet nenek gayung." ucap Joko.  Joko menatap Aira yang ikut pergi bersama ibu Sukma.

"bisa jadi," ucap Doni membenarkan.

BARA[TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang