Masa Lalu Adrew

1K 39 4
                                    

Biarkan yang sudah berlalu dan belajar dari masa lalu agar sekarang tidak seperti dulu

***

Alena baru sampai di depan rumahnya, kemudian ia masuk ke dalam dan langsung disambut muka jutek dari sahabatnya, Airin. Sejak tadi bibirnya selalu terangkat karna kini ia tengah sangat teramat bahagia.

"SELAMAT MALAM AIRIN!!"

"HUUAAAA GUE SENENG BANGETTT INI!"

"TOLONG OKSIGEN GUE ABISSS!"

"JANTUNG GUE RASANYA MAU COPOTTT!" katanya diikuti jingkrakan kakinya.

"Ngapain lu kelayapan baru pulang?" ucap Airin perduli.

"KEPO! POKOKNYA GUE BAHAGIA BANGETTT!!"

Alena langsung menghempas tubuhnya ke sofa sambil tertawa puas ke udara. Debaran di dadanya hingga kini tidak hilang. Adrew, pria itu benar-benar berpengaruh hebat untuknya. Cinta yang ia miliki untuk pria itu sudah terlalu besar, Alena berjanji dalam dirinya. Ia tidak mau meninggalkan pria itu. Alena tersenyum senang sambil cekikikan, serta memeluk bantal sofa gemas.

"Udah kali senyumnya. Senyum lu jelek, gak suka gua!" cibir Airin sambil memakan cemilannya.

"Mulut lu dari kecil ngejeplak mulu. Heran gua!" balas Alena dan memberhentikan aksi hebohnya.

"Tuh makanan banyak banget, dari mana?" tanyanya sambil mendelik ke arah makanan yang terlihat lumayan banyak.

"Oleh-oleh dari Kak Ferro." sahut Airin.

Alena menghembuskan nafas, lalu bangkit dari duduknya. Gadis itu berjalan menuju tangga dan naik ke atas untuk menuju ke kamarnya. Airin menghiraukan aksi Alena, ia tetap menyantap cemilan dengan mata yang mengarah pada layar televisi.

Di dalam kamar, Alena membuang ponselnya asal. Hari ini cukup melelahkan baginya, dirinya merebahkan tubuhnya di atas kasur, sambil menatap langit-langit kamar. Alena memejamkan matanya sejenak, menerawang kembali kegiatan yang ia lakukan seharian pada hari ini. Penglihatannya mendadak terbuka lebar, saat perkataan Adrew terngiang serta terputar terus di kepalanya.

'Rayna'

'Tanya Rava tau semuanya'

Alena langsung mendudukkan tubuhnya, mencari keberadaan ponsel yang tadi ia buang ke sembarangan tempat. Setelah menemukannya, Alena mencari kontak seseorang yang ingin dihubunginya sekarang.

Alena Friska Grivana : Rav,

Rava Aldi Pratama : Pan?

Alena Friska Grivana : Besok bisa ketemuan gak?

Rava Aldi Pratama : Izin Airin dulu

Alena Friska Grivana : Oke.

Tak lama Airin memasuki kamar dengan menekuk wajahnya menjadi cemberut, sambil membawa sebuah figura kecil di tangannya. Gadis itu pun akhirnya menimbrung, ikut duduk dekat Alena yang sedang di atas kasur.

"Napa muka ditekuk gitu?"

"Gue kangen kakak gue Len," keluh Airin pelan, berbagi dukanya pada Alena.

Perfect Couple [Completed]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ