Labirin Baru

1.1K 47 3
                                    

Satu kendaraan denganmu saja nyaman, apalagi satu hati sama kamu

***

Mentari pagi kian menyapa dunia. Hari ini ialah tanggal 14 April 2019 tepat hari acara camping yang diadakan SMA Merah Putih. Kini para murid tengah bersiap-siap untuk berangkat menuju camping. Bus-bus dan kendaraan lainnya yang digunakan untuk menghantar mereka pun telah dihidupkan, menandakan sebentar lagi mereka akan berangkat.

Tepat pada pukul tujuh, para OSIS memandu semua murid SMA Merah Putih untuk masuk ke dalam bus secara tertib dan teratur. Dalam aturannya, setelah bus sudah terisi penuh, bus akan langsung diberangkatkan tanpa menunggu bus yang lainnya penuh. Satu persatu bus yang sudah terisi penuh pun telah meninggalkan arena SMA Merah Putih, hingga hanya tersisa dua bus saja yang belum berangkat.

Gadis bermata hazel tengah sibuk mencari tiket masuk yang berada di dalam tasnya, akibatnya ia harus mengantre dibagian paling akhir barisan untuk masuk ke dalam bus tersebut. Setiap murid harus memiliki tiket untuk memasuki bus yang sudah tertera dalam tiket, kebetulan bus yang dinaiki gadis itu berbeda dengan bus yang dinaiki oleh Airin sahabatnya, maka dari itu mereka harus terpisah.

Sampai di dalam bus, Alena tidak menemukan jok bangku yang kosong untuk didudukinya. Gadis itu heran bukannya jok bangku bus harusnya pas sesuai dengan jumlah tiket.

"Alena, kenapa masih berdiri? Bus sebentar lagi akan berangkat," tegur Bu Retno yang tengah duduk di jok paling belakang bersama Bu Weni.

"Saya tidak kebagian jok bangku Bu, semua udah penuh." ujar Alena risau.

"Oh iya, kemarin bukannya Bu Weni sakit, terus bilang tidak mau ikut?" ucap wanita paruh baya itu teringat.

"Kemarin saya memang sakit, tapi sekarang udah enakkan, jadi saya ikut aja sekalian jaga anak murid. Nih tiketnya," sahut Bu Weni sambil memperlihatkan tiketnya.

Pantas saja jok kursi bus tersebut tidak cukup, Bu Weni ikut secara mendadak menyebabkan panitia salah menghitung perorang dalam bus, hingga akhirnya Alena lah yang menjadi korban tidak mendapat jok kursi.

"Ya sudah Alena, kamu ke bus satu lagi aja, siapa tahu ada yang tidak datang." ujar Bu Retno menyarankan.

"Baik Bu." Alena pun keluar dari bus itu dengan perasaan sedih.

Gadis itu melangkahkan kakinya ke arah bus yang hanya tersisa satu. Tinggal bus itu harapan Alena, dan semoga bus itu masih kosong sesuai harapannya. Namun baru lima langkah kaki Alena mendekat, bus itu telah melesat pergi.

"Ya... Ya... Yahhh.. Woiii tungguin gue!"

"GUE MAU IKUT!"

Alena menatap miris kepergian bus itu. Mungkinkah ia ditakdirkan harus pulang kembali ke rumahnya?

Di sekolah pun sudah sepi semua sudah berangkat dengan bus dan kendaraan yang mereka punya. Tidak ada ada pilihan lagi selain pulang kembali ke rumah. Tidak mungkin kan jika bus itu kembali ke sekolah hanya untuk menjemput dirinya.

"Ketinggalan?" tanya seseorang dari arah belakang, Alena pun menoleh.

"Adrew?" ucapnya terkejut saat mendapati pria itu dengan mobil silver yang sudah berada di dekatnya. Ya, pria itu memang belum berangkat, sejak tadi Adrew sibuk melakukan tugasnya sebagai Ketua OSIS, pria itu memastikan semua acara ini akan aman dan terkendala nantinya, hingga ia memutuskan berangkat paling akhir setelah ia memastikan tidak ada yang tertinggal.

"Gue nanya," tukas Adrew menyadarkan gadis itu.

"Bu... Bukan.. Lebih tepatnya nggak kebagian bus," ujar Alena pada Adrew yang tampak tak perduli dengan pernyataan gadis itu.

Perfect Couple [Completed]Where stories live. Discover now