Ketemuan

1.5K 57 7
                                    

Pertemuan bagaikan jendela bercelah, aku menjadi tahu siapa kamu

***

"Engga!" balas seorang perempuan dengan cepat.

"Siapa lu, ngelarang gue foto sama Adrew?" tukas gadis yang baru saja mengajak foto bersama Adrew yang Zenap kenal bernama Loren.

"Gue pacar Adrew, lu berani sama gue?" ujar Zenap sambil berkacak pinggang.

"Lu pacar Adrew? Sayangnya Adrew ga pernah nganggap lu tuh!" sarkas Loren benar adanya, membuat lawan bicaranya geram tidak terima.

"Jaga mulut lo!" sungut Zenap tajam.

"Dasar cewek gila Adrew udah mutusin lu, lu nya aja yang masih deketin Adrew," ujar Loren mencibir Zenap, membuat gadis berambut pirang bergelombang itu memberi tatapan mematikan pada gadis itu. Loren pun langsung bergidik ngeri lalu bergegas pergi bersama kawan-kawannya.

"Adrew aku ga mau ya, kalo kamu deket sama orang lain kecuali aku," ucap Zenap sambil merangkul lengan Adrew possesive.

"Lepas!" Adrew melepas rangkulan Zenap dari tangannya.

"Ihh gimana, kamu kan pacar aku!" sahut Zenap menghalau.
"Berhenti ngejar gue, kita udah putus!" ujar Adrew mengingatkan Zenap.

Dahulu mereka berdua mempunyai hubungan sebagai sepasang kekasih tetapi Adrew tidak pernah cinta sedikit pun pada Zenap, Zenap hanya dijadikan sebagai pelampiasan Adrew yang tidak bisa melupakan Rayna cinta pertamanya yang meninggalkan pria itu ke Eropa, tapi sampai saat ini Adrew masih belum bisa melupakan Rayna. Tetapi perbuatannya itu salah, ia kira memutuskan untuk menjalin hubungan bersama Zenap akan mencintai gadis itu seiring berjalannya waktu dan lupa dengan cinta pertamanya, namun tetap Adrew tidak bisa melupakan Rayna, justru malah Zenap yang tidak terima, hubungannya diakhiri oleh Adrew menjadikan gadis itu terus mengusik kehidupannya.

"Adrew aku ga bisa lupain kamu, kamu juga kan yang mutusin sepihak, berarti kita masih ada hubungan," Zenap kembali merangkul lengan Adrew semakin erat.

"Gue nyesel pernah ada hubungan sama lo!" ujar Adrew sambil melepas tangan Zenap dari lengannya dan meninggalkan Zenap di tempat.

"ADREW! MAU KEMANA?! APA LO LIAT-LIAT?!!" pekik Zenap keras denganl menghentak-hentakan kakinya di ubin koridor sambil menatap tajam ke orang-orang yang tengah menoleh padanya. Orang-orang yang ada di koridor hanya memperhatikan saraya menertawainya yang membuatnya semakin kesal.

***

Cahaya pandang rembulan kian menyapa, angin saling bersahutan hingga menciptakan udara yang bersuhu rendah, langit pun menghitam seiring berjalan waktu hingga kita dapat katakan, malam hari telah tiba.

Alena terduduk di meja riasnya dengan selembar kertas bertuliskan 'Pelanggaran' di tangannya, sambil membayangkan apa yang menimpanya tadi pagi di sekolah, Alena bingung mengapa harus Adrew?

"Woii bengong mulu!" celetuk Airin menyenggol lengan Alena.

"Ihh Airin ganggu aja," sungut Alena sambil naik ke atas kasur, lalu tangannya meremas kertas selembaran itu dan membuangnya jauh dari tempat ia berada.

"Itu apa Len?" tanya Airin heran.

"Surat peringatan," jawab Alena membuat Airin mengerutkan dahinya lalu menunjukkan tatapan bertanya padanya.

Perfect Couple [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang