Kuah Soto

1.8K 72 2
                                    

Kamu bagaikan angin dan jantungku sebagai kincirnya, kincir akan bergerak cepat saat ada angin yang berhembus. Begitupun dengan jantungku, akan berpacu cepat saat kamu mendekat.

***

Langit gelap dengan bulan yang mencolok tajam dari benda angkasa lainnya, taburan bintang yang setia menemani bulan dan juga asap hitam yang membentuk awan kelabu, ditambah tiupan semilir angin yang menambah suasana menjadi nyaman dan damai untuk makhluk di bawahnya yang sedang beraktivitas di malam hari.

Sekitar komplek perumahan Adrew sangat sepi, lampu-lampu perumahan juga sudah pada dihidupkan, menandakan pemilik rumah sudah ada dalamnya, setelah meninggalkan aktivitasnya yang berada di luar yaitu bekerja.

Adrew tengah termenung menikmati semilir angin malam dari balkon rumahnya, hal yang dilakukannya itu semata-mata untuk menenangkan fikirannya, ditemani segelas cokelat hangat disampingnya.

'Kalian tau ga? Gara-gara kalian, sahabat gue jadi dijauhin juga dihujat sama temen-temennya'

'Gara-gara lo, sahabat gue dicaci maki sana-sini'

'Dia udah menderita dari kecil'

"Aarrgghh!" Adrew berteriak diatasi balkonnya, pria itu kembali terngiang ucapan Airin tadi di sekolah. Adrew mengacak rambut cokelatnya kasar, tidak biasanya dia seperti ini, memikirkan cewek selain mamanya. Kenapa fikirannya terus terusik dengan cewek yang bernama Alena.

"Adrew kamu kenapa?" Adrew terkejut dan membalikan badannya.

"Mama," Adrew segera merubah mimik wajahnya menjadi tenang.

"Iya, kamu kenapa? Ada masalah? Cerita sama Mama," ujar Sarah—Mama Adrew dengan memegang pundak putranya lembut.

"Aku engga papa," tukas Adrew dengan menunjukkan senyum tipisnya.

"Kalo gitu, tolongin mama beli yang ada di list ini, nih uangnya" memberi kertas daftar belanja dan selembar uang kepada Adrew.

"Iya aku siap-siap dulu, Mama kebawah aja nanti aku beliin," ujar Adrew, sedangkan mamanya hanya bergumam untuk membalasnya.

Setelah itu Sarah meninggalkan Adrew sendirian, Adrew mengambil jaket levisnya dan kunci motor yang ada di atas nakas, lalu berjalan keluar menuju motornya dan menghidupkan kendaraan itu. Tidak membutuhkan waktu lama Adrew telah melesat dengan motornya menuju Indomaret yang berada di ujung jalan.

Sesampainya di Indomaret, pria itu masuk ke dalam dan mengambil barang-barang sesuai yang ada di daftar belanja yang dibawanya. Setelahnya pria itu menuju kasir dan membayar semua barang yang dibelinya, lalu saat ingin beranjak dari sana, mata hitam pekatnya menemukan seorang Alena yang sedang memilih-milih berbagai cemilan di depannya.

"Alena," ucap Adrew sekenanya saat manik mata mereka saling menumbuk.

"Ngapain? Ganggu gue lagi?" ujar Alena ketus.

"Gue minta maaf,"

"Apansih, gue engga mau maafin lo, sebelum lo tulus dan merasa bersalah sama apa yang lo perbuat," tukas Alena dengan melihat wajah tenang Adrew.

"Terserah," setelah itu Adrew beranjak meninggalkan Alena.

"Ihh itu manusia bukan sih, hatinya beku banget, seenggaknya dia minta maaf yang bener atau apa gitu. Bodo lahh!" ucap Alena berdecak kesal ditempatnya, lalu menuju kasir untuk membayar cemilannya.

***

Sesampainya di rumah, Alena langsung menghempaskan bokongnya di sofa empuknya yang berada di ruang tamu, jelas disana ada Airin yang sedang bertengger di sofa dengan mata yang menatap acara televisi.

Perfect Couple [Completed]Where stories live. Discover now