47

30K 1K 7
                                    

15:20

Dhirga sudah berada di depan rumah Cia niat nya datang kemari adalah untuk bertenu dengan Cia sekaligus meminta maaf kepada perempuan itu.

Dhirga nengetuk pintu berwarna putih itu tapi cukup lama tak ada sahutan atau bahkan suara dari dalam rumah.

"Cia kemana ya?" Tanya Dhirga pada dirinya sendiri.

"Tanya sama tetangga aja,lah!" Ucap Dhirga lalu berjalan ke rumah berwarna kuning yang terletak tepat di sebelah rumah Cia.

Terlihat lah seorang ibu yang sedang menyiram bunga di pekarangan rumahnya.

"Permisi, bu!" Sapa Dhirga tersenyum tipis kearah ibu itu.

"Iya! ada apa ya?"Tanya ibu itu menatap Dhirga.

"Saya mau tanya! Cia nya kemana ya?" Tanya Dhirga.

"Ohhh Cia! Tadi ibu lihat dia barusan pergi sama temen-temen nya" Balas ibu itu.

"Ibu tau mereka mau kemana?" Tanya Dhirga.

"Soal itu ibu nggak tau! Soalnya tadi ibu cuma lihat aja nggak sempat buat nanya" Balas ibu itu membuat Dhirga mengangguk.

"Ya sudah, bu! Terimakasih" Balas Dhirga.

"Sama-sama!" Balas ibu itu tersenyum kearah Dhirga.

Dhirga mendekati motornya lalu bergegas untuk pulang. Ia tak mungkin menunggu Cia disini, pasti perempuan itu masih lama untuk pulang. Dan ia putuskan untuk besok ia akan meminta maaf dengan Cia.

🛬🛬

Hari sudah berganti petang dan Cia baru saja tiba di rumah. Hilda akan menginap di rumah Cia karena besok ia akan ikut mengantarkan perempuan ini.

"TakeCare, cia!" Ucap Lenata

"Besok, ta! Masih besok,ta!!" Balas Cia menatap Lenata.

"Nggak apa-apa kali!! Biar lo inget sama gue kalau udah di inggris!" Ucap Lenata.

"Apa'an yang di inget?" Tanya Cia mengernyit bingung.

"Kalau gue selalu bilang takecare sama lo!" Balas Lenata terkekeh.

"Apa 'an sih,ta!" Ucap Cia bernada sewot.

"Btw besok video call yuk, Ci! Kalau lo udah sampai di surabaya, lo harus hubungi kita terus malam nya, kita video call lagi karena lo harus lihat seberapa asik nya acara besok malam" Ucap Ara.

"Nggak janji ya!" Balas Cia.

"Yahh kok gitu, ci!" Ucap Hilda dengan wajah cemberut nya.

"Hahahahaha!! Bercanda guysss! Iya, nanti gue video call sama kalian!" Ucap Cia lalu merentangkan tangan nya membuat Lenata, Ara dan Hilda memeluk Cia dengan erat nya.

"Baru juga gue kenal sama lo,udah mau pergi aja!" Ucap Ara masih memeluk Cia.

"Baru juga gue baikan sama lo,udah mau pergi aja!" Sambung Hilda.

"Baru juga ketemu sama gue, udah mau pergi lagi!!" Ucap Lenata.

"Baperan nih para kutil!" Canda Cia dengan tawa pelan nya.

"Adegan sedih bisa aja buyar kalau sama Cia, ya!!" Ucap Lenata dengan nada kesal nya.

"Tidur woii!! Besok kita kembali jalan-jalan" Ucap Hilda.

"Siapa yang mau jalan-jalan lagi?" Tanya Cia.

"Mau jalan kemana lagi, geulis?!" Tanya Ara.

"Anter Cia ke bandara juga termasuk dalam kategori jalan-jalan!" Balas Hilda lalu langsung merebahkan tubuhnya di kasur empuk Cia.

"Sa ae lu kutil!!" Balas Cia di'iringi kekehan.

Untuk sejenak Cia melupakan masalah nya. Dengan kehadiran sahabat-sahabat terdekat nya bisa membuat ia merasa bahagia. Bagi Cia tak butuh seorang laki-laki sejati untuk membuat hidup menjadi bahagia, kehadiran sahabat sudah cukup membuat hidup menjadi lebih dari kata bahagia.

🛬🛬

Pagi hari ini Cia sudah bersiap untuk pergi ke Bandara. Pesawat nya akan berangkat tepat pukul 10:00. Saat ini, Lenata, Ara dan Hilda membantu Cia memasuk'kan barang-barang nya ke dalam bagasi mobil.

"Udah semua?" Tanya Lenata.

"Udah!" Balas Cia.

Lalu mereka pun masuk ke dalam mobil. Disepanjang perjalanan menuju bandara, Cia hanya melamun ntah memikirkan apa. Ara yang duduk di samping Cia mengernyit bingung.

"Cia!!" Panggilan Ara membuat lamunan Cia buyar.

"Iya?" Balas Cia menatap Ara.

"Beneran lo nggak mau pamit sama Dhirga dulu?" Tanya Ara.

"Hmm!" Balas Cia hanya dengan deheman.

"Lo nggak kepikiran sama reaksi Dhirga kalau dia tau lo pergi tanpa pamit sama dia" Ucap Hilda yang sedang fokus menyetir.

"Kalian nggak usah bilang kalau gue pergi ke inggris! Bilang aja kalau gue lagi nggak enak badan makanya nggak ikut ke acara!" Ucap Cia

"Lo tau sendiri, Dhirga orang nya nekat! Apapun keadaan dia harus tahu! Gue nggak mau hal kayak gini terulang lagi! Dulu disaat lo nggak mau jujur sama dia akhirnya dia marah sama lo dan nggak mau percaya sama lo lagi!" Ucap Hilda.

"Bener yang di bilang sama Hilda, Ci!" Ucap Ara.

"Pokoknya gue udah gak mau ber'urusan lagi sama dia!!" Putus Cia akhirnya,membuat ke-3 sahabat nya menghela nafas pelan.

Bandara POV

Mereka semua turun dari mobil dan menurunkan barang-barang bawa'an Cia. Cia hanya membawa 1 koper dan tas ransel berbentuk kucing yang terlihat imut.

"Langsung masuk?" Tanya Lenata.

"Iya! Sebentar lagi pesawat nya dateng!" Balas Cia.

Ara lebih dulu memeluk Cia dan di balas dengan baik oleh Cia.

"Oooouhhh!!! Kok nggak rela mau ngelepasin lo, ya!!" Ucap Ara ditengah pelukan nya.

"Jangan alay, ra!! Zaman udah canggih! Nggak usah di bawa pusing kayak gitu!" Ucap Cia sedikit terkekeh.

"Pengen meluk juga!!" Ucap Lenata dan Hilda secara bersamaan.

"Ululuuu!! Bakalan kangen sama kalian gue disana!! Doa'in gue supaya cepat kelar kuliah nya biar bisa balik ke Indonesia!" Ucap Cia dan dibalas anggukan oleh teman nya.

"Gue nggak mau tau! Pokoknya pulang-pulang harus siap'in bule satu buat gue!!" Ucap Ara.

"Hmmmm!" Balas Cia yang mulai jengah dengan sahabat baru nya ini.

"Udah ah! Gue masuk, ya? Bye ciwi-ciwi yang cantik nya nggak ketulungan! Semoga nggak pada mewek ya, kalau gue udah masuk nanti!" Ucap Cia lalu mulai menarik koper nya menjauhi teman-teman nya.

Baru saja berapa langkah Cia berjalan, Ara sudah berteriak memanggil nama Cia.

"CIA!!" Teriak Ara di tengah keramaian bandara.

Cia menolehkan kembali kepala nya menatap sahabat-sahabat nya yang juga sedang menatap nya.

" PULANG KE INDONESIA HARUS JADI IBU PSIKOLOG!!" Teriak Ara tersenyum manis kearah Cia.

Cia mengangguk lalu melambaikan tangan nya kearah teman-teman nya.
Ia menghela nafas lalu menatap langit biru dengan harapan yang tinggi. Semoga waktu masih ingin berteman dengan diri nya nanti.









Jangan lupa vote & coment
readers👌👑

ACILLA (TAMAT) Where stories live. Discover now