Chapter 04

64.7K 2.4K 3
                                    

Yang hujan diluar tapi kenapa kamu yang dingin
•••

Happy Reading!

Motor Dhirga memasuki area sekolah nya,SMA Garuda. Banyak tatapan siswa-siswi mengarah kearah mereka tak terkecuali Pak Joko,satpam kesayangan anak SMA Garuda.

"Tumben sekali anak itu..."Ucap Pak Joko lirih menatap motor Dhirga yang sudah berlalu memasuki parkiran.

Saat motor Dhirga telah berhenti,Cia segera turun dengan tangan membuka helm yang ia kenakan.

"Besok gak usah jemput gue,gue masih punya duit buat pesen gojek"Ucap Cia menatap tajam Dhirga.

"Kita udah pacaran,ya kali gak berangkat pulang bareng"Ucapan Dhirga makin membuat Cia menatap laki-laki itu seolah ingin menelan nya bulat-bulat.

"Inget ya,kita gak bener-bener pacaran! Lo aja yang gatel langsung cap gue sebagai pacar lo"Balas Cia.

"Omongan lo kode supaya gue tembak beneran ya?"Goda Dhirga menarik turunkan alisnya.

Cia menghentakan kaki nya kesal "Pergi jauh dari hidup gue,bocah setan!".

Setelah mengatakan itu,Cia langsung pergi meninggalkan Dhirga yang tertawa.

"TUNGGU AJA WAKTU NYA!"Teriak Dhirga yang masih dapat di dengar oleh Cia.

Bukan Dhirga jika berhenti mengganggu Cia. Laki-laki dengan seragam yang selalu di keluarkan itu langsung mengejar Cia yang sudah melangkah lebih jauh.Dhirga tau kemana perempuan itu pergi.

Tepat saat ia berdiri di depan pintu kelas Cia,ia langsung di tatap kagum oleh perempuan-perempuan 12 IPA 2.

Dhirga melirik ke dalam ruang kelas Cia dan mata nya menatap sosok yang ia cari. Dengan santai nya,langkak kaki lebar itu mendekati bangku Cia.

"Kok ninggalin gue gitu aja?"Tanya Dhirga.

Cia memutar bola matanya,tidak bisakah laki-laki di depan nya ini tidak menggangu nya sehari saja. Kalau tau akan jadi seperti ini,dirinya tidak akan mau menjewer telinga Dhirga kemarin.

"Jangan diem aja kalau pacar ngomong di jawab"Ucap Dhirga.

"Mau lo apa?!"Kesal Cia menatap tajam Dhirga.

"Gue mau lo.."Balas Dhirga.

"Gue gak mau lo..."Ucap Cia.

Mega yang duduk di belakang Cia sudah sangat jengkel dengan kedua manusia ini.

"Woi,bisa berenti berantem gak lo berdua?"Tanya Mega membuat Cia menoleh ke belakang begitupun Dhirga juga menatap Mega.

"Usir dia,Me! Dia ganggu'in gue terus dari kemarin.."Kesal Cia.

"Tuan Dhirga yang terhormat,bisa gak sih kalau sehari aja gak usah ganggu Cia. Kasian temen gue tiap hari ngomongin lo terus,nambah banyak dah dosa dia ntar"Ucap Mega.

Cia melotot kearah Mega, bisa-bisa nya perempuan ini berkata seperti itu.

"Bilangin sama temen lo,kalau sama pacar gak usah malu-malu"

Ucapan Dhirga membuat Mega membelalak kan kedua matanya.

"Pa...pacar?"Mega membeo dengan raut wajah kaget.

"Sejak kapan lo berdua pacaran?"Teriak Mega membuat semua teman di kelas Cia terkejut.

"Mega!"Kesal Cia karena teriakan Mega.

"Lo jelasin,Ci! Kok bisa pacaran sama musuh sendiri?"Tanya Mega.

"Siapa yang pacaran sih,dia halu! Gue sama dia.."Belum sempat Cia menjawab,Dhirga lebih dulu menaiki salah satu bangku.

"Perhatian buat kalian semua,mulai sekarang ketua osis SMA Garuda sah jadi milik gue. Gak ada yang boleh ganggu dia,kalau ada yang berani siap-siap berurusan sama gue"Ucap Dhirga dengan suara lantang.

Bukan hanya sekedar omongan saja,tapi Dhirga mengatakan itu karena naluri hati nya. Ntah kenapa "main-main" yang ia lakukan kemarin malah menumbuhkan rasa bahwa ia memang harus menjaga Cia.

Cia semakin dibuat kesal oleh laki-laki itu,ia berdiri dari posisi duduknya. Dengan cepat,Cia menarik tangan Dhirga agar laki-laki itu turun dari atas bangku.

"Turun..."Ucap Cia melotot tajam kearah Dhirga.

Bukan nya menuruti perintah Via,Dhirga malah menarik tangan perempuan itu.

"Ayo naik juga.."Ajak Dhirga.

Cia menahan pergelangan tangan nya yang ditarik oleh Dhirga.

"Bego banget sih,turun gak lo?!".

"Gue gamau..."Ucap Dhirga kembali menarik tangan Cia.

"DHIRGA KENAPA KAMU NAIK KEATAS BANGKU?"Teriakan Ibu Fera membuat Cia langsung menarik tangan nya dari Dhirga.

Guru fisika sekaligus kepala ruang BK itu berjalan mendekati Dhirga yang malah menatap santai kearah nya.

"Turun!"Perintah Ibu Fera yang langsung di turuti oleh Dhirga.

"Kamu ini ya,ada aja kelakuan nya yang buat tensi ibu naik"Kesal Ibu Fera.

"Buk,Dhirga cuma lagi kasih informasi sama anak-anak disini masa gitu doang marah.."Ucap Dhirga.

"Informasi apa ha?!"Bentak Ibu Fera.

"Kalau Dhirga udah sah jadi pacar nya Cia..."Ucap Dhirga membuat Ibu Fera kaget.

"Bener itu,Cia?"Tanya Ibu Fera.

Cia menggeleng kuat "Enggak buk,emang gitu Dhirga suka ganggu'in Cia".

"Karena kalian berdua sudah buat keributan,kalian ibu beri hukuman"Ucap Ibu Fera membuat Cia kaget.

"Ibu ih,masa di kasih hukuman. Kan yang salah cuma Dhirga,Cia gak ikut-ikutan"Ucap Cia tak terima.

"Yaelah buk,gitu doang dikasih hukuman"Ucap Dhirga.

"Untuk kalian berdua jangan masuk di jam pelajaran pertama,nanti ibu akan beri tau dengan guru pengajar"Ucap Ibu Fera tanpa mau mendengarkan ucapan Cia dan Dhirga.

Guru berambut panjang itu langsung pergi meninggalkan mereka.

"Ini semua gara-gara lo,dua kali gue di hukum sama ibu Fera"Kesal Cia.

"Ralat,dihukum berdua sama gue"Ucap Dhirga.

"Gue gak peduli!" Setelah mengatakan itu Cia langsung pergi meninggalkan ruang kelasnya.

Sudah cukup,dirinya tidak akan mau berurusan dengan Dhirga. Bisa-bisa setiap hari nanti ia juga akan mendapat hukuman hanya karena Dhirga.

Sepanjang koridor,mulut Cia tak berhenti untuk mendumel. Padahal jam pertama nanti adalah pelajaran kimia,pelajaran yang ia sukai. Dengan langkah cepat,Cia memilih untuk pergi ke taman sekolah. Mungkin tempat ini bisa membuat nya menjauh dari Dhirga si biang masalah.

Vote & Coment💯
Acilla Fleandra

ACILLA (TAMAT) Where stories live. Discover now