33.Hanya mimpi

2.9K 125 5
                                    

Sore yang tak begitu cerah, dengan gerimis yang sejak tadi ikut menghiasi langit yang akan menuju gelapnya malam. Hanya gerimis yang sejak tadi masih setia, seakan tak mau bila diganti kan hujan.sama hal nya Mayra,masih setia dengan tidurnya seperti tak akan mau tuk kembali ke alam sadarnya, tetapi masih ada Bayu yang selalu setia menanti istrinya untuk membuka matanya.

Sore ini, tepatnya setelah sholat ashar Bayu membaca Al Qur'an didekat Mayra dan di sofa ada Ayah dan Bunda Mayra yang menatap mantunya itu dengan sedih.

Bayu menyudahi bacaan nya, setelah meletakkan Al Qur'an nya ditempat yang ia khususkan untuk Al Qur'an nya. Kemudian Bayu mencium kening Mayra cukup lama dan tak lupa bisikan do'a yang ditambah dengan bisikan kata cinta itu diucapkan ditelinga kanan Mayra.

Ayah Mayra berdiri dan menghampiri Bayu yang masih duduk disamping Mayra dan mengengam tangannya seakan ia tak mau pergi dari sisi Mayra. Sebuah tepukan dibahu kanan Bayu, senyum yang cerah tetapi menyimpan kesedihan dimatanya, Bayu tersenyum kearah Ayah nya Mayra.

"Ya ada apa yah? " tanya Bayu dengan sopan.

"Kamu pulang saja sore ini, istirahat dulu " jawab Ayah Mayra.

"Tapi Mayra? " tanya Bayu.

Bunda Mayra berdiri dan berjalan ke samping Ayah Mayra. "Biar kami yang menjaga nya nak, kamu kelihatan lelah. Bunda sering melihat kamu memijat kepala mu apalagi mata mu sudah seperti mata panda".

"Besok pagi atau siang kamu bisa kesini lagi, jika kamu sakit bagaimana bisa menjaga Mayra? " ucap Ayah Mayra.

Bayu mengangguk setuju, walau sulit untuk jauh dari Mayra. Dengan sedikit tak rela jika harus pulang, sebelum berpamitan dengan Ayah dan Bunda Mayra. Bayu berpamitan kepada Mayra walau gadis itu masih diam dalam tidurnya.

Sebari mengelus punggung tangan Mayra, Bayu berpamitan. "Dek aku pulang dulu ya, besok aku kesini lagi untuk menjagamu. Kamu cepat sembuh ya istriku " Bayu mencium kening Mayra cukup lama.

Setelah berpamitan dengan Mayra, Bayu kemudian berpamitan dengan Ayah dan Bunda.

~~~~~~~~~
Dipesantren, saat Bayu akan mengucapkan salam. Sebuah pemandangan yang bisa membuat iri yang melihat nya, dimana keluarga bahagia tercetak jelas disana. Bayu melihat dokter Ilham yang duduk manis dengan berkas-berkas yang tak tau apalah itu. Disamping nya terlihat Hafiza menemani dokter Ilham dan si kecil Akbar tengah bermain dengan bu Nyai.

"Aku ingin seperti mereka dek" batin Bayu.

Cukup lama Bayu berdiri di ambang pintu, hingga sebuah suara membuat mereka melihat kearah orang yang menepuk bahu Bayu.

"Kok di depan pintu saja, ayo masuk"ucap Pak kyai.

"Assalamu'alaikum " salam pak kyai dan Bayu.

"Wa'alaikum salam " jawab mereka serempak.

Bayu dan Pak kyai ikut bergabung di kursi panjang itu, sembari melihat antusiasnya Akbar bermain.

"Bagaimana kondisi nak Mayra, Bayu? "Tanya pak kyai.

"Masih sama" Bayu tertunduk lesu.

"Semoga cepat sembuh istrimu mas" ucap Hafiza, dan yang lain mengamin kan.

"Besok aku dan yang lain akan menjenguk Mayra" mendengar ucapan dokter Ilham, Bayu menatap nya dan mengangguk.

~~~~~~~~~~
Selepas sholat subuh jama'ah tadi pagi dan di lanjutkan dengan membaca Al Qur'an secara bersama-sama di Masjid santri. Kini Pak kyai dan yang lainnya hendak pergi ke rumah sakit tempat dimana Mayra dirawat.

Didalam satu mobil hanya cukup untuk mereka ber empat dan di kecil Akbar, maka dari itu Bayu membawa mobil pesantren sendiri.

Dalam perjalanan karena lampu merah, Bayu berhenti. Sebuah ketukan tangan di kaca mobil nya membuat Bayu membuka kaca mobil nya.

Seorang anak kecil membawa berbagai tangkai bunga mawar untuk dijualnya. Dengan senyum Bayu mengulurkan uang 50 ribuan dan anak itu memberikan 5 tangkai mawar tapi Bayu hanya mengambil satu.

"Saya ambil satu saja, sisa uangnya buat kamu " ucap Bayu.

"Terima kasih kak"sahut anak itu dan segera pergi.

"Sama-sama" setelah itu lampu rambu lalu lintas berganti hijau.

Mengingat ia belum sholat dhuha, Bayu menyempatkan singgah di Masjid terdekat untuk sholat dhuha.

Sampainya di Masjid Bayu langsung melaksanakan tujuannya. Entah rasa kantuk tiba-tiba melanda saat setelah sholat dhuha, Bayu menyederkan punggung nya pada tembok pojok dalam Masjid dibagian belakang.

Hanya karena terus mengucapkan takbir Bayu sampai terlelap dengan posisi duduk.

~~~~~~~~
Sebuah tepukan dipipinya membuat Bayu membuka mata, setelah mengerjap-ngerjapkan matanya Bayu melihat siapa orang yang membangunkannya.

Terkejut bercampur rasa bahagia yang menghiasi wajah Bayu, seorang yang duduk didepan nya itu adalah orang yang selalu dinantikannya.

"May kamu disini"ucap Bayu. Gadis itu mengangguk.

"Kenapa bisa disini, kamu masih sakit" kata Bayu.

"Karena kamu disini mas " sahut Mayra.

"Ayo kita kerumah sakit, kondisi mu belum sehat betul" Bayu mengajak Mayra, tapi sebelum Bayu berdiri Mayra menghentikan nya.

"Tidak perlu" dengan lembut Mayra mengusap pipi Bayu. Mata mereka bertemu dan saling memberi senyum.

"Aku hanya ingin kamu tau, bahwa aku selalu mengikuti mu dari awal aku melihat mu di kota Trenggalek ini" ucap Mayra tanpa mengehentikan usapannya.

"Apa maksud mu? " ada rasa aneh dengan ucapan Mayra.

"Aku sudah tidak kuat mas, aku mau pamit pergi " Mayra menghentikan usapannya.

"Tidak tidak tidak, kamu nggak boleh pergi lagi, kamu mau kemana coba? " Mayra tersenyum manis mendengar ucapan Bayu.

"Yang perlu kamu tau, aku akan selalu dihatimu dan bila nanti waktunya tiba. Aku berharap kamu jangan bersedih" Mayra beranjak berdiri dan pergi meninggalkan Bayu yang masih binggung dengan perkataan Mayra.

Nafas Bayu ter engah-engah mendapat sebuah mimpi yang seperti nyata. Dengan hati gelisah Bayu segera pergi dari Masjid menuju rumah sakit.

Hai pembaca wattpad 😊jangan lupa vote, komen& follow yups😊oke, selamat membaca.

Terima kasih😊😊

Telatkah Kukatakan Ana Uhibbuka Fillah (Sudah Terbit)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant