24. Tamu tak di undang

2.7K 107 0
                                    

Sebuah kata tertulis cantik, di lembaran buku yang ditulis oleh tangan gadis manis yang tengah duduk ditempat belajar yang ada dikamar milik nya.

Dengan kesunyian malam, gadis itu hanya menulis beberapa kata untuk menemani malam nya setelah sholat isya'.

Clek
Suara pintu sedikit terbuka, gadis yang tengah asik dalam tulisan nya pun menengok kearah pintu kamar nya yang terbuka.

Sebuah kepala yang terlihat menyembul dibalik pintu "ngapain disitu Fa ayo masuk".

Dengan tampang cengengesan nya Faza melangkah mendekati pemilik kamar.

"Assalamu'alaikum Mayra, selamat malam" dengan senyum cengengesan Faza menyapa Mayra yang masih duduk di tempat belajar nya.

"Wa'alaikum salam, selamat malam juga Faza "Mayra pun menjawab salam Faza dengan wajah bahagia.

"May aku malam ini nginep dirumah kamu ya,  soalnya umi ku lagi  ke Bandung kerumah nenekku, tadi aku juga udah ijin sama ayah dan bunda mu kok kalau  aku nginep disini, jadi boleh ya? " faza menjelaskan tujuan nya dengan satu tarikan nafas.

"Nggak usah cepet-cepet kenapa sih ngomongnya. Pantesan kamu bawa ransel, oke deh aku ijinin "jawab Mayra.

Mendengar ucapan Mayra, Faza tersenyum senang dan segera melangkah mendekati tempat tidur Mayra.

Sebelum semua kaki Faza naik ketempat tidur, Bunda Mayra datang.

"Assalamu'alaikum"salam bunda Mayra.

"Wa'alaikum salam Bun "jawab Mayra dan Faza.

"May, kamu kebawah dulu sama Faza juga nggak papah, diruang tamu ada yang nyariin kamu" ucap Bunda Mayra.

"Iya bun"jawab Mayra.

Setelah bunda Mayra pergi, Mayra segera merapikan bukunya.

"Untung kita belum ganti baju tidur ya May, kan repot nanti " ucapan Faza hanya di angguki Mayra sebagai jawabanya.

Mayra dan Faza melangkah menuju ruang tamu.

~~~~~~~~~~~~~~~~~
Diruang tamu seorang pria dengan kedua orang paruh baya di samping kanan dan kirinya.

Mayra dan Faza yang datang langsung mengucapkan salam dan segera duduk di kursi yang kosong dimana Mayra duduk tempat berhadapan dengan si pemuda yang tengah menatap nya walau terhalang dengan meja.

"Hmm, yang mana ini Mayra ya? "Tanya wanita paru baya yang duduk disamping kanan pemuda itu.

"Saya tante, kalau di samping saya dia sahabat saya namanya Faza "dengan senyum yang tercetak jelas dibibir nya.

"Baiklah kalau begitu, saya akan menyampaikan maksud kedatangan saya untuk melamar putri bapak Mayra Azafani untuk anak saya Ardhan Ardywijaya sebagai istri nya " ucapan laki-laki paru baya itu membuat Mayra dan yang lain nya terkejut.

Jelas saja Mayra tahu siapa Ardhan si Ceo diperusahaan  tempat ayahnya bekerja. Setiap hari Mayra membawakan makan siang ayah nya,  disitulah Mayra sering bertemu dengan Ardhan.

Untuk mencairkan suasana ayah Mayra menjawab lamaran yang di ajukan.

"Sebagai Ayah Mayra saya tidak bisa mengambil keputusan yang satu ini tanpa meminta pendapat anak saya,  maka dari itu biarkan Mayra yang menjawab "

Mayra tersenyum sebelum menjawab lamaran Ardhan.

"Sebelum nya saya ucapkan terima kasih kepada Pak Ardhan dan kedua orang tua Pak Ardhan , dalam niatnya melamar saya untuk menjadi pendamping pak Ardhan. Tapi mohon maaf, saya tidak bisa menerima lamaran Pak Ardhan ". Ucapan  Mayra,  membuat orang tua Ardhan maupun yang ada diruang tamu nampak terkejut selain orang tua Mayra.

Ardhan yang nampak tidak terima pun bertanya alasan nya ke pada Mayra. "Kenapa kamu menolak saya?, bukankah kita sudah lama kenal,  dengan mu dan juga keluarga mu. Apa karena aku tidak sesuai dengan kriteriamu? ".

Mayra tersenyum dan menatap kearah Ardhan yang menampilkan wajah kesalnya.

"Siapa yang tak suka dengan Pak Ardhan?, Bapak laki-laki sholeh, baik dan mapan. Tapi saya tidak bisa menerima lamaran Pak Ardhan karena hati saya bukan untuk bapak, bisa saja cinta itu tumbuh saat sudah sah menjadi suami istri, tapi saya sudah memilih orang lain, jadi saya mohon maaf saya tidak bisa" dengan penjelasan yang Mayra ucapkan, Ardhan pun menerimanya.

"Baiklah kalau begitu jika itu sudah menjadi keputusanmu. Saya harap kita masih menjadi teman" ucap Ardhan.

"Kita masih teman "sahut Mayra.

"Saya permisi dulu, assalamu'alaikum "salam Ardhan dan beranjak dari tempat duduk nya dan diikuti orang tuanya.

"Wa'alaikum salam "jawab mereka serempak.

Setelah kepergian Ardhan dari rumah, Ayah dan Bunda Mayra pergi ke kamarnya. Tinggalah Faza yang tak menyadari Mayra sudah pergi dari ruang tamu.

"Ya elah, napa main tinggal sih" Faza melangkah mengunci pintu dan segera menyusul Mayra.

~~~~~~~~

Dengan perasaan kesal nya Faza langsung masuk kekamar Mayra dengan omelan-omelan yang tak ditanggapi Mayra.

"Nih buat kamu"Mayra menyodorkan sebuah baju tidur lengan panjang beserta celana panjang yang bermotif hewan beruang kutub.

"Kok beruang kutub gambarnya, kayak nggak ada yang lucu aja"sahut Faza.

"Spesial buat kamu, kita kembaran loh, aku sengaja beli disingapore buat oleh -oleh" ucap Mayra dengan wajah cerianya.

"Yayayayayaya, makasih Mayra "

"Kamu ganti baju dulu sana Fa, aku mau siapin  buku aku buat besok "kata Mayra.

"Hmm" guman Faza.

Setelah beberapa menit menunggu Faza keluar dari kamar mandi, akhir nya selesai dengan Faza  yang sudah memakai baju tidur yang  diberikan Mayra.

"Udah giliran kamu May "kata Faza sambil melangkah ke tempat tidur .

"Oke"sahut Mayra dengan mengacungkan kedua jempol tangan nya.

Dengan perasaan bahagia Faza  mulai memposisikan tidur yang nyaman baginya.

"Ini apaan di bawah bantal"batin Faza. Dengan rasa penasaran Faza mengambil apa yang ada dibawah bantal.

"Foto siapa nih" Faza pun membalik kan fotonya hingga terlihat siapa yang ada difoto berfigura.

"Kak Bayu?, sekarang aku ngerti kenapa Mayra menolak lamaran nya" batin Faza.

Sebelum Mayra keluar dari kamar mandi, Faza meletakkan foto itu ketempat semula.

Hai pembaca wattpad 😊author mau mengingatkan di part berawal dari itu kan flashback on, jadi beberapa part lagi akan ada flashback off sebagai penutup alur mundur cerita ini, setelah part yang ada flashback off nya nanti, cerita ini akan tetap berlanjut😊 demi menemukan imamnya Mayra 😁jangan lupa vote, komen &follow yups😉oke, selamat membaca.

Terima kasih 😊😊😊

Telatkah Kukatakan Ana Uhibbuka Fillah (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now