27. Mengguatkan hati

2.7K 109 1
                                    

Malam yang sunyi, gadis dengan kulit sawo matang itu menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong, sembari  duduk didepan  kaca rias yang ada dikamar nya.

Clekk..

Suara pintu terbuka, menampilkan sosok penyayang yang tak lain adalah Faza, sahabat seperjuangan Mayra saat di bangku SMA sampai kuliah.

Faza menatap Mayra dengan sedih, "sudahlah May, lupakan saja dia, toh masih banyak yang lain, banyak loh yang ngelamar kamu, "ucapnya.

"Sampai saat ini aku masih mengharapkan nya, aku tak ingin yang lain ". Senyum titis terlihat di sudut bibir Mayra, tapi sorot matanya masih dengan tatapan kesedihan.

"Kenapa sih kamu nggak move on aja?  Apa kamu nggak liat ada kak Ilham yang setia nunggu kamu untuk jawab khitbahnya? " Faza mendengkus kesal.

Hening sejenak kemudian Mayra menjawab, " aku terlalu mencintai nya  dan masih mengharapkan nya kembali ".  Tak terasa air mata menetes dipipi Mayra.

"Aku tau perjuangan mu May, demi mendapatkan es kutub super cuek bin labil itu, " Faza sedikit tertawa.

Dengan candaan Faza, Mayra dapat tersenyum walau pikiran nya  kembali ke masa lalu nya.

••••••• flashback off •••••••••

Faza mendekati Mayra yang masih duduk dikursi riasnya, dengan senyum tulus nya Faza berdiri dibelakang Mayra dan memengang kedua bahu Mayra.

Kedua nya menatap kearah cermin yang memantulkan bayangan mereka. "Besok kamu berangkat jam berapa? " tanya Faza.

"Jam 10" jawab Mayra.

"Aku nyusul sama orangtua kamu aja deh May" ucap Faza.

"Kenapa? , kan besok naik Bus kesana, asik loh"  Mayra mengerutkan dahinya.

"Nggak deh, udah ah jangan bahas Bus, aku males mending kita tidur udah malam ini" ucap Faza. Mayra hanya mengangguk dan mengikut Faza melangkah ke tempat tidur.

~~~~~~~~~~~~~~~~
Cuaca panas di Ibu kota Jakarta tidak mampu menyurutkan rutinitas penduduk nya yang akan pergi bekerja.

Kemacetan yang ditimbulkan dari kendaraan disetiap harinya, membuat sebagai pemandangan yang harus di lihat oleh para pengendara maupun pejalan kaki.

Sebuah mobil keluarga berhenti di dekat halte,dan yang pastinya mobil itu mengantar gadis yang akan pergi ke Trenggalek.

Didalam mobil,  dikursi bagian depan samping pengemudi Mayra duduk, dikursi pengemudi ada dokter Ilham dan di kursi kedua ada Bunda Mayra, dan faza tentunya.

"Kamu yang hati-hati ya dijalan" nasehat Bunda.

"Iya bun"jawab Mayra.

"Tunggu kita nyusul ya May " ucap Faza.

"Iya" sahut Mayra.

"Kamu hati-hati di sana ya dek " ucap dokter Ilham.

"Iya kak, aku turun dulu ya, assalamu'alaikum "Mayra membuka pintu mobil.

"Wa'alaikum salam"jawab mereka serempak.

Melihat Mayra yang sudah tidak telihat lagi, dokter Ilham pun menyalakan mesin mobilnya.

Drett...  Drettt.... Dretttt
Suara ponsel bergetar, dengan cepat Bunda Mayra mengankat pangilan yang ada diponselnya.

"wa'alaikum salam yah"

--

"Oh gitu ya, jadi kita bisa nyusul nanti sore? "

-----

Telatkah Kukatakan Ana Uhibbuka Fillah (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now