18. Depresi

3K 124 2
                                    

"Jika kamu siap untuk mencintai seseorang maka kamu harus siap untuk mengikhlaskan nya pula jika ia tak ditakdir kan bersamamu, karena jodoh, rezeki, dan maut sudah ditetapkan oleh sang maha kuasa ".

Sudah 2 minggu berlalu dan tak kunjung ada pihak informasi korban kapal meledak mengenai kabar Bayu, bahkan masih ada korban lain yang juga belum ditemukan.

Kini, kemungkinan pencarian akan diberhentikan karena letak pencarian sudah pada jalur samudra, mengenai korban yang belum ditemukan pihak informasi sudah memutuskan memberhentian pencarian korban atas persetujuan dari pihak keluarga korban.

Hingga pihak informasi dan para keluarga korban berencana akan mengadakan tabur bunga didermaga pelabuhan minggu depan.

••••••

Didalam kamar tanpa cahaya lampu, seorang gadis duduk disudut kamarnya, gadis itu meletakkan kepalanya dilututnya dan memeluk kedua kakinya.

Isak tangis terdengar dari gadis itu, sudah 2 minggu ini gadis itu tak pernah keluar kamar bahkan makannya pun sudah tak teratur.

"Hisk.. Hisk... Hisk.. Aku merindukan mu mas "guman dari gadis dan kini air matanya kembali membasahi pipinya.

"Kembalilah aku mohon" ujarnya lagi.

Ceklek
Suara pintu kamarnya terbuka, sosok sahabat yang tak lain Faza menghampiri gadis yang tengah masih berduka, ya gadis itu Mayra dan 2 minggu ini masih libur semester.

Faza melangkah mendekati Mayra yang masih duduk disudut kamarnya.

"Sampai kapan kamu terus begini May, aku bawa kabar untuk mu"faza mengehela nafas berat. "Pencarian korban akan dihentikan dan minggu depan akan diadakan tabur bunga di dermaga pelabuhan ".

Mendengar ucapan Faza Mayra mendongakkan kepalanya dan menatap Faza dengan wajah sedihnya.

Faza duduk disamping Mayra, kemudian memegang tangan Mayra untuk menguatkan gadis itu.

"Kak Bayu belum ditemukan, pihak informasi sudah memutuskan untuk menghentikan pencarian dan keluarga korban serta ibu angkat kak Bayu juga sudah mengiklaskan untuk menghentikan pencarian "ucap Faza.

"Ikhlaskan dia May "ujar Faza sambil mengusap rambut Mayra.

"Aku nggak mau"sahut Mayra.

"Biarkan kak Bayu tenang May, iklaskan dia, jangan siksa batin dan ragamu May, cobalah untuk mengikhlaskan dia "

Mendengar ucapan Faza tangisan Mayra semakin menjadi, kini Mayra menangis dan memukul-mukul kepalanya sendiri.

"Apa yang kamu lahkukan May, hentikan "ucap Faza yang kini mencoba membuat Mayra tenang.

"Bundaaaaaa... Bunda "teriakan Faza.

Bunda dan ayah Mayra menghampiri faza yang ada dikamar Mayra.

"Ada apa Fa "ucap ayah dan melihat keadaan Mayra yang kini memukul kepalanya.

"Astaugfirulloh "ucap bunda Mayra sambil menutup mulut nya.

Melihat putri nya yang terus memukuli kepalanya, ayah Mayra langsung memeluk Mayra dan mencoba menenangkan Mayra.

"Istifar nak.. Astaugfirulloh hall'azim... Astaugfirulloh hall'azim". Ucap ayah Mayra.

Merasa tidak ada pemberontakan lagi, ayah Mayra melihat putrinya yang sudah tertidur.

"Ayah bawa ke kasur nya dulu" ucap ayah Mayra sambi melihat bunda dan Faza.

Setelah membaringkan Mayra ketempat tidurnya, ayah, bunda, dan faza keluar dari kamar Mayra.

••••
Diruang keluarga ke 3 orang itu yang tak lain ayah, bunda dan Faza mulai membahas masalah Mayra.

"Langkah apa selanjutnya yang akan kita ambil untuk menyembuhkan Mayra, bunda nggak kuat lihat Mayra sedepresi itu"kata bunda Mayra.

"Besok hari pertama masuk sekolah bun, hari dimana kami kelas XII " sahut Faza.

"Seperti nya, sementara waktu Mayra tidak bisa sekolah fa, setelah acara tabur bunga minggu depan, kami akan membawa Mayra ke singapore karena ayah juga dipindahkan kesana". Ucap ayah Mayra.

"Jika itu yang terbaik buat Mayra, faza dukung yah"sahut Faza.

•••••
Hari ini, dimana keluarga korban akan mengadakan tabur bunga didermaga pelabuhan.

Semua orang sudah berada didermaga dan membawa keranjang bunga yang siap akan ditaburkan ke laut.

Berbeda halnya dengan gadis yang duduk di kursi riasnya, dengan baju biru muda yang serasi dengan jilbab yang ia kenakan.

Walau tak ada respon yang diberikan Mayra saat Faza akan memakaikan bedak ke Mayra, air mata menetes dipipi Mayra.

"Jangan nangis lagi ya"Faza mengusap air mata Mayra yang ada kedua pipinya. "Ya udah aku nggak akan mekover wajah kamu, sekarang kita pergi sekarang, ayah sama bunda mu sudah menunggu di depan " ucap faza sambil mengandeng tangan Mayra.

Kini Faza dan Mayra sudah masuk ke mobil yang dikendarai ayah Mayra dan disamping kemudi ada bunda nya.

Mereka sampai dipelabuhan, Faza menuntun Mayra untuk keluar dari mobil dan menuju ke dermaga.

Langkah pasti tanpa ada pemberontakan dan hanya kesunyian yang ada pada Mayra dengan pandangan kosongnya.

Semua pihak keluarga korban sudah berkumpul, prosesi tabur bunga dilaksanakan dengan penuh hikmat.

Berbeda halnya dengan Mayra, gadis itu dari awal sampai akhir acara hanya menatap lautan dengan tatapan kosong nya.

"Mas Bayu ". Guman lirih Mayra yang sempat terdengar oleh Faza yang ada disampi mayra.

walau dengan tatapan kosong dan terus benguman menyebut nama Bayu, air mata yang membasahi kedua pipi Mayra tak henti-hentinya terus mengalir.

"Sayang ayo kita pulang "ajak bunda dan memegang pergelangan tangan Mayra.

"Mas Bayu "ucap Mayra terus menerus.

"May, kamu cepat sembuh ya, aku kangen kamu yang ceria dulu "kata Faza yang kini memeluk Mayra yang tidak sama sekali dibalas Mayra.

"Kita pergi dulu ya fa, do'akan agar Mayra cepat sembuh"ucap ayah Mayra.

"Assalamu'alaikum "ucap ayah dan bunda Mayra bersama.

"Wa'alaikum salam"jawab faza.

Hai pembaca wattpad 😊😊 jangan lupa vote, komen&follow akunku😉oke, selamat membaca.

Terima kasih 😊😊😊

Telatkah Kukatakan Ana Uhibbuka Fillah (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now