31.Sebuah kabar

2.8K 113 6
                                    

Mendengar cerita yang di sampai kan Faza, tentang kondisi Mayra yang memburuk, semua orang yang ada didepan ruang UGD semakin sedih.

Clekkk....
Suara pintu UGD terbuka, seorang dokter keluar dari ruangan, sebelum sang dokter mengucapkan kata, Ayah Mayra langsung menghampiri nya.

"Bagaimana kondisi putri saya dok? " tanya Ayah Mayra.

"Bisa kita bicara diruangan saya" sahut dokter itu. Ayah Mayra mengangguk menyetujui ucapan sang dokter dan ikut bersama dokter ke ruangan nya.

Dengan langkah pasti, dokter dan Ayah Mayra sudah sampai diruangannya, sang dokter pun mempersilahkan duduk Ayah Mayra.

"Silahkan duduk pak" ucap sang dokter mempersilahkan duduk, Ayah Mayra mengangguk dan segera duduk.

"Saya langsung saja, kondisi putri anda sempat memburuk " dokter itu menyodorkan sebuah mab coklat kepada Ayah Mayra.

" apa ini dok? " tanya Ayah Mayra sambil membuka mab itu.

"Bisa anda lihat, dalam gambar itu terdapat keretakan pada tengkorak bagian belakang, di gambar ke 2 itu ada keretakan ditulang kering kakinya juga mengalami keretakan" sang dokter menjeda ucapan nya.

" lalu apa akibat dari semua itu? " tanya Ayah Mayra dengan raut wajah yang sedih.

"Jika putri anda bisa melewati masa komanya ia akan lumpuh bahkan bisa amnesia"ucap sang dokter.

"Ada satu hal yang saya ingin sampaikan, bahwa kemungkinan pasien selamat hanya 80% karena keretakan pada tengkorak bagian belakang itu yang dapat memicu kematian pada pasien " kata sang dokter.

Deg
Mendengar kondisi anaknya yang memburuk membuat Ayah Mayra semakin sedih, pasalnya Mayra adalah anak tunggal dan kondisi nya sekarang begitu mengkhawatirkan.

~~~~~~~
Suasana didepan ruangan UGD dimana Mayra masih belum ada kabarnya mengenai kondisi nya. Hafiza dan Faza mencoba menenangkan Bunda Mayra yang masih menangis, sedangkan Pak kyai dan dokter Ilham juga duduk tak jauh dari mereka, berbeda halnya dengan Bayu ia hanya bersadar ditembok dan menundukkan kepalanya.

Melihat keterpurukan Bayu, Pak kyai menghampirinya, merasa ada yang memegang kedua pundaknya Bayu langsung mendongakkan kepala nya.

"Jangan larut dalam kesedihan, kau masih punya Allah, ini adalah ujian nak untuk menguatkan hati dan mencoba ikhlas".

"Bukankah dia gadis yang selama ini kau ceritakan padaku, gadis dengan sejuta tingkah nya, gadis yang kuat dan gadis yang pemberani.apa kau tak ingin mewujudkan impian nya dulu?, menikah dengan mu, dia gadis hebat nak, yang mengungkapkan perasaannya tanpa gengsi dengan cara nya sendiri . Percaya lah dibalik musibah pasti Allah akan menunjukkan jalannya". Ucap Pak kyai.

tap tap
Suara langkah kaki terdengar jelas sontak mereka melihat kearah sumber suara, Bunda Mayra segera bangkit dari tempat duduk nya dan menghampiri suaminya, melihat suaminya yang mengangguk kepala kepada dokter itu seperti memberi kode, dan kemudian sang dokter melangkah menuju ruang UGD lagi.

" apa yang di bicara dokter tadi yah? " tanya Bunda Mayra sampai mengoncangkan kedua bahu suaminya.

Semua orang yang ada didepan ruang UGD juga ikut mendekati Ayah Mayra. Sebelum menyampaikan kabar duka ini, Ayah Mayra menghela nafas berat dan kemudian menyampaikan kondisi Mayra seperti yang sudah di sampai kan dokter padanya.

Nampak semua orang terkejut setelah mendengar kabar kondisi Mayra, dengan keyakinan yang kuat Bayu melangkah mendekati Ayah Mayra.

"Dengan Bissmillahirrahmanirrahim saya Bayu ingin menikahi putri anda untuk menjadi istri saya pak" ucap Bayu dengan penuh keyakinan.

Mendengar ucapan Bayu yang tiada angin tiada hujan langsung melamar itu membuat mereka menoleh kearah nya.

"Apa yang kamu bicara kan ini Bayu! , kondisi Mayra tidak memungkinkan untuk menikah bahkan kondisinya saat ini ada diujung tanduk "perkataan Ayah Mayra membuat mereka semakin sedih.

" istifar pak, serahkan semua ini pada Allah semua pasti ada jalannya, Allah tidak akan menguji dibatas kemampuan hambanya".

Ayah Mayra beristifar sambil mengusap dadanya. Setelah menyetujui lamaran Bayu untuk menikah i putrinya yang nanti akadnya dilansungkan di ruang rawat Mayra.

Pintu UGD terbuka, beberapa perawatan mendorong tandu yang terdapat Mayra diatasnya dan beberapa alat medis. Dokter yang menangani Mayra tadi juga ikut memindahkan Mayra keruang rawat, walau sebenarnya kondisi Mayra belum boleh di tempat diruang rawat karena desakan dari Ayah Mayra mau tak mau dokter itu menurut.

Sebelum dokter itu menjauh, Ayah Mayra sempat bicara soal pernikahan Mayra, untuk akadnya nanti setelah dokter itu mengatarkan Mayra ke ruang rawat.

Semua orang menatap Mayra yang tergeletak lemah di atas tandu pasien, sama halnya Bayu juga menatap Mayra yang semakin menjauh menuju ruang rawatnya.

"Sebetar lagi kamu akan jadi bidadari ku" batin Bayu dan masih menatap Mayra yang semakin menjauh.

Hai pembaca wattpad 😊😊ada yang kangen nggak? 😁 jangan lupa vote, komen, & follow 😊 oke, selamat membaca.

Terima kasih 😊😊

Telatkah Kukatakan Ana Uhibbuka Fillah (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now