28. Pupus

2.6K 115 5
                                    

Deraian air mata terus mengalir, membasahi kedua pipi seorang gadis yang berlari kearah seorang pria  berpakaian seorang pengantin.

Hap..
Tanpa rasa malu melainkan rasa bahagia yang bercampur sedih, gadis itu langsung memeluk pria yang kini tengah mematung, seolah dunia ini berhenti bahkan orang yang tengah menyaksikannya hanya diam terkejut dengan apa yang lihat.

Seorang pria yang sering dipanggil gus karena ia anak seorang kyai dipesantren ini tiba-tiba dipeluk oleh seorang gadis berpakaian syar'i, kejadian itu membuat orang diam bahkan kaget.

Dengan  berkata sedikit tinggi seorang wanita paru baya yang tadi membawa gadis itu masuk. "Astaugfirulloh, neng lepasin pelukan nya kalian bukan mahram, ingat neng" wanita paru baya itu sedikit menarik Mayra agar melepas pelukannya.

Sedikit rasa tak terima  Mayra  harus melepaskan pelukan nya, karena ingat bahwa tak boleh memeluk orang yang bukan mahramnya, Mayra melepas pelukan nya dan kini ia masih berada didepan pria itu dengan menatap mata nya. 

"Aku tidak salah lihat kan?, kamu  benar mas Bayu " orang yang berada didepan Mayra mengangguk.

"Aku merindukan mu " ucap Mayra.

Pria itu menatap Mayra dengan rasa sedih sekaligus merindukan gadis yang ada didepan nya.

"Aku benar bahwa kamu belum meninggal, kabar itu yang salah" Mayra tersenyum bahagia.

"Kenapa kamu diam mas" tanya Mayra.

"Maaf mbak ini siapa?, kenapa tadi peluk-peluk gus Bayu?" tanya seorang laki-laki muda yang terlihat seperti santri.

"Di_" ucapan Mayra terpotong oleh gadis yang akan mengantarkannya tadi.

"Mbak tau nggak!, mbak itu sudah memperlambat acara ijab khabul  gus Bayu dan ning Hafiza " kata santri wati itu dengan nada kesalnya.

Deg
"Ijab khabul? " batin Mayra, setelah ucapan gadis itu terlontarkan, Mayra kembali menatap Bayu dan senyum yang tadinya sudah mengembang kini kembali meredup digantikan dengan air mata.

"Ap_apa yang dia katakan itu benar mas?, tolong jawab mas " ucap Mayra dengan mengoncankan kedua  lengan Bayu.

Dengan geram Mayra bertanya dengan suara yang menahan amarah nya, " cepat jawab mas ".

Bayu yang menunduk, kini mengankat kepalanya.

"Iya" ucap Bayu lirih tetapi masih bisa di dengar Mayra.

Hatinya pun memanas, jiwanya seakan hancur, harapan nya kini lenyap dan semua itu hanya bisa di tunjukkan dengan tangisannya.

"Jika kamu nggak suka aku, kenapa nggak kamu ucapkan dari dulu?, kamu buat aku terbang  dan sekarang se enaknya kamu jatuhin aku. Aku salah apa sama kamu?  Tanya Mayra dan mengusap air matanya dengan kasar.

Semua orang diam menyaksikan gadis yang tengah menangis dan bertanya -tanya kepada gus Bayu nya.

"Maaf"ucap Bayu.

Dengan senyum sinisnya, Mayra berkata. "Cih, lo pikir gue itu apa hah!, saat semua orang yakin kalo elo itu udah mati,  tapi cuma gue yang tetap yakin bahwa lo itu belum mati " Mayra menunjuk dirinya sendiri.

"Maaf" ucap Bayu sekali lagi.

Mendengar suara keributan diluar, Pak kyai dan bu nyai beserta semua orang yang berada di ndalem dan  tentunya calon pengantin putri yaitu Hafiza keluar dari ndalem.

"Ada apa ini? " tanya Pak kyai dan mendekati Bayu.

Salah seorang santri menyahut ucapan Pak kyai. "Anu Pak kyai, mbak ini tadi peluk-peluk gus Bayu " ucapnya sambil menunjuk  kearah  Mayra.

"Apa itu benar Bayu? " mendengar pertanyaan Pak kyai, Bayu mengangguk dan kemudian menunduk.

"Bisa kamu jelaskan apa yang terjadi, kenapa wanita ini memelukmu? " tanya Pak kyai.

"Di_"ucapan Bayu terpotong oleh Mayra.

"Oh jadi dia orang yang akan lo dinikahi?" ucap Mayra sambil menatap tajam ke arah Hafiza. Bayu menatap Mayra.

"Aku bisa jelas_" ucapan Bayu terpotong lagi.

"Gue nggak perlu penjelasan dari lo, karena gue udah BENCI sama lo" Mayra menunjuk muka Bayu dan menekankan kata benci dari ucapan nya tadi.

Dengan rasa amarah nya Mayra lari meninggalkan orang -orang yang menyaksikan nya tadi.

Melihat kesedihan Mayra, Bayu ingin mengejar nya tapi tangan nya di cekal oleh Pak kyai.

"May tunggu aku bisa jelaskan ini" Bayu berteriak bahkan keringat didahinya terlihat.

"Abah tolong lepaskan " Bayu menyentak cekalan dari Pak kyai dan kemudian berlari mengejar Mayra, belum sampai Bayu pada gerbang pesantren, suatu pemandangan yang membuat Bayu ingin menjerit.

Mayra yang tanpa memperdulikan sekitarnya dan terus berlari sampai didepan gerbang pesantren,  tanpa melihat kanan kiri jalan Mayra terus berlari hingga sebuah truk yang sedang berlaju kencang menambraknya hingga terpental kurang lebih 3 meter.

Darah segar begitu banyak di aspal jalan, dengan sedikit kesadaran Mayra membatin. " jika ini sudah ajalku, aku ikhlas kau ambil, aku sudah tidak tahan dengan semua ini" Mayra menutup matanya.

Bayu yang melihat Mayra tertabrak dan terhempas, kemudian secepatnya berlari kearah  Mayra yang sudah menutup mata nya.

Darah begitu banyak, bahkan wajah Mayra hampir tertutup oleh darahnya.
Melihat orang yang selalu berjuang mendapatkannya, Bayu menangis dan menguncangkan tubuh Mayra.

"May bangun,buka mata kamu, aku mohon jangan tinggal aku, aku merindukan mu gadis manjaku, ayo bangun " semua orang mengerubuni Bayu dan Mayra, hanya menatap kedua nya dengan sedih.

Dengan cekatan seorang santri juga sudah menelefon ambulan. Pak kyai mendekati Bayu dan mengusap bahu kanannya.

"Apa dia gadis itu" Bayu mengangguk setelah mendengar pertanyaan Pak kyai.

Di sebuah mobil berpenumpang 4 orang itu harus berhenti karena jalanan tiba-tiba macet.

" ini kenapa lagi coba, tadi ban kempes sekarang macet, ah elah sial mu" ocehan Faza membuat orang yang ada didalam mobil geleng-geleng.

"Kak tanya aja sama orang tuh, kenapa macet " Faza menyuruh dokter Ilham untuk bertanya kepada seseorang yang lewat.

Setelah tau apa menyebabnya bahwa ada kecelakaan Faza pun langsung keluar dari mobil, Ayah, Bunda Mayra dan dokter Ilham yang melihat Faza  keluar juga ikut keluar.

"Mau kemana Fa" tanya ayah Mayra.

"Mau lihat kecelakaan "ucap Faza kemudian melangkah pergi.

"Yah perasaan Bunda kok nggak enak sih, yuk kita ikutin Faza aja" ucap Bunda Mayra.

Mendengar itu Ayah Mayra dan dokter Ilham serta Bunda  Mayra  mengikuti Faza ke tempat lokasi kejadian.

Hai pembaca wattpad 😊aku nulis part ini sampek nangis 😭oke,jangan lupa vote, komen& follow yups😉selamat membaca.

Terima kasih 😊😊



Telatkah Kukatakan Ana Uhibbuka Fillah (Sudah Terbit)Onde histórias criam vida. Descubra agora