Sebuah akhir

868 54 14
                                    


Karawang, 4 April 2019

***

Ku pikir, ingatan itu serupa cahaya yang akan menerangi hidupku kala aku kembali mampu mengingatnya.

Sekarang aku tahu ingatan itu memang serupa cahaya, sangat terang dan menyilaukan, hingga aku tak sanggup membuka mata.

Hingga aku tak sanggup melihat kenyataan yang ternyata melenceng jauh dari apa yang ku bayangkan

***

Salsa, Nadira, dan Jeslyn sudah menunggu di loby hotel mereka berencana untuk pulang hari ini walau senja sudah menunjukan dirinya. Semua itu tak lain karna Salsa, kedua gadis itu menuruti Salsa untuk segera mengemas barang dan pulang hari ini juga. Karna Salsa tak henti hentinya berkata bahwa ia ingin pulang.

Meski tak memberitahukan alasanya namun raut wajah Salsa yang sedih mungkin juga marah itu membuat Nadira dan Jeslyn tak tega dan memilih untuk menuruti kemauan Salsa untuk pulang. Kini mereka hanya tinggal menunggu Jojo yang belum juga datang. Salsa sudah semakin gelisah dan terus berkata bahwa ia ingin segera pulang.

"Jes gue mau pulang."rengeknya pada Jeslyn, lalu ia menoleh pada Nadira."Nad gue harus pulang."

"Iya iya lo sabar ya kita lagi nunggu si Jontor."balas Nadira mencoba menenangkan Salsa."aduh kemana sih tuh anak."

"Tenang ya Sal gue udah telpon dia kok."timpal Jeslyn.

"Tapi kita beneran pulang sekarang kan?"

"Iya Sal lo sabar dulu ya."

Tak ada yang bisa Salsa lakukan selain bersabar menunggu kedatangan Jojo. Salsa semakin resah ini sudah jam 5 sore dan jojo belum datang juga. Sampai berapa lama lagi ia harus menunggu, sedangkan matahari sudah hampir tenggelam di ujung barat. Salsa tak bisa menunggu lebih lama lagi.

Salsa bangkit dari duduknya dan menenteng koper kecil miliknya."Gue pulang naik bis aja deh."

Jeslyn ikut bangkit dan mencekal lengan Salsa."Sal tungguin bentar lagi aja."

"Iya Sal kita gak mungkin biarin lo pulng sendiri, apalagi lo abis pingsan gini."timpal Nadira.

Sesaat kemudian Jojo akhirnya datang, dengan langkahnya yang terburu buru.

"Ada apa Sal kenapa tiba tiba lo pengen pulang?"tanya Jojo sesaat setelah ia sampai dan berdiri di samping Salsa.

Dengan cepat Salsa meneggenggam kedua tangan Jojo seakan memohon."Gue gak ada waktu buat cerita Jo, gue harus pulang sekarang."

"Ini udah sore, lagi pula lo gak bisa egois tiba tiba pengen pulang begini, apalagi alasannya gak jelas."ucap Jojo lalu melepaskan tanganya ari Salsa.

"Gak jelas lo bilang?"tanya Salsa sambil mencoba menahan rasa kesal dan air mata yang sudah menggenag di pelupuk matanya.

"Iya, sekarang coba lo bilang apa alasanya, gak usah nyuruh nyuruh tiba tiba pengen pulang lo kayak anak kecil tahu gak, dan gue juga bukan supiri lo."ucap Jojo dengan nada suara yang meninggi.

"Eh lu gak usah ngebentak Salsa juga kali."kini Jeslyn pun ikut emosi ia tak terima Salsa dibentak seperti itu.

"Iya lo gak liat apa wajahnya panik gitu."timpal Nadira.

"Bodo, dia udah dewasa kan jadi seharusnya gak perlu ngerengek minta pulang kayak anak kecil gini."balas Jojo tak kalah emosi.

"Stop!!!"ucap Salaa tiba tiba setengah berteriak.
"gue bakal kasih tahu alasanya."

My Boyfriend is a GhostWhere stories live. Discover now