Olahraga with Juna

1.8K 89 0
                                    

Pagi itu setelah Theo dan motornya tak terlihat lagi dalam pandangan Salsa, ia pun mulai berbalik melangkahkan kakinya melewati gerbang sekolah. Pagi ini sekolah sudah ramai dengan banyak murid yang lalu lalang di lorong sekolah. Salsa berjalan melewati taman sekolah, di sana ia melihat seorang pria paruh baya yang sedang menyapu sampah dedaunan. Saat ia berjalan melewati pria itu, pria itu menyapanya dengan ramah.

"Pagi neng."

"Saya pak?"

"Iya, neng murid baru ya?"

"I..iya pak."

Setelah dilihat ternyata wajah bapak itu sangat pucat, tapi kenapa ia masih bekerja kalau memang ia sedang sakit kan seharusnya istirahat saja dirumah.

"Bapak kok pucet banget lagi sakit ya?"

"Enggak kok neng, oya nama Bapak Darman neng boleh panggil bapak Pak Darman."jelasnya sambil tersenyum.

"Oh pak Darman."

Tiba tiba saja Salsa merasa seseorang menepuk bahu kanannya sontak ia pun langsung menoleh.

"Woy ngapain lo ngomong sendiri?" tanya Nadira.

Ternyata itu adalah Nadira dan Jeslyn.

"Liat tuh semua orang pada ngeliatin lo tau." jeslyn menimpali.

Salsa pun langsung melihat ke sekelilingnya ternyata benar banyak murid yang memandangnya aneh.

"Tapi gue gak ngomong sendiri kok, gue lagi ngobrol sama pak Darman nih orangnya ada di samping gue." jawab Salsa begitu yakin.

"Tunggu tunggu lo bilang siapa tadi? Pak Darman?" tanya Nadira memastikan.

"Iya."

"Pak Darman itu kan udah meninggal 4 bulan yang lalu, iya kan Nad?"

"Iya bener, bahkan gue juga sempet ikut ngelayat ke rumahnya bareng Bu Lina." jawab Nadira begitu yakin.

"Bebbb..berarti Pak Darman yang di samping gue itu.."

"Hantu..." jeslyn melanjutkan.

"Mending sekarang kita ke kelas aja yuk." ajak Nadira.

Sementara itu arwah Pak Darman masih berdiri di samping Salsa, Salsa kembali menoleh ke kiri melihat apakah arwah Pak Darman masih ada atau tidak. Meskipun takut tapi ia mencoba untuk memberanikan diri, dan benar saja Pak Darman masih berdiri di sampingnya.

"Pak Sa... Salsa ke kelas dulu yah."

"Etdah Sal sempet sempetnya lo pamit sama hantu." ucap Nadira.

"Ya kan hantunya udah tua nanti kalo gak pamit gue dibilang gak sopan lagi."

"Ya ampun kok malah jadi ribut sih ayo ke kelas sekarang....." ucap Jeslyn mulai tak sabar.

"Ya udah gue itung 1 sampai 3 kita lari bareng bareng ya..." ucap Nadira sambil mengambil ancang ancang.

Mereka bertiga berpegangan tangan satu sama lain, saat Nadira menyebut angka tiga mereka pun berlari secepat mungkin menuju kelas. Cobaan yang begitu berat harus Salsa alami di pagi hari karna pagi pagi begini ia harus sudah bertemu dengan hantu di sekolahnya.

Merekapun masuk ke dalam kelas dengan nafas yang terengah engah, terlihat anak anak sudah banyak yang datang dan duduk di kursinya masing masing. Aan juga sudah datang dan sedang duduk manis di kursinya, tidak seperti sahabat karibnya Jojo yang belum tampak sama sekali. Setelah sampai di kelas Salsa dan Nadira langsung duduk di kursi mereka sedangkan Jeslyn duduk di kursi Jojo ia membalikan tubuhnya hingga menghadap Salsa dan Nadira.
Melihat kedatangan tiga gadis itu Aan mulai membuka suara.

My Boyfriend is a GhostWhere stories live. Discover now