Mungkin

808 48 0
                                    

Karawang, 12 Februari 2019

***

Mungkin ada ratusan orang yang memiliki nama serupa di dunia ini, jadi bukan tidak mungkin jika seseorang bisa salah mengenali orang lain bukan?

***

Lembayung jingga sudah sepenuhnya mewarnai langit Ibu kota sore ini. Hampir semua orang sudah pulang ke rumah mereka masing masing, bersiap unyuk melepas penat. Tapi tidak bagi gadis yang satu ini, Salsa sedang duduk di salah satu meja di sebuah restoran. Setelah pulang dari kantornya sore ini ia pergi ke sebuah restoran. Ia ke sini bukan untuk bertemu dengan para sahabatanya, bukan juga untuk makan malam, apa lagi kencan buta. Salsa datang ke sini untuk menemui klien pertamanya.

Kliennya kali ini adalah seorang Ibu bernama Dian, ia adalah wanita karir yang bekerja di sebuah perusahaan design. Dian memilih untuk mengajak Salsa bertemu di restoran dan pada sore hari karna ia baru pulang bekerja pada jam itu. Wanita berumur tiga puluhan ini memakai jasa pengacara untuk membantunya dalam menghadapi kasus pelecehan seksual yang dialami oleh putrinya.

Siena adalah putri satu satunya yang dimiliki wanita ini, siena menaglami pelecehan yang dilakukam oleh guru les privatnya. Dan hari ini Dian akan memberikan berkas perkaranya pada Salsa agar segera bisa diproses di kantor polisi, dan tentunya agar segera bisa naik ke meja hijau.

Hampir lima belas menit menunggu akhirnya Bu Dian datang juga, dan langsung menghampiri Salsa.

Bu dian duduk berhadapan dengan pengacaranya ini."Hallo, mbak Salsa maaf ya saya agak lama."

"Ah iya gak appa kok, Bu."

Bu dian nampak mengeluarkan sebuah map berwarna biru tua dari tasnya, yang tentu sja berisi berkas perkara."Emm ini berkas perkaranya, didalamnya juga sudah ada hasil fisum dari dokter yang membuktikan bahwa putri saya mengalami pelechan seksual."

Salsa menganggukan kepalanya"Baik bu, saya akan segera mempelajari dan membawa berkas ini ke kepolisian."

"Baik, Terima kasih ya mbak Slasa."ucapnya sambil tersenyum."Tapi saya minta maaf sebelumnya, saya tidak bisa ikut saat menyerahkan berkas perkara ini, karna saya harus menemani siena ke psikiater karna sejujurnya dia juga mengalami trauma setetelah kejadian itu."jelasnya sambil menahan kesedihannya.

"Iya ibu tenang saja Ibu tidak perlu khawatir saya akan pastikan guru bejat itu mendapat hukuman seberat beratmya."ucap Salsa penuh keyakinan.

"Terimakasih mbak, kalau begitu saya pamit pulang dulu ya karan saya takut siena mencari saya di rumah."ucapnya.

"Oh iya baik bu."

"Kalau begitu saya duluan."

"Silahkan."

Bu Dian pun bergegas keluar dari restoran. Sedangkan Salsa memasukan map biru itu ke dalam tasnya ia juga bersiap untuk segera pulang. Salsa menutup resleting tasnya itu, saat salsa baru saja hendak melangkahkan kakinya seorang gadis dengan rambutnya yang dikuncir kuda tiba tiba saja datang menghampiri Salsa.

"Salsa, ya ampun gue gak nyangka banget bisa ketemu dama lo lagi Sal."ucapnya begitu antusias."Gue kangen banget."ujarnya lalu memeluk Salsa secara tiba tiba.

Salsa terkejut hingga matanya membulat sempurna."Maaf mbaknya siapa ya?"ucap Salsa sambil berusaha melepaskan pelukan gadis aneh itu.

"Ini gue Sal, Dinda temen lo dari orok."ujarnya.

"Maaf kayaknya mbaknya salah orang deh."Salsa berusaha untuk tetap tersenyum.

"Ternyata bener kata Bu Laksmi lo kena Amnesia, dan kayaknya amnesia lo belum sembuh deh."

My Boyfriend is a GhostWhere stories live. Discover now