Gara gara Teo

1.2K 69 0
                                    

Sinar matahari serasa membakar tubuhnya pagi itu membuat keringatnya bercucuran begitu deras. Salsa sudah tidak kuat lagi berlari lututnya terasa lemas dan nafasnya pun tak beraturan padahal ia baru menyelasaikan lima putaran.

Langkahnya terhenti ia menunuduk dengan kedua tangan memegangi lututnya ia sudah sangat lelah. Tapi tiba tiba sebuah tangan menyodorkan sebotol air mineral ke arahnya, seketika Salsa mendongakan kepala dan menegakan tubuhnya ternyata itu adalah Juna.

"Ini ambil, kamu pasti haus kan." ucapnya sambil menyodorkan botol air mineral tadi.

Salsa berfikir sejenak.
Gue malu tapi gue aus gimana dong? Ya udah deh ambil aja

"Makasih kak." balasnya lalu mengambil botol itu dari tangan Juna.

Ternyata Juna yang tadi tak sengaja melintas di pinggir lapangan pergi begitu saja bukan karna ia tak peduli pada Salsa tapi karna ia pergi ke kantin untuk membelikan air mineral untuk Salsa.

Salsa pun meminum air mineral itu.

"Hmmm kaka kok bisa di sini emang gak ada guru ya?" tanyanya sambil menutup botol air mineral tadi.

"Ada sih makanya aku gak bisa lama lama nih."

"Oh gitu, sekali lagi makasi ya kak udah peduli sama aku." ucapnya sambil tersenyum.

"Iya sama sama." Juna pun membalas senyuman gadis itu.

Issshhh manis banget sih, kaya gulali hehehe.....

Tiba tiba sebuah suara berteriak memanggil nama Salsa membuat gadis itu seketika menoleh, suara yang tak asing di telinganya itu berkali kali memanggilnya.

"Salsa!!!." teriak gadis itu sambil berlari ke arah Salsa.

"Lo gak papa kan? lo pasti cape ya?" tanya gadis itu yang sekarang sudah berdiri di samping Salsa.

"Gue gak papa kok Nad cuma cape aja dikit."

"Oh syukur deh."
"Eh ada kak Juna, apa kabar kak?" tanyanya dengan raut wajah yang dibuat semanis mungkin ketika ia sadar bahwa ada Juna di sana.

"Baik kok Nad, kamu gimana?"

"Baik juga kak."

"Ya udah aku permisi balik ke kelas dulu ya." pamit Juna.

"Iya kak." Jawab Salsa.

"Iya." timpal Nadira.

Juna pun langsung pergi kembali menuju kelasnya.

"Tuh kan Arjuna gue jadi pergi." gerutu Salsa.

"Ih enak aja Arjuna gue tuh." ucap Nadira tak mau kalah.

"Iya deh iya."
"Tapi kenapa lo bisa ke sini bukanya masih pelajaran Bu Lana ya?" tanya Salsa bingung.

"Iya tapi tadi Bu Lana ke luar katanya ada tamu."

"Oh gitu, ya udah gue mau lanjut lari lagi ya. Masih kurang lima putaran lagi."

"Isshhh gak usah, mending kita ke kelas aja Bu Lana juga gak bakalan tahu lo udah lari berapa putaran."

Belum sempat Salsa membalas ucapan Nadira tiba tiba seseorang menghampiri mereka dan ikut berbicara.

"Kamu ngomong apa tadi Nadira? coba ulangi." pinta orang itu.

"Eh Ibu sejak kapan di sini Bu?" tanya Nadira yang mendadak jadi gugup sendiri.

"Sejak sekolah ini belum dibangun." ternyata itu adalah Bu Lana."Salsa cepat lanjutkan hukuman kamu dan Nadira cepat kembali ke kelas." perintahnya.

My Boyfriend is a GhostWhere stories live. Discover now