Ikutan Silat

1.3K 64 3
                                    

Malam itu Salsa sedang membaringkan tubuhnya di atas kasur, ia benar benar lelah hari ini. Tiba tiba Juna terlintas begitu saja dalam pikiranya, apalagi ia ingat saat Juna memberinya air mineral tadi pagi sepertinya Juna sudah mulai perhatian padanya sekarang.

Tapi bagaimana ya agar Juna bisa semakin dekat dengannya? Salsa berpikir keras bagaimana agar dia bisa semakin dekat dengan Juna. Sampai sebuah ide muncul di kepalanya, lalu ia mengambil ponselnya dan menelpon seseorang.

"Malem cantik..." sapanya pada seseorang yang ia telfon.

"Malem juga sayangkuhhhh, ada apa nih tumben nelpon malem malem." Jawab orang itu.

"Hmmm gue mau minta tolong hehehe..."

"hmm udah ketebak, mau minta tolong apa sih?"

"Gue mau ikutan silat kaya lo."

"Hah apa? gue gak salah denger nih?" tanyanya terkejut.

"Enggak Nad, gue serius."

Ternyata yang Salsa telfon adalah Nadira.

"Kenapa tiba tiba lo pengen ikutan silat?"

"Soalnya gue mau deketin kak Juna kalo lo bisa ikutan silat cuma buat deketin dia gue juga bisa."

"Oh jadi sekarang lo mua bersaing secara terang terangan nih sama gue."

"Iya lah gue gak suka sembunyi sembunyi."

"Okelah kalo gitu, besok jangan pulang dulu kita langsung ke lapangan aja buat latihan."

"Ok Nadira sayang."

"Eh tapi lo jangan lupa bawa baju olahraga ya."

"Lah bukanya latihanya pake baju silat itu ya?".

"Iya tapi emangnya lo punya?"

"Enggak sih hehehe..."

"Ya udah pake baju olahraga aja gak papa kok, sebenernya gue ada dua sih baju silatnya tapi yang satu belom gue cuci bekas latihan minggu kemaren."

"Ih dasar jorok."

"Hehehe... biarin."

"Ya udah makasih ya Nad."

"Iya sama sama, gue tutup ya."

"Ok." Nadira pun menetup telponya, sedangkan Salsa sudah pasti merasa senang karna kesempatannya untuk mendekati Juna sudah semakin luas.

Lagi lagi Salsa terlarut dalam lamunanya mengenai Juna, ia jadi senyum senyum sendiri sekarang, lalu tiba tiba seseorang membuka pintu kamar Salsa.

"Salsa kita makan malam dulu yuk, tuh papah kamu udah nungguin." ajak Sang mamah dengan lembut.

seketika Salsa tersadar dari lamunanya. "Eh iya mah, ayok kita makan."

Lalu Salsa dan mamanya pun berjalan keluar dan menuruni anak tangga untuk menuju ruang makan. Saat sampai di sana ternyata sang papah sudah makan duluan terlihat jelas kalau papanya itu sangat kelaparan, buktinya ia makan begitu lahap malam ini.

"Malam pah." Sapa Salsa.

Sang papah berusaha keras menelan makanan dalam mulutnya lalu menjawab sapaan anaknya itu." Malem juga putriku."

"Udah, Salsa ayok makan dulu abis itu belajar." kata mamahnya.

Salsa pun duduk di sebrang tempat duduk papah dan mamahnya lalu ia mengambil makanan dan memulai makan malamnya. Saat makan pun Juna sempat sempatnya mengganggu pikiran Salsa yang membuat gadis itu lagi lagi senyum senyum sendiri padahal ia sedang makan sekarang. Sang papah yang sudah selesai makanpun jadi memperhatikan putrinya itu, kenapa sekarang ia jadi senyum senyum sendiri seperti itu jangan jangan dia sudah mulai gila.

My Boyfriend is a GhostNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ