"Lo lagi liatin apa sih? Nah tuh minuman buat siapa?" Charli melirik ke minuman yang berada di tangan Rara, "buat gue ya? Kebetulan gue lagi haus nih,Ra."

Mendengar pertanyaan Charli pun membuat Rara menatap ke arah aqua yang berada di tangannya dan menatap kembali ke arah lapangan, tanpa menjawab pertanyaan yang Charli lontarkan.

"Terkacangi lagi gue," gerutu Charli pelan.

Kemudian, mata Charli dan Dirga pun mengikuti arah yang sedang di amati Rara.

Ketika mereka berdua telah menemukan objek apa yang tengah Rara amati, Dirga dan Charli langsung mengenali siapa orang di balik semua itu.

"Si kulkas napa lagi tuh?" tanya Dirga pada Charli.

"Palingan ketauan molor di rooftop," ucap Charli.

"Nah tuh si Fitta ngapain deket-deket sama kulkas? Pake acara ngasih minuman lagi," ucap Dirga tak suka.

"Kaya ga biasanya aja lo! Dia kan belum move on dari si Agi," celetuk Charli membuat Rara menoleh ke arahnya.

Dirga pun segera menginjak kaki Charli, sebagai kode.

"Apaan sih!" ucap Charli nyolot.

Dirga pun mengerak-gerakkan kepalanya ke arah Rara. Charli yang mengerti kode dari Dirga pun segera menutup mulutnya rapat-rapat.

"Gue duluan ya," pamit Rara setelah sekian lama terdiam mencermati apa yang baru saja Charli ucapkan tadi.

"Oh ya, ini buat kalian berdua aja," ucap Rara kembali sambil menyodorkan dua buah botol aqua yang di belinya. Dirga dan Charli yang tak tau apa-apa pun hanya menerima apa yang Rara berikan.

Rara pun segera meninggalkan tempat itu, dan berlarian menuju ke sesuatu tempat.

Dirga dan Charli saling bertatapan satu sama lain.

"Cilaka dua belas!"

"Samperin yok! Gedek gue liatnya!" ucap Dirga dengan nada tidak sukanya.

Mereka berdua pun menghampiri Agi dengan berlari kecil.

"Gi!" panggil Dirga dan Charli bersamaan.

"Ngapain lo disini?" tanya Dirga pada Fitta dengan nada sinisnya.

"Gue cuma mau ngasih minuman aja kok! Ya udah gue pergi dulu, Gi. Byee," pamit Fitta.

Agi hanya menganggukkan kepalanya.

Fitta berjalan dengan mengambil jalan ke tengah-tengah Charli dan Dirga, dan menubruk masing-masing bahu mereka berdua.

Bruk!

"Ish! Songong banget tuh cewek!" dengus Charli sambil menepis-nepis bahunya jijik.

"Cantik, tapi sukanya rebut milik orang lain, cih!" Dirga berdecih ketika Fitta melewatinya.

Fitta yang mendengar itu pun menoleh ke arah Dirga.

Kemudian Fitta pun kembali berjalan meninggalkan tempat itu dengan langkah pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemudian Fitta pun kembali berjalan meninggalkan tempat itu dengan langkah pelan.

"Sejak kapan lo sedeket itu sama Fitta dan berlagak so cuek di depan Rara?" tanya Dirga tanpa basa basi.

Fitta yang masih bisa mendengar pertanyaan Dirga pun tersenyum sinis.

"Karna Fitta ga akan pernah kalah, dan akan selalu menang," ucap Fitta dengan nada pelan.

"Sampai kapan pun," lanjutnya lagi dengan nada sombongnya itu.

Mendengar pertanyaan dari Dirga Agi pun bangkit dari duduknya.

"Bukan urusan lo!" sentak Agi.

"Lo kenapa sih? Gue perhatiin lo ngindar mulu dari si Rara?" tanya Dirga sambil menahan emosinya.

"Lo kenapa si ikut campur mulu urusan gue?!" serang Agi balik.

"Santai bro santai," lerai Charli.

"Karna kita peduli sama lo!" tukas Dirga dengan nada meninggi.

"Terserah!"

"Napa jadi pada ngegas gini si hah?" timpal Charli yang tampaknya kebingungan mencerna topik yang tengah di bahas kedua temannya ini.

"Diem lo!" sentak Agi dan Dirga pada Charli.

Charli pun tersentak kaget, pasalnya ia hanya ingin meleraikan mereka berdua, tapi malah ia yang kena.

"Anying biasa atuh! Kaget aing," ucap Charli sambil mengelus dadanya.

Agi yang sudah muak dengan ucapan-ucapan Dirga, ia segera meninggalkan kedua temannya itu.

"Rara tadi liatin lo," ucap Dirga dengan nada merendah.

Ketika mendengar nama Rara,
Agi langsung memberhentikan langkahnya, dan menunggu Dirga bicara kembali.

"Dia liat semuanya," ucap Dirga.

"Semuanyaa," ulang Dirga kembali.

Agi masih mencerna apa yang baru saja Dirga katakan.

"Apa lo tau? Dia liat dari mulai lo di kasih minuman sama gadis masa lalu lo itu!" ucap Dirga sambil menekankan kata gadus masa lalu.

"Dan lo tau? Dia bawain minuman juga buat lo, Gi."

"Terus kenapa dia ga langsung samperin gue?" sahut Agi yang masih membelakangi Dirga dan Charli.

"Ya karna lo udah di kasih minum duluan sama Fitta!" bentak Dirga yang sudah tidak tahan untuk menahan emosinya sejak tadi.

Charli pun hanya diam menyaksikan perdebatan kedua sahabatnya itu tanpa ingin ikut campur.

"Saat dia liat lo di kasih minuman duluan sama Fitta, Rara kasih minuman itu ke kita berdua."

"Kalo emang lo lagi ada masalah sama dia, lebih baik lo omongin secara baik-baik sama Rara."

"Kalo sikap lo kaya gini terus, lo sama aja kaya banci tau gak! Lo cowok men. Ga seharusnya lo bersikap kaya gini!" tekan Dirga terus menerus.

Agi pun kembali mencerna perkataan Dirga. Kemudian Agi menoleh ke arah Dirga dan Charli.

"Dia di mana sekarang?"

"Kalo emang lo bener pacarnya, seharusnya lo tau dia di mana sekarang," jawab Charli.

Mendengar jawaban Charli, Agi hanya menaikkan satu alisnya.

Tbc.

--------------

Kok gue makin kesel ya sama si Agi? -_- Ada yang sama?

SPAM KOMEN DONG BIAR CEPET UP!💘 HEHE

Just For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang