Special 4

804 61 11
                                    

Sudah hampir lima hari, Chorong tertidur pulas tanpa membuka matanya sedikit pun. Junmyeon memperpanjang waktu menginapnya di hotel untuk menunggu kesadaran istrinya itu. Seorang dokter datang setiap pagi untuk mengecek kondisi Chorong. Seperti biasa, hari ini dokter hanya mengatakan hal yang biasa di ucapkannya setelah melakukan pemeriksaan. 

"Kondisinya sudah membaik. Dia hanya tertidur dan tidak ada kejanggalan apapun. Mungkin jika dua hari lagi dia belum terbangun, kau bisa membawanya ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut"

"Apa kondisi kandungannya juga baik-baik saja?"

"Nde. Jangan khawatir, Kim Junmyeon'ssi. Pada awal kehamilan seperti ini, kau hanya perlu fokus ke Ibunya. Karena pikiran dan perasaannya akan berpengaruh untuk perkembangan janinnya. Sebisa mungkin, kau harus menjaga moodnya dengan baik setiap hari"

"Nde. Tapi, apa kondisi seperti ini normal?"

"Sepertinya dia hanya kelelahan dan butuh istirahat. Sebelumnya, aku pernah menemui kondisi pasien yang lebih parah di bandingkan istrimu ini......"

Mereka berdua terlibat pembicaraan lain karena Junmyeon yang terus bertanya mengenai kesehatan Chorong. Tidak berapa lama kemudian, wanita yang sedang berbaring di tempat tidur itu, perlahan membuka kedua matanya. Dia mengedipkan matanya beberapa kali untuk memfokuskan pandangannya. Sayup-sayup terdengar dua orang yang sedang berbicara. Dia mencoba untuk menoleh walaupun terasa sangat sulit karena kepalanya yang terasa kaku. Junmyeon dan seseorang berpakaian dokter, terlihat olehnya. 

Chorong yang berusaha untuk bangun, membuat perhatian mereka berdua teralihkan. Junmyeon dengan cepat membantu sang istri untuk duduk dan menyandarkan punggungnya dengan tumpuan bantal. 

"Apa ada yang terasa sakit? Apa kau merasa pusing?"

Chorong mengalihkan pandangannya dari Junmyeon yang sudah duduk di sisi tempat tidur. 

"A-apa yang terjadi padaku?"

"Aku menemukanmu sedang terduduk di pinggir pantai. Kau sengaja meminjamkan tubuhmu lagi? Apa kau tidak takut kalau arwah itu membawamu jauh dari sini?"

"Tidak. Dia sudah berjanji padaku. Dia hanya ingin menikmati air laut untuk terakhir kalinya"

"Berapa kali ku bilang untuk membicarakan tentang itu terlebih dahulu denganku? Bagaimana kalau kejadian waktu itu terjadi lagi, eoh??"

Pembicaraan sepasang suami-istri itu, membuat dokter yang masih berdiri di depan tempat tidur, hanya bisa berasumsi sendiri di dalam hatinya. Bahkan dia merasa bingung mendengar semua percakapan itu. 


"Bisa kau memeriksanya kembali?"

"N-nde..." Dokter itu langsung berjalan untuk melakukan tugasnya. 


Pintu kamar terketuk dari luar. Junmyeon menoleh sebentar ke arah Chorong sebelum berjalan ke arah pintu. 

"A-annyeonghaseyeo, Daepyonim...." Minah menyapa saat pintu terbuka. 

"Kau datang tepat waktu. Masuklah, dia sudah bangun. Kau harus menjelaskan semuanya dengan detail supaya dia tidak mencurigaimu"

Because of YouWhere stories live. Discover now